Penulis: Firdaus Cahya Adiputra – UNJ
Kamu masih inget kasus seorang ibu yang tega meracuni kedua anaknya lalu mengakhiri hidup dengan gantung diri? Sungguh tragis ya, Sunners. Masalah ekonomi atau persoalan lainnya dapat membuat seseorang depresi dan memiliki pikiran untuk bunuh diri. Seringkali seseorang yang memiliki beban pikiran yang begitu berat tidak memiliki siapa-siapa untuk bercerita, mengadu, atau membantu menyelesaikan masalah yang mendera mereka.
Pekan kemarin, kita memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia setiap tanggal 10 September. Pada tahun 2019, bunuh diri menjadi penyebab kematian keempat terbanyak pada kelompok usia 15–29 tahun. Menurut WHO, setiap tahun lebih dari 700 ribu orang meninggal karena bunuh diri. Angka kasus kematiannya terus naik tahun ke tahun di negara kita. Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah seseorang bunuh diri? Mari kita kenalan dengan tanda-tandanya terlebih dahulu.
Bunuh diri tidak terjadi secara tiba-tiba, biasanya orang tersebut memberikan beberapa tanda yang menyatakan bahwa dirinya sedang kesulitan atau butuh pertolongan. Maka dari itu, sebenarnya bunuh diri adalah kejadian yang dapat dicegah kalau orang di sekitar peka. Berikut berberapa hal yang menjadi tanda kalau seseorang ingin mengakhiri hidup.

Pikiran bunuh diri atau Suicidal Thought dibagi menjadi dua jenis, yaitu pasif dan aktif. Pikiran pasif adalah pikiran tanpa merencanakan bunuh diri, misalnya “kayaknya kalau aku gak ada, dunia akan jadi lebih baik” atau “kalo aku pergi kayaknya semua masalah akan selesai”. Kalau pikiran aktif kamu sudah ada intensi untuk melakukan bunuh diri. Berikut adalah tanda-tanda seseorang ingin bunuh diri menurut psikolog.
Tanda-tanda orang yang bunuh diri tidak selalu sama pada setiap orang, ada orang yang dengan jelas menyatakan keinginannya untuk bunuh diri dan ada orang yang menyimpan sendiri keinginannya untuk bunuh diri.

Anak dan remaja sering berkaitan dengan situasi kehidupan yang penuh tekanan, apa yang dianggap masalah besar dan serius oleh anak dan remaja seringkali dianggap hal sepele oleh orang dewasa, contohnya masalah di sekolah, masalah kehilangan sahabat.
Dalam beberapa kasus, bunuh diri pada anak dan remaja dikarenakan hal-hal yang tidak ingin mereka bicarakan, misalnya memiliki gangguan kejiwaan, seperti depresi, kehilangan atau konflik dengan teman atau anggota keluarga, mendapatkan pelecehan fisik dan seksual, masalah dengan alkohol dan narkoba, memiliki masalah fisik dan medis seperti misalnya kehamilan atau memiliki penyakit menular seksual, tidak yakin dengan orientasi seksual yang dia miliki lalu membaca atau menonton sesuatu tentang bunuh diri atau ada temannya yang bunuh diri.
Ada beberapa kasus yang jarang terjadi, orang yang ingin bunuh diri berisiko membunuh orang lain terlebih dahulu sebelum membunuh dirinya sendiri. Ada beberapa faktor yang menyebabkan pembunuhan ini, yaitu memiliki konflik dengan pasangan, masalah dengan keuangan, masalah dengan hukum, masalah dengan kesehatan mental terutama depresi, menggunakan alkohol dan obat obatan terlarang, dan memiliki senjata api.
Kalau kamu mengalami pikiran ingin bunuh diri, ketahuilah pikiran itu bukanlah hal yang wajar atau normal. Jadi buatlah suicide safety plan (rencana keamanan bunuh diri) bagi dirimu dan lakukan bersama orang terdekat/orang yang kamu percaya.
Suicide safety plan ini berisi rencana apa yang harus kamu lakukan ketika pikiran-pikiran bunuh diri kembali muncul dan perlu disusun bersama dan ditulis dalam secarik kertas atau kartu dan kamu lakukan ini bersama orang terdekat/psikiater/psikolog kamu tentang apa saja rencana yang perlu dilakukan ketika kondisi krisis pikiran bunuh diri itu muncul. Berikut rencana keamanan bunuh diri yang dapat membantu:
Masalah tidak akan selesai dengan bunuh diri, juga tidak akan menghilangkan rasa sakit. Ingatlah bahwa pikiran bunuh diri hanya bersifat sementara, kamu tidak perlu menuruti keinginan tersebut. Segera cari pertolongan apabila kamu atau orang terdekat mengalami tanda-tanda ingin bunuh diri atau mengakhiri hidup.
Setiap orang adalah berharga dan selalu punya maksud mengapa kamu dan orang lain dilahirkan ke dunia ini. Mungkin di luar sana ada seseorang menjadikan kamu sebagai dunia mereka, di saat kamu merasa kalau kamu tidak berguna. Tetaplah bertahan hidup, meskipun hanya karena alasan sederhana, seperti ingin mencoba rasa makanan yang baru. Makanan tidak akan mengecewakan kamu seperti manusia kan?
*****

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
