Penulis: Jihan Maulida Fadhilah – UNJ
Bersih-bersih tubuh udah jadi rutinitas, termasuk membersihkan telinga. Tapi tahu nggak sih, ternyata cara yang kelihatan “bersih” kayak pakai cotton bud justru bisa berisiko untuk kesehatan telinga kamu? Banyak remaja yang belum sadar, membersihkan telinga bukan soal seberapa dalam cotton bud bisa masuk, tapi seberapa aman caranya.
Kebiasaan membersihkan telinga pakai cotton bud udah umum banget, tapi ternyata cara ini bisa membawa lebih banyak risiko daripada manfaat. Yuk, kenali bahaya tersembunyi di balik alat mungil ini.
Alih-alih mengeluarkan kotoran, cotton bud malah sering mendorongnya makin masuk ke saluran telinga. Ini bisa bikin penumpukan kotoran (serumen) yang berisiko menyumbat telinga dan mengganggu pendengaran.
Kulit di dalam telinga sangat tipis dan sensitif. Gesekan cotton bud bisa menyebabkan iritasi, luka kecil, bahkan infeksi jika tidak steril atau terlalu sering digunakan.
Jika terlalu dalam, cotton bud bisa menyentuh bahkan merobek gendang telinga. Ini bukan hanya menyakitkan, tapi juga bisa menyebabkan gangguan pendengaran permanen.
Faktanya, telinga punya cara sendiri untuk membersihkan diri. Kotoran telinga akan terdorong ke luar secara alami saat kita mengunyah atau berbicara. Jadi, kamu sebenarnya tidak perlu membersihkannya terlalu sering atau terlalu dalam.
Kalau merasa telinga kotor, cukup bersihkan bagian luar daun telinga dengan kain lembut yang lembap. Kalau ada masalah seperti rasa penuh, nyeri, atau gangguan pendengaran, sebaiknya periksakan ke dokter THT daripada coba-coba sendiri.
Membersihkan telinga memang penting, tapi cara yang salah bisa lebih berbahaya daripada kotorannya sendiri. Cotton bud sebaiknya tidak digunakan untuk membersihkan bagian dalam telinga karena bisa menyebabkan sumbatan, luka, hingga infeksi. Mulai sekarang, yuk rawat telinga dengan cara yang lebih aman!
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.