Penulis: Aqilla Barki Firdaus – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pasar Terapung Lok Baintan merupakan salah satu ikon pasar tradisional yang keberadaannya lekat dengan identitas wisata Indonesia. Pasar ini tumbuh dari tradisi panjang masyarakat Banjar yang telah bermukim di sepanjang aliran Sungai Martapura sejak ratusan tahun lalu. Pada masa ketika akses darat masih terbatas, sungai menjadi jalur utama transportasi, sehingga aktivitas ekonomi pun berlangsung di atas air. Dari kebiasaan itulah muncul tradisi jual beli yang dilakukan menggunakan jukung perahu kayu khas Banjar yang hingga kini masih dipertahankan. Para pedagang membawa hasil bumi, sayur-mayur, kue-kue tradisional, hingga kerajinan tangan, sementara pembeli mendekat dengan perahu atau menunggu di dermaga. Meskipun zaman telah berubah, tradisi pasar terapung tetap hidup dan menjadi jejak sejarah yang menarik untuk dipelajari sekaligus dinikmati.
Keunikan Pasar Terapung Lok Baintan semakin terasa ketika aktivitasnya dimulai sejak fajar, bahkan sebelum matahari terbit. Ketika langit masih berwarna kebiruan, puluhan perahu mulai berdatangan dan berjejer rapi membentuk suasana pasar yang hidup dan dinamis. Suara tawar-menawar, dentingan dayung yang menyentuh air, serta aroma makanan tradisional menciptakan pengalaman yang sulit ditemukan di tempat lain. Interaksi antara pedagang dan pembeli tidak hanya berlangsung dengan transaksi biasa, tetapi juga penuh sapaan hangat dan kebersamaan khas masyarakat Banjar. Keakraban itu terlihat dari cara pedagang saling membantu, membagikan cerita, atau bertukar hasil panen. Suasana pasar terasa seperti ruang sosial sekaligus ruang ekonomi, memperlihatkan harmoni yang terbangun dari kebiasaan turun-temurun.

Saat matahari perlahan muncul dari balik pepohonan, keindahan Pasar Terapung Lok Baintan tampak semakin memukau. Cahaya pagi memantul di permukaan Sungai Martapura, menciptakan panorama yang menenangkan dan begitu fotogenik. Perahu-perahu yang berwarna-warni berbaur dengan kabut tipis pagi hari, menghasilkan pemandangan yang kerap diburu wisatawan dan fotografer. Selain pesonanya, pasar ini menyimpan nilai budaya dan kearifan lokal yang kuat. Setiap pedagang membawa kisah tentang cara hidup masyarakat sungai yang sederhana namun tetap gigih mempertahankan tradisi. Mulai dari resep kue khas Banjar seperti apam, amparan tatak, dan lupis, hingga kebiasaan barter kecil-kecilan antar pedagang, semuanya mencerminkan kekayaan budaya yang masih terjaga hingga kini.

Keseluruhan pengalaman itu menjadikan Pasar Terapung Lok Baintan bukan sekadar tempat untuk berbelanja, tetapi sebuah destinasi budaya yang mampu menghadirkan nuansa autentik kehidupan masyarakat Banjar. Wisatawan yang datang bukan hanya menikmati ragam produk lokal, tetapi juga merasakan sendiri suasana sosial dan budaya yang melekat pada pasar ini. Keindahan alam, suasana yang hidup, serta tradisi yang masih dipertahankan menjadi alasan mengapa Lok Baintan layak menjadi salah satu tujuan wisata unggulan di Kalimantan Selatan. Mengunjungi Lok Baintan berarti menyaksikan langsung warisan budaya yang unik dan penuh makna, sebuah pengalaman yang tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga memperkaya wawasan tentang keberagaman Indonesia.
*****

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
