Penulis: Rizma Ardhana Kamaria- UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gelombang kesuksesan developer game Indonesia di kancah internasional semakin membuktikan bahwa kekayaan budaya lokal mampu bersaing secara global. Dua karya fenomenal, DreadOut dari Digital Happiness dan Coral Island dari Stairway Games, menjadi bukti nyata bagaimana elemen budaya Indonesia bisa diadaptasi menjadi produk digital yang diminati di seluruh dunia.
Game horor survival karya developer Bandung ini telah berhasil mengekspor kekayaan folklore Indonesia ke lebih dari 100 negara. Yang membuat DreadOut istimewa adalah keberaniannya mengangkat hantu-hantu khas Nusantara seperti Kuntilanak, Genderuwo, dan Pocong ke dalam gameplay.
Dalam game, karakter utama Linda terlihat menggunakan seragam SMA putih-abu yang sangat familiar bagi pelajar Indonesia. Tidak kalah menarik, staf sekolah dalam game digambarkan mengenakan pakaian batik, menciptakan atmosfer autentik kehidupan sekolah di Indonesia. Detail kecil seperti ini memperkaya pengalaman pemain dalam merasakan setting lokal yang disajikan.
Setting lokasi lainnya juga menghadirkan nuansa Indonesia yang autentik, mulai dari bangunan sekolah bergaya arsitektur tropis hingga perkampungan dengan suasana khas pedesaan Indonesia. Elemen-elemen budaya ini justru menjadi daya tarik utama bagi pemain internasional yang penasaran dengan kekayaan horor lokal Indonesia.
Data dari platform Steam menunjukkan DreadOut telah diunduh lebih dari 2 juta kali dan meraih rating “Very Positive”, membuktikan bahwa konten lokal tidak menghalangi daya tarik global. Kesuksesan ini dilanjutkan dengan sequel DreadOut 2 yang semakin memperkuat posisi game Indonesia di kancah internasional.

Berbeda dengan DreadOut, Coral Island mengambil pendekatan melalui keindahan alam tropis Indonesia. Game farming simulator ini berhasil memadukan sistem pertanian modern dengan estetika budaya Indonesia yang khas.
Pemain dapat menemukan elemen-elemen budaya Indonesia yang dihadirkan secara natural. Nuansa Indonesia paling kuat terlihat pada arsitektur bangunan bernuansa tradisional (seperti joglo atau rumah panggung) dan lanskap tropis yang dipenuhi tanaman khas Indonesia, seperti pohon kelapa dan pisang.
Bagian menyelam dalam game ini juga mengangkat keindahan terumbu karang yang terinspirasi langsung dari kekayaan alam bawah laut Indonesia.
Kesuksesan global Coral Island telah terbukti dan diakui oleh komunitas pemain internasional. Sejak masa rilis awal (early access), Game simulasi pertanian karya Stairway Games ini berhasil menembus pasar global dengan menduduki peringkat teratas Steam, meraih rating “Sangat Positif” dari puluhan ribu pemain, dan mendapatkan pemberitaan dari media internasional.
Prestasi puncaknya adalah peluncuran serentak di berbagai platform utama, termasuk PC, PlayStation, Xbox, dan Nintendo Switch, yang menandakan pengakuan industri terhadap kualitas game ini. Coral Island berhasil menunjukkan bahwa keindahan alam dan budaya Indonesia dapat menjadi daya tarik utama bahkan dalam genre farming simulator.

Pencapaian DreadOut dan Coral Island membuktikan bahwa identitas budaya bukanlah penghalang, melainkan keunggulan kompetitif di pasar global. Data dari Asosiasi Game Indonesia menunjukkan pertumbuhan ekspor game Indonesia mencapai 300% dalam lima tahun terakhir, dengan konten berbasis budaya lokal menunjukkan daya tahan yang lebih kuat di pasar internasional.
Kedua game ini juga membuka jalan bagi developer lokal lainnya untuk percaya diri mengangkat kekayaan Indonesia dalam karya mereka. Untuk generasi muda Indonesia, kesuksesan ini menjadi bukti bahwa passion di bidang game development dapat menjadi karir yang menjanjikan sekaligus sarana melestarikan budaya.
*****

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
