Majalah Sunday

Kerak Telor: Jajanan Jadul Khas Jakarta

Penulis: Disti Cahya Agustine – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

 

Hai, Sunners! Di tengah ramainya makanan viral yang terus berganti setiap tahunnya, ada satu jajanan tradisional yang tetap bertahan dan nggak pernah kehilangan penggemarnya, ialah Kerak Telor. Meskipun termasuk jajanan jadul, makanan khas Betawi ini masih sering diburu, terutama saat Pekan Raya Jakarta (PRJ) berlangsung. Dengan aroma yang menggoda dan proses masak yang unik, kerak telor jadi bukti bahwa kuliner klasik tetap punya tempat khusus di hati para pecinta makanan.

 

Asal Usul Kerak Telor

Kerak telor itu sebenarnya makanan lawas banget, lho. Hidangan khas Betawi ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Konon, makanan enak ini awalnya tercipta karena iseng-iseng atau eksperimen dari orang Betawi yang tinggal di daerah Menteng, Jakarta.

Dulu, Batavia (nama Jakarta pada masa itu) masih dipenuhi pohon kelapa. Karena kelapa mudah ditemukan, masyarakat Betawi pun memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk untuk membuat makanan. Dari situlah bahan-bahan kerak telor mulai diracik.

Masuk ke tahun 1970-an, warga Betawi mulai berani menjajakan kerak telor di sekitar Tugu Monas. Pelan-pelan, makanan ini menarik perhatian para pendatang dan wisatawan. Bahkan, di masa lalu, kerak telor sempat jadi camilan favorit kalangan elit. Sampai sekarang, kita mengenal dua jenis kerak telor, yaitu kerak telor ayam yang dibuat dari telur ayam dan kerak telor bebek yang dibuat dari telur bebek.

Konon, dua jenis telur dalam kerak telor memiliki tujuan, yaitu menggunakan telur bebek agar menghasilkan rasa yang lebih gurih, sedangkan menggunakan telur ayam agar tekstur kerak telor tidak terlalu kering.

Kerak Telor

Proses Penyajian Kerak Telor

Kerak telor ini dibuat dengan cara memasak campuran beras ketan, telur, dan bumbu hingga membentuk kerak yang renyah di kedua sisinya. Setelah matang, makanan ini biasanya diberi taburan serundeng kelapa sangrai dan bawang goreng, lalu disajikan selagi hangat agar teksturnya tetap garing. Bahan yang digunakan meliputi beras ketan putih, telur ayam atau telur bebek, serundeng, ebi, serta bumbu-bumbu sederhana.

Proses pembuatannya dimulai dengan panaskan wajan di atas arang, setelah cukup panas, tuang beras ketan putih yang sudah direndam sebelumnya. Tunggu sampai agak mengeras, lalu tambahkan telur ayam atau telur bebek, ebi halus, kelapa sangrai, dan bumbu-bumbunya, kalau kamu pecinta pedas bisa ditambahkan cabai potong. Aduk perlahan sampai semuanya tercampur rata. Setelahnya, biarkan bagian bawahnya membentuk kerak yang garing. Kemudian, balik wajan menghadap arang supaya bagian atasnya juga matang dan renyah. Kalau sudah siap, sajikan kerak telor selagi panas dengan taburan bawang goreng dan serundeng biar rasanya makin mantap. Rasanya itu gurih, asin, garing, dan perpaduan antara telur dan kelapa sangrai.

Ada dua jenis peralatan yang biasa dipakai. Kalau kerak telor yang dipakai oleh para pedagang, biasanya digunakan anglo dan bara arang supaya aroma gosong khasnya muncul. Selain itu, ada juga wajan kecil dari tanah liat atau besi cor yang bikin keraknya matang lebih merata, serta sutil bambu khusus untuk membalik adonan tanpa merusak bentuknya.

Tapi kalau kamu mau mencoba bikin di rumah dengan peralatan modern, kamu bisa pakai teflon atau wajan anti lengket agar lebih praktis. Kompor dengan api kecil juga penting supaya adonan tidak cepat gosong. Untuk menyiapkan bahan, gunakan wadah untuk merendam beras ketan dan mencampur bumbu, serta garpu untuk mengocok telur. Hasilnya tetap enak meski dibuat dengan alat rumahan.

Makna dan Perkembangan Kerak Telor di Masa Sekarang

Kerak telor bukan hanya makanan, tapi juga bagian dari identitas dan warisan budaya Betawi. Hidangan ini sering hadir dalam berbagai acara penting seperti festival, pernikahan, atau kegiatan kumpul warga. Proses memasaknya pun biasanya dilakukan bersama-sama, sehingga menciptakan suasana kebersamaan yang hangat antara keluarga dan teman.

Di berbagai sudut Jakarta, kerak telor juga menjadi simbol khas yang mudah dikenali. Penjualnya sering memakai pakaian adat Betawi seperti baju pangsi atau sadariah sambil membawa bakul pikulan, yang sudah menjadi ciri khas mereka. Sebagai bagian dari kuliner tradisional Indonesia, kerak telor membawa nilai budaya yang penting untuk dijaga. Mulai dari bahan-bahan lokal seperti ketan dan kelapa hingga cara memasaknya yang unik, semuanya menunjukkan kekayaan budaya Betawi.

Sejak dipromosikan pada era Gubernur Ali Sadikin tahun 1970-an, kerak telor semakin dikenal sebagai kuliner kebanggaan Jakarta. Saat ini, selain dijajakan oleh pedagang tradisional, kerak telor juga hadir di festival kuliner bahkan karena adanya konten viral di media sosial, makanan ini kembali dinikmati oleh banyak orang. Harganya yang terjangkau juga menjadikannya wajib dicoba bagi siapa pun yang berkunjung ke Jakarta.

Kerak Telor: jajanan jadul khas jakarta
Kerak telor masih digemari banyak orang hingga sekarang

Nah, Sunners, bagi kamu yang ingin mencoba kerak telor, kamu bisa loh menemukannya di tempat populer seperti Monas, Kota Tua, TMII, Pantai Ancol, Ragunan, Setu Babakan, hingga Taman Menteng. Siapa tahu kamu jadi salah satu yang ikut jatuh cinta sama kuliner legendaris khas Jakarta ini.

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 3