Majalah Sunday

Desa Wae Rebo: Surga Tersembunyi di Puncak Pegunungan Flores

Penulis: Aqilla Barki Firdaus – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 

Sunners, tau ga sih kalau di Indonesia ada sebuah desa unik yang disebut sebagai “desa di atas awan”? Desa itu bernama Wae Rebo. Desa Wae Rebo terletak di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, dan berada di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut. Desa adat ini sudah berdiri ratusan tahun dan dihuni oleh sekitar 100 orang saja. Semua rumahnya memiliki bentuk yang sama, yaitu rumah adat kerucut bernama Mbaru Niang yang dibangun secara gotong-royong oleh warga. Uniknya lagi, rumah-rumah di sini dibuat tanpa menggunakan paku atau bahan modern lainnya melainkan mengandalkan anyaman bambu, kayu, dan tali ijuk. Keaslian arsitektur serta tradisi yang tetap dijaga, ditambah dengan keindahan alam sekitar, menjadikan Desa Wae Rebo sebagai salah satu tempat wisata yang sangat istimewa. Karena itulah Desa Wae Rebo diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

Perjalanan Mendaki Menuju Desa di Atas Awan yang Penuh Keindahan

Untuk sampai ke desa ini, wisatawan harus melakukan trekking selama kurang lebih 2,5 hingga 3 jam melalui jalur pegunungan yang cukup menantang. Perjalanan dimulai dari Desa Denge, kemudian dilanjutkan dengan menyusuri jalur menanjak yang berliku. Meski melelahkan, rasa letih perlahan hilang karena sepanjang perjalanan pengunjung akan disuguhi pemandangan yang luar biasa indah. Kabut tipis sering menyelimuti pepohonan, menciptakan suasana mistis yang seolah membawa pengunjung ke dunia lain. Hutan tropis yang rimbun, suara burung, serta udara pegunungan yang sejuk membuat perjalanan terasa menyegarkan. Menjelang tiba di puncak, pemandangan Desa Wae Rebo mulai terlihat dari kejauhan rumah adat berbentuk kerucut berdiri anggun di tengah hamparan hijau, seakan menyambut kedatangan setiap tamu yang berhasil mencapai desa ini.

Tradisi Leluhur yang Tetap Hidup di Tengah Desa Wae Rebo

Sesampainya di Wae Rebo, pengunjung akan merasakan suasana adat yang masih sangat kental. Masyarakat di desa ini hidup dengan memegang teguh tradisi leluhur, salah satunya adalah aturan untuk tidak menebang pohon sembarangan demi menjaga keseimbangan alam. Bagi mereka, alam adalah bagian dari kehidupan yang harus dijaga, karena tanpa alam, hubungan antara manusia dan leluhur dianggap tidak seimbang. Selain itu, terdapat tradisi penyambutan tamu bernama Waelu. Setiap orang yang datang wajib mengikuti ritual ini sebagai bentuk penghormatan dan permohonan izin kepada roh leluhur desa sebelum memasuki area permukiman. Ritual Waelu biasanya dilakukan di rumah utama atau rumah tetua adat. Melalui tradisi ini, pengunjung bukan hanya dianggap sebagai orang yang datang berkunjung, tetapi sebagai tamu yang diterima secara resmi oleh masyarakat dan leluhur Wae Rebo. Kehangatan masyarakat, cara mereka menjaga kearifan lokal, serta kesederhanaan kehidupan mereka menjadikan pengalaman berkunjung ke desa ini terasa sangat berkesan.

(Klik gambar di atas, ketikan alt text yang di dalamnya harus ada keyphrase, jika sudah pilih caption, pilih custom caption)

Pada akhirnya, Wae Rebo bukan sekadar tempat wisata yang menawarkan keindahan alam. Desa ini adalah perpaduan utuh antara alam yang memukau, budaya yang terjaga, dan kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun. Setiap sudutnya menyimpan cerita tentang bagaimana manusia dapat hidup berdampingan dengan alam tanpa merusak keseimbangannya. Keaslian arsitektur, kehangatan warganya, serta kebiasaan menjaga tradisi menjadikan Wae Rebo layak disebut sebagai salah satu harta berharga Indonesia. Mengunjungi Wae Rebo berarti belajar tentang penghormatan terhadap alam, tradisi, dan harmoni kehidupan. Desa ini bukan hanya indah untuk dilihat, tetapi juga menginspirasi, membuat siapa pun yang datang merasa bahwa tempat ini memang layak dijaga dan diapresiasi sepanjang masa.

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 14