alunan gemericik hujan
mengiringi lamunan tengah malam
menyampaikan rasa aduan
merenungkan cacat hati sekeras pualam
diiringi sinar rembulan
jiwa tunduk dalam renungan
nafas tersengal menyusuri hidup setapak
mencari arti indah kelopak
namun terkurung dalam hitamnya semesta
yang terbalut penuh dusta
raga ini terhenyak, mengingat Engkau pemberi denyut dalam sepi
mengingat diri semerah kirmizi
merasa tak pantas akan sukma ini
yang terus mengucap keluh
PENULIS: ELSA YUNI MELIYANDA – UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA