Majalah Sunday

Inilah Efek Negatif Bullying! Simak Cara Menghadapinya

Penulis: Firdaus Cahya Adiputra – UNJ

Sunners, kamu sadar gak sih? Belakangan terakhir, terjadi beberapa kasus bullying atau perundungan yang miris banget untuk didengar. Akibatnya bikin syok, korban bullying merasa takut sampai mengurung diri, jatuh pingsan hingga kehilangan nyawa. 

Namun, korban bullying yang tidak mengalami efek buruk secara fisik belum tentu mereka baik-baik aja lho. Hal ini karena ada berbagai dampak  bullying  yang tidak langsung muncul saat itu juga. So, mari kita cek apa aja dampak bullying, cara menghadapinya. 

Dampak Bullying Saat Dewasa

Proses bullying atau perundungan yang terjadi saat remaja akan berdampak saat orang tersebut dewasa. Sehingga kamu perlu nih untuk menghentikan siklus bullying yang sekarang sedang terjadi agar tidak membawa efek buruk ketika kamu dewasa. Berikut ciri-ciri khasnya menurut dr. Elvine Gunawan, Sp.Kj.

  • Menuntut diri sendiri lebih dari seharusnya
  • Over achievement
  • Senang menyenangkan orang lain dan gak bisa bilang enggak
  • Nggak pernah tau kapan waktunya cukup
  • Tidak mudah memaafkan kesalahan orang lain

Hal ini disebabkan ada orang lain di masa lalu kamu yang kamu pengen buktikan kalau kamu itu layak lho buat dihargai dan layak untuk diperhitungkan. Jadi sebenarnya perjalanan bullying ini berdampak banget dari saat kejadian waktu kamu remaja sampai kamu dewasa nanti.

Menurut studi lainnya, perilaku bullying yang dialami remaja juga menyebabkan beberapa dampak negatif seperti:

  • Gangguan depresi dan kecemasan, remaja yang mengalami bullying hampir dua kali lebih berisiko untuk mengalami depresi dan kecemasan. Dapat membuat seseorang melukai diri sendiri hingga bunuh diri akibat dari tekanan emosional yang disebabkan oleh bullying
  • Gangguan stres pasca trauma (PTSD), terjadi pada korban bullying dengan gejala, seperti mimpi buruk, kilas balik atau flashback, serta ingatan yang mengganggu tentang peristiwa traumatis. Bullying yang berulang dapat menyebabkan seseorang menjadi terlalu sensitif terhadap stres dan ketakutan sebagai akibat dari trauma psikologis yang terakumulasi.
  • Sulit mengatasi stres, korban bullying mengalami perubahan pada struktur dan fungsi otak yang bertahan hingga dewasa. Aktivitas otak di area yang berkaitan dengan rasa sakit dan tekanan sosial lebih banyak. Perubahan neurologis ini bikin korban bullying sangat sulit mengatasi stres.
Ilustrasi untuk berhenti melakukan bullying

Cara Menghadapi Bullying

Pengalaman mendapat bullying atau perundungan tentu tidaklah menyenangkan. Kamu pasti capek dan sangat ingin keluar dari situasi ini. Lalu apa saja hal yang dapat dilakukan ketika kamu mendapat bullying? Psikolog Klinis Joe Irene memberikan tips sederhana yang bisa kamu terapkan

Terbuka dengan orang terdekat. Hal ini mungkin gak mudah dilakukan karena misalnya kamu merasa malu, takut gak dipercaya, takut ketahuan mencari bantuan, khawatir diri kamu malah disalah-salahin, atau bahkan direndahkan. Akan tetapi, kalau kamu terus-menerus mengisolasi diri, gak cerita apapun, dampak bullying terhadap mental kamu, fisik, dan juga sosial akan makin memburuk. Kita coba dulu ya? Ceritakan keluh kesahmu ke orang yang sikapnya baik serta berilmu atau berpengalaman.

Tidak lekas bereaksi. Perasaan kamu mungkin pengen banget bales atau melawan orang yang udah bully ya kan? Wajar kalau kamu merasakan berbagai emosi atau perasaan yang campur aduk. Tapi, sebenarnya perlawanan dari kamu itulah yang diinginkan si pembully, karena itu adalah makanan untuk ego mereka. Sebaiknya, mungkin kamu perlu menjauhkan diri dari mereka dulu. Gunakan jarak tersebut untuk mengolah emosi dengan menanyakan beberapa hal berikut:

  • Aku merasakan apa di situasi ini? Entah benci, takut, sakit, sebal, atau lainnya.
  • Perlu gak aku menanggapi mereka? Kalo perlu, respons yang kayak gimana? Apakah pergi, berteriak, atau cari orang lain.
  • Hal apa yang bisa aku lakukan untuk mengamankan diri? Apakah meminta mereka untuk berhenti, meminta bantuan langsung, menegur mereka, atau menghubungi seseorang untuk membantu.

Menghubungi pihak berwenang. Kalau kamu merasa tertekan banget sampai ganggu aktivitas sehari-hari atau masih terus-terusan dibully gak selesai-selesai, sebaiknya kamu bicarakan dengan pihak yang memiliki kewenangan di tempat tersebut, seperti guru BK atau wali kelas kalau bullying terjadi di sekolah. Jika rasanya makin gak terkendali, kian berat, dan gak abis-abis, kamu perlu mengakses tenaga profesional kesehatan mental sebagai langkah antisipasi.

Evaluasi pribadi. Setelah kondisi emosional kamu normal, kamu punya kesempatan untuk berpikir lebih jernih dan mengecek kejadian bullying dan diri kamu. Lho kenapa aku disuruh instrospeksi juga? Kan yang salah mereka. Betul, tetapi refleksi diri juga perlu walaupun kamu merasa bahwa dirimu yang jadi korban. Perilaku bullying memang salah, gak bisa dibenarkan, tapi hal itu gak otomatis bikin pihak yang “dibully” itu benar atau baik.

Evaluasi diri dilakukan untuk menaikkan derajat kamu lho sebenernya, bukan jaminan untuk gak bakal dibully lagi. Nantinya kamu dapat menyikapi tindakan bullying dengan pandangan lain yang bijak, seperti kamu mengakui kalau emang kamu melakukan kesalahan, mempertimbangkan sesuatu dari dua sisi positif dan negatif, mengenali apa yang bisa kamu ubah dan tidak, serta menciptakan lingkungan yang baik.

Dengan kata lain kamu akan menjadi mawas diri bahkan sampai percaya diri. Lebih lanjut, yaitu pada saat kamu ketemu sama orang yang komunikasinya lewat opresi, arogansi, dan agresi kamu bisa respons santai sambil tertawa serta dapat berbelas kasih dan berwelas asih kepada mereka.

Bullying yang terjadi saat remaja akan berdampak saat korban dewasa
Bullying yang terjadi saat remaja akan berdampak ketika mereka dewasa.

Seseorang yang mendapat bullying ketika remaja sangat bisa merasakan efek negatif bullying yang sudah lama tersebut saat mereka telah dewasa. Beberapa ciri-ciri seseorang yang pernah mendapatkan bullying tadi contohnya. Terdapat solusi yang diberikan pakar psikologi untuk menghadapi bullying. Apabila kamu merasakan tanda-tanda di atas, pernah mengalami bullying atau sedang dibully lalu kesulitan mengatasinya, jangan sungkan untuk terbuka dan meminta bantuan kepada orang terdekat atau tenaga profesional kesehatan mental.

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 86