Penulis: Sindi Alfian Aziz – Universitas Brawijaya
Seperti yang kita tahu, saat ini sebuah hubungan tanpa status alias situationship semakin sering terjadi. Dua orang yang dekat, intens berkomunikasi, dan saling memberi perhatian satu sama lain, layaknya pasangan—tapi ketika ditanya “kalian pacaran?” jawabannya seringkali, “Enggak, kita cuma dekat.”
Tahu gak sih kenapa banyak banget dari kita sering merasa nyaman berada dalam hubungan yang “tidak jelas”? Berikut beberapa alasan yang membuat situationship bisa lebih terasa nyaman pada beberapa orang.
Sebagian orang menikmati kedekatan emosional dan fisik, tapi mereka merasa belum siap untuk memiliki komitmen hubungan dalam jangka panjang. Situationship menjadi seperti “zona nyaman” karena memberikan kesan sebuah hubungan spesial tanpa beban tanggung jawab layaknya pacaran.
Adanya rasa takut bahwa jika hubungan ini diberi status, justru bisa merusak hubungan yang sudah ada. Banyak orang khawatir jika hubungan akhirnya diberi status, maka ekspetasi dan tekanan akan meningkat, yang pada akhirnya bisa membuat salah satu pihak menjauh dan hubungan menjadi asing.
Tanpa Status, Seseorang bisa merasa bebas menjalin relasi atau kedekatan dengan orang lain tanpa merasa bersalah. Ini memberi ruang untuk eksplorasi, tanpa harus merasa terikat atau dikekang karena adanya komitmen.
Menjalin hubungan resmi seringkali membuat seseorang harus membuka diri sepenuhnya. Bagi yang belum siap atau memiliki trauma, hubungan tanpa status menjadi pelindung untuk tetap dekat tanpa harus terlalu terbuka mengenai kehidupannya.
Beberapa orang merasa hubungan tanpa status terasa lebih santai, tanpa drama, dan tanpa pertanyaan klasik seperti “kapan bertemu keluarga?” atau “mau dibawa ke mana hubungan ini?”. Ketidakjelasan kadang terasa lebih mudah daripada kepastian yang memiliki banyak tuntutan.
Meskipun tidak ada status, biasanya salah satu pihak diam-diam memiliki sebuah harapan bahwa suatu saat hubungan tersebut akan berkembang menjadi lebih serius. Hal ini yang membuat mereka bertahan, meskipun realitanya hubungan itu berjalan di tempat.
Rasa sepi seringkali membuat orang memilih tetap dalam hubungan tanpa status, meskipun telah menyadari bahwa hal tersebut bukanlah hubungan yang ideal. Akhirnya kedekatan emosional sesaat, seperti hubungan tanpa status dianggap lebih baik daripada harus sendirian.
***
Akan tetapi, perlu diingat bahwa meski terasa nyaman, situationship menyimpan potensi sakit hati yang lebih besar di kemudian hari. Ketidakjelasan tersebut bisa menimbulkan overthinking, rasa tidak aman, hingga akhirnya berujung kecewa jika harapan tak terwujud.
Situationship memang bisa memberi kenyamanan sementara, tapi penting untuk bertanya pada diri sendiri apakah benar-benar bahagia atau hanya merasa takut menghadapi kenyataannya. Jika hubungan itu membuatmu terus bertanya-tanya, mungkin saatnya mulai bicara jujur pada pasangan, dan terutama pada dirimu sendiri. Kalau kamu sedang ada dalam hubungan tanpa status, jangan lupa bahwa kamu berhak atas hubungan yang jelas dan kebahagiaan yang utuh, bukan hubungan tanpa status yang menggantung seperti itu.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.