Penulis: M. Nur Arsyad Satria Pratama – STID AL HADID
Kita pasti pernah merasa sangat percaya diri sebelum ujian karena sudah belajar habis-habisan, tapi tiba-tiba semua materi yang kita pelajari terasa menghilang begitu saja saat melihat soal? Dan ternyata banyak sekali pelajar di Indonesia mengalami hal yang sama, lupa mendadak di saat-saat penting seperti ulangan atau ujian nasional. Hal ini sering membuat panik, stres, bahkan merasa putus asa.
Salah satu penyebab utama dari fenomena ini adalah karena banyak pelajar belum mengenal bagaimana cara kerja otak dalam menyimpan informasi. Padahal, memahami cara kerja ingatan bisa menjadi kunci penting agar proses belajar menjadi jauh lebih efektif. Dengan mengetahui bagaimana fungsi memori, kamu tidak hanya bisa belajar dengan keras saja, tapi bisa menyusun strategi belajar yang lebih cerdas.
Otak manusia biasanya menyimpan informasi melalui tiga jenis memori utama, yaitu:
Ini adalah tahap paling awal dari proses penyimpanan informasi. Semua hal yang kita lihat, dengar, atau rasakan pertama kali masuk ke memori sensorik. Tapi informasi di sini hanya bertahan selama beberapa detik saja. Jika kita tidak memperhatikannya lebih lanjut, maka informasi ini akan hilang begitu saja.
Contoh: Saat guru menjelaskan tentang rumus matematika dan kamu menatap ke papan tulis, tapi pikiranmu sedang sibuk mikirin tugas kelompok yang belum selesai atau tugas-tugas lain yang belum selesai. Kamu melihat dan menangkap informasi tersebut, tapi karena tidak fokus, informasi itu langsung menghilang begitu saja.
Informasi yang berhasil menarik perhatian akan masuk ke memori jangka pendek. Kapasitasnya terbatas dan hanya bisa menyimpan sekitar 5-9 item informasi dalam waktu singkat, sekitar 20-30 detik. Tapi jika diulang-ulang, informasi bisa bertahan lebih lama.
Contoh: Kamu membaca catatan rumus matematika saat menunggu giliran masuk kelas, dan kamu berhasil mengingatnya saat ditanya guru. Tapi beberapa jam kemudian, kamu sudah lupa karena tidak mengulangnya.
Ini adalah tempat penyimpanan utama informasi dalam otak. Menurut Dr. Eric Kandel, peraih Nobel di bidang neurobiologi, memori jangka panjang terbentuk melalui proses penguatan sinapsis (koneksi antarsel saraf) yang terjadi saat belajar berulang-ulang.
Contoh: Kamu sudah belajar Pancasila sejak SD, dan meski jarang dibahas lagi, kamu masih ingat lima sila karena terus diulang dari tahun ke tahun
Otak kita melupakan informasi secara bertahap (forgetting curve). Tapi jika materi diulang dengan jarak waktu tertentu (bukan sekaligus), daya ingat akan meningkat drastis.
Contoh: Belajar 30 menit setiap hari lebih efektif daripada belajar 3 jam sekaligus di malam sebelum ujian.
Menghubungkan materi dengan pengalaman pribadi atau hal yang kamu sukai akan membuat otak lebih mudah mengingatnya.
Contoh: Saat belajar fotosintesis, kamu membayangkan tanaman di halaman rumahmu yang tumbuh subur karena sinar matahari dan air.
Saat begadang, otakmu kesulitan memproses dan menyimpan informasi. Justru saat tidur, otak menguatkan memori yang kamu pelajari di siang hari.
Contoh: Daripada begadang, tidur 7–8 jam setelah belajar bisa membuat ingatanmu jauh lebih kuat keesokan harinya.
Daripada membaca berulang-ulang, uji dirimu dengan mengingat atau menjelaskan ulang materi tanpa melihat catatan. Ini disebut active recall, dan menurut penelitian dari Psychological Science, teknik ini jauh lebih efektif untuk memperkuat ingatan.
Contoh: Setelah belajar sejarah kemerdekaan Indonesia, tutup bukumu, lalu coba ceritakan kembali urutan peristiwa dengan suaramu sendi
Sering lupa materi saat ujian bukan berarti kamu malas atau tidak pintar—bisa jadi karena belum tahu cara kerja otak dan cara menyimpan informasi yang efektif. Memori manusia punya struktur dan proses tersendiri. Dengan memahami bahwa informasi harus melewati memori sensorik, jangka pendek, lalu jangka panjang, kamu bisa merancang strategi belajar yang lebih tepat.
Mulai sekarang, belajarlah dengan cara yang pintar: ulangi materi, hubungkan dengan hal yang kamu sukai, gunakan teknik belajar aktif, dan jangan remehkan tidur. Dengan begitu, kamu bisa lebih siap saat ujian dan mengurangi rasa panik karena lupa mendadak.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.