Penulis: Firdaus Cahya Adiputra – UNJ
Sunners, kamu kaget gak sih? Jagat dunia maya saat ini dihebohkan dengan beberapa berita perselingkuhan artis dan selebgram terkenal. Padahal, kalau kamu lihat pasangannya itu udah punya paras yang cantik dan gantengnya itu rata kanan poll, kariernya bikin mata silau saking cerahnya, kontribusinya dalam rumah tangga juga gak main-main, bahkan sampai handle merawat dan membesarkan tiga buah hati sekaligus.
Meskipun sudah punya pasangan yang sesempurna itu, tapi kenapa ya seseorang masih aja berselingkuh? Punya masalah psikologis apa orang-orang yang selingkuh dari pasangan yang sebaik itu? Sebenarnya, ada lho gangguan kepribadian yang kemungkinan ikut berperan dalam menjerumuskan seseorang dalam perselingkuhan. Yuk, kita kupas satu per satu.
Dari aspek keilmuan psikologi, terdapat kaitan antara beberapa kondisi mental dengan perilaku selingkuh. Hal ini bisa terjadi apabila gangguan tersebut mempengaruhi cara seseorang mengendalikan perilaku impulsif atau kontrol diri, kestabilan emosi, atau pola hubungan interpersonal. Berikut ini beberapa gangguan kepribadian yang menyebabkan seseorang tega melakukan perselingkuhan.

Mungkin kamu sudah akrab dengan istilah tersebut, orang dengan gangguan narsistik cenderung lebih tinggi melakukan selingkuh karena merasa lebih superior sehingga mereka merasa memiliki pesona yang mampu memikat siapa saja dan bebas melakukan hal apapun. Selain itu, orang dengan NPD juga kerap haus perhatian, kekaguman, validasi, serta mudah bosan sehingga mereka mencari suasana baru atau hal yang tidak mereka dapatkan dari pasangan melalui perselingkuhan yang menciptakan kepuasan dan kesenangan tersendiri yang mendorong ego orang tersebut.
Pada kasus tertentu orang dengan gangguan bipolar, energi, libido, dan dorongan impulsif mereka akan meningkat saat tahap manik atau hipomanik . Namun hal tersebut seringkali dianggap sebagai alasan untuk selingkuh, padahal meningkat atau menurunnya mood atau dorongan seksual dapat dibicarakan bersama pasangan, bukan mencari pemenuhan seksual dengan orang lain yang bisa menyebabkan masalah kesehatan reproduksi atau jerat hukum di kemudian hari, serta kehancuran karier.
Sebenarnya, gangguan ini punya kemiripan dengan NPD. Hanya saja orang dengan gangguan histrionik bersifat dramatis dan seneng banget kalau bisa menjadi pusat perhatian. Mereka sulit mempertahankan hubungan, mudah dipengaruhi oleh orang yang dikagumi, tidak pikir panjang, dan suka memanfaatkan penampilannya sebagai “senjata” untuk menggoda orang lain, termasuk pasangan temannya sendiri dengan cara berpenampilan cerah, menarik, atau terbuka.
Gangguan kepribadian ambang memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dan mempertahankan hubungan jangka lama. Konflik emosional akan membuat orang BPD mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem, misalnya sekarang kamu dianggap teman hidup atau pasangan, namun mereka bisa berubah lalu menganggap kamu sebagai musuh. Nah, kalau dalam suatu hubungan orang BPD tidak mendapatkan kenyamanan, mereka cenderung mencari hubungan lain yang dianggap lebih aman dan nyaman, contohnya lewat selingkuh.

Beberapa gangguan kepribadian atau psikologis memang ditemui pada beberapa kasus perselingkuhan atau turut mendorong seseorang untuk selingkuh. Namun perlu dipahami, tidak semua orang yang memiliki gangguan kepribadian akan selingkuh dan tidak semua orang yang selingkuh memiliki gangguan kepribadian. Perselingkuhan dapat terjadi karena berbagai faktor yang tidak tunggal. Meskipun demikian, selingkuh tetap tidak dapat dibenarkan apapun alasan dibaliknya.
*****

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
