Majalah Sunday

Fakta Kematian Sukarno, Mengapa Dimakamkan di Blitar?

Penulis: Mufty Arya Dwitama – Universitas Kristen Indonesia

Ir. Sukarno adalah tokoh yang tidak hanya tercatat dalam sejarah sebagai Presiden pertama Republik Indonesia, tetapi juga sebagai tokoh proklamator yang memimpin bangsa menuju kemerdekaan. Hampir 55 tahun berlalu sang proklamator wafat. Kenapa Blitar menjadi tempat peristirahatan terakhirnya? Cek fakta kematian Sukarno berikut.

Biografi Sukarno

Lahir di Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901, Sukarno yang akrab disapa Bung Karno, tumbuh menjadi pemuda yang bersemangat dan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Beliau aktif dalam pergerakan kemerdekaan sejak muda, berjuang tanpa lelah untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Bersama Mohammad Hatta, beliau memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, sebuah momen bersejarah yang mengubah arah bangsa ini selamanya.

Setelah mengabdikan hidupnya untuk bangsa Indonesia, Bung Karno mengembuskan napas terakhirnya pada 21 Juni 1970 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta akibat komplikasi penyakit ginjal yang dideritanya.

Seperti yang tertulis dalam buku: Sukarno, an Autobiography as told to Cindy Adam.

“Aku ingin meninggal cepat dan tenang di tempat tidur. Apabila tiba ajalku, aku ingin sekedar menutup mata dan menyerahkan diri kepada Tuhan.”

Kemudian Bung Karno berkata, “Kuperingatkan kawan-kawanku agar aku tidak dikuburkan seperti Mahatma Gandhi. Kawan baikku Nehru memperhias makam Gandhi dengan berbagai perhiasan. Itu terlampau mewah.”

“Aku ingin beristirahat di bawah naungan pohon yang rindang, dikelilingi pemandangan indah, di samping sebuah sungai yang segar airnya dan indah tampaknya. Dan aku menginginkan tempat peristirahatanku terakhirku di Priangan.”

Namun, apa yang terjadi kemudian justru berbeda dari wasiat yang diinginkannya. Bung Karno dimakamkan di Blitar, Jawa Timur, dan keputusan ini menyimpan cerita panjang yang melibatkan unsur politik dan perasaan keluarga serta para pengagumnya.

Pertimbangan Politik Masa Orde Baru

Era Orde Baru adalah masa di mana segala sesuatu yang berkaitan dengan Sukarno diawasi ketat oleh pemerintah. Keputusan ini diyakini dilatarbelakangi oleh upaya mengontrol pengaruh ideologi Soekarnoisme yang masih kuat pada saat itu. Dengan dimakamkannya Bung Karno di Blitar, sebuah kota yang relatif jauh dari pusat kekuasaan di Jakarta, pemerintah Orde Baru berharap dapat meredam gerakan-gerakan pendukung setia Bung Karno. Meski Blitar merupakan tempat dimana ibunda Bung Karno dimakam kan, namun kota tersebut bukanlah tempat yang dimaksud bung karno dalam wasiat beliau. Hal ini menimbulkan spekulasi tentang adanya alasan-alasan politik di balik keputusan tersebut. Singkatnya, keputusan untuk memakamkan Bung Karno di Blitar lebih didorong oleh pertimbangan politik Orde Baru untuk menjaga stabilitas dan mengendalikan potensi pengaruh politik dari sosok mantan presiden tersebut.

Hampir 55 tahun berlalu sang proklamator wafat. Kenapa Blitar menjadi tempat peristirahatan terakhirnya? Cek fakta kematian Sukarno.

Reaksi Keluarga dan Pengagum Sukarno

Keputusan ini tidak diterima begitu saja oleh keluarga Bung Karno dan para pengagumnya. Dalam acara Haul Bung Karno pada Rabu (20/6/2018) Megawati Soekarnoputri: “Pada waktu itu Presiden Soeharto meminta Bung Karno untuk dimakamkan di Blitar. Keluarga tak menyetujui, seperti saya katakan sebelumnya, pemerintah waktu itu masih begitu keras. Dan dulu saya ingat di sini masih berupa makam pahlawan sangat sederhana dan rumah warga sekitar masih terbuat dari gedek,” katanya. Namun meskipun demikian, makam Bung Karno di Blitar akhirnya menjadi tempat yang penuh makna dan dikunjungi oleh banyak orang untuk memberi penghormatan kepada sang proklamator. Makam tersebut kini menjadi salah satu destinasi sejarah yang penting di Indonesia.

Hampir 55 tahun berlalu sang proklamator wafat. Kenapa Blitar menjadi tempat peristirahatan terakhirnya? Cek fakta kematian Sukarno.
(Klik gambar di atas, ketikan alt text yang di dalamnya harus ada keyphrase, jika sudah pilih caption, pilih custom caption)

Penting untuk kita pahami bahwa sejarah seringkali memiliki berbagai sudut pandang dan interpretasi. Fakta yang sama bisa diceritakan dengan cara yang berbeda, tergantung pada siapa yang menuturkannya dan konteks zamannya. Oleh karena itu, jangan pernah berhenti untuk mencari tahu, membaca dari berbagai sumber dan berpikir kritis tentang setiap informasi sejarah yang kita dapatkan. Cerita di balik kematian dan pemakaman Bung Karno mengajarkan kita tentang kompleksitas sejarah yang seringkali melibatkan berbagai sudut pandang. Sebagai generasi muda, mengenal sosok Bung Karno lebih dalam adalah sebuah langkah penting untuk memahami sejarah bangsa.

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 204