Penulis: Dollar Rahadian SE
Setiap tanggal 12 Agustus, dunia memperingati Hari Pemuda Internasional. Tapi, sebenarnya… kenapa sih hari ini penting? Apa maknanya buat kita, para pelajar dan remaja Indonesia?
Yuk, kita bahas bareng-bareng. Karena Hari Pemuda Internasional bukan sekadar tanggal di kalender—ini adalah momen buat kita bersuara, bergerak, dan menunjukkan bahwa pemuda bukan cuma penonton perubahan, tapi justru aktor utamanya.
Hari Pemuda Internasional pertama kali ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 17 Desember 1999. Penetapan ini merupakan hasil rekomendasi dari Konferensi Menteri yang Bertanggung Jawab atas Pemuda. Mereka menyerukan agar 12 Agustus dijadikan hari khusus untuk memperingati peran dan tantangan yang dihadapi kaum muda.
Dan sejak pertama kali dirayakan pada tahun 2000, Hari Pemuda Internasional terus menjadi panggung global untuk menyuarakan isu-isu penting yang menyangkut anak muda—mulai dari pendidikan, lingkungan, hingga partisipasi politik.
Tujuan utamanya adalah meningkatkan kesadaran tentang berbagai masalah yang dihadapi pemuda di seluruh dunia. Tapi nggak cuma itu. Hari ini juga jadi ajang untuk merayakan pencapaian anak muda dalam berbagai bidang—dari pendidikan, pembangunan komunitas, sampai pelestarian lingkungan.
Intinya, Hari Pemuda Internasional adalah pengakuan bahwa suara dan aksi kita penting. Bahwa kita punya peran besar dalam membentuk masa depan.
Tahun ini, tema yang diangkat adalah: “Aksi Pemuda di Tingkat Lokal untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan” Atau dalam bahasa Inggris: “Local Youth Actions for the SDGs and Beyond.”
Apa maksudnya?
Tema ini menyoroti pentingnya peran pemuda dalam perencanaan, pemerintahan, dan pembuatan kebijakan di tingkat lokal. SDGs (Sustainable Development Goals) bukan cuma urusan pemerintah atau organisasi besar—tapi juga tentang aksi nyata yang kita lakukan di lingkungan sekitar.
Mulai dari edukasi soal sampah, kampanye kesehatan mental, sampai kegiatan sosial di desa—semua itu adalah bentuk kontribusi kita terhadap pembangunan berkelanjutan.
Di berbagai negara, pemuda bergerak dengan cara yang beragam:
Gerakan lokal: Ada yang bikin kampanye pengelolaan sampah, ada yang mengadakan kelas literasi di daerah terpencil, bahkan ada yang bikin gerakan media sosial untuk isu lingkungan.
Aksi digital: Kampanye online yang dilakukan anak muda terbukti bisa memengaruhi kebijakan publik dan meningkatkan kesadaran global.
Forum dan diskusi publik: Banyak forum lintas generasi diadakan untuk membahas perdamaian, pembangunan, dan keterlibatan pemuda dalam kehidupan sosial.
Contohnya, di Brasil, pemuda terlibat aktif dalam persiapan COP30 (Konferensi Perubahan Iklim PBB), dengan fokus pada masyarakat adat dan pinggiran. Di New York, anak muda didorong untuk ikut dalam pembuatan kebijakan lewat proyek seperti Mental Health Youth Hub.
Dan yang menarik, ada kampanye global dari kelompok pemuda yang menyerukan larangan filter rokok dalam perjanjian plastik global. Mereka ingin kebijakan lingkungan selaras dengan kesehatan publik. Keren, kan?
Di Indonesia, semangat Hari Pemuda Internasional juga terasa banget:
Aksi sosial: Banyak komunitas pemuda mengadakan bakti sosial, bersih-bersih lingkungan, dan kegiatan amal.
Pertunjukan seni dan budaya: Acara seni jadi wadah ekspresi dan kreativitas anak muda. Dari musik, tari, sampai seni rupa—semua jadi cara untuk menyuarakan isu dan identitas.
Inisiatif lokal: Pemuda didorong untuk memulai proyek sesuai minat mereka. Misalnya, bikin gerakan bersih pantai, edukasi kesehatan mental, atau penggalangan dana untuk pendidikan.
Keterlibatan dalam SDGs: Fokusnya adalah bagaimana anak muda bisa terlibat langsung dalam perencanaan dan kebijakan lokal yang mendukung SDGs.
Bahkan, isu-isu besar seperti Laut Cina Selatan pun mulai melibatkan pemuda dalam diskusi dan pembangunan nasional. Ini bukti bahwa suara kita mulai didengar.
Karena kita adalah generasi yang akan mewarisi dunia ini. Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi?
Hari Pemuda Internasional adalah pengingat bahwa kita punya kekuatan untuk menciptakan perubahan. Bukan cuma lewat aksi besar, tapi juga lewat langkah kecil yang konsisten.
Kamu bisa mulai dari hal sederhana:
Ikut kegiatan sosial di sekolah atau komunitas.
Bikin konten edukatif di media sosial.
Diskusi bareng teman soal isu-isu yang kamu peduli.
Dukung organisasi yang fokus pada pemberdayaan pemuda.
Hari Pemuda Internasional bukan cuma soal perayaan. Ini tentang pengakuan, partisipasi, dan aksi nyata. Tema tahun ini mengajak kita untuk bertindak di tingkat lokal, karena perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil.
Jadi, buat kamu yang masih duduk di bangku sekolah, kuliah, atau baru mulai kerja—ingat, kamu punya suara. Kamu punya pengaruh. Dan kamu punya peran penting dalam membentuk masa depan Indonesia dan dunia.
Selamat Hari Pemuda Internasional! Terus bergerak, terus bersuara, dan terus jadi bagian dari perubahan.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.