Majalah Sunday

Cinta atau Uang? Menyikapi Dilema Asmara dan Finansial

Penulis: Masrury Hady Jaya- Universitas Brawijaya

Di zaman sekarang, dinamika hubungan asmara semakin kompleks karena tidak hanya berlandaskan rasa cinta semata, tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi pendapatan ekonomi yang tidak stabil. Berbagai ekspektasi tinggi, mulai dari tuntutan gaya hidup, pengeluaran biaya saat berkencan, hingga perencanaan masa depan bersama yang sering kali berbenturan dengan kondisi finansial masing-masing pasangan. Tekanan dari lingkungan dan media sosial juga membuat standar hidup semakin tinggi sehingga pasangan merasa perlu tampil ideal di hadapan orang lain. Akibatnya, perbedaan kemampuan dan cara pandang soal keuangan bisa memicu ketegangan, pertengkaran, bahkan mengikis rasa percaya satu sama lain. Kondisi ini menunjukkan kalau urusan cinta dan urusan uang sekarang sudah saling berkaitan erat, kalau salah satunya diabaikan, masalah baru yang lebih besar bisa muncul. Jadi, bagaimana caranya pasangan menghadapi dilema ini tanpa mengorbankan kebahagiaan hubungan mereka? Jawabannya akan dibahas lebih lengkap dalam artikel ini.

Cinta dan Uang : Harapan vs Kenyataan

Banyak orang berharap ingin punya hubungan yang penuh dengan hal romantis, sering jalan bareng, makan di tempat keren, atau liburan bersama. Ekspektasi ini wajar karena dipengaruhi film, media sosial, dan lingkungan sekitar yang menampilkan standar “hubungan ideal”. Kenyataannya tidak selalu seindah itu, keterbatasan penghasilan, biaya hidup yang tinggi, dan tanggung jawab masing-masing dari pasangan, sering membuat impian romantis sulit terwujud.

Benturan antara harapan dan kenyataan inilah yang sering berakibat pada sumber kekecewaan bahkan pertengkaran, bukan karena pasangan kurang cinta, tetapi karena harapan tidak sesuai dengan kemampuan finansial, agar hubungan tetap sehat, penting bagi pasangan untuk terbuka soal keuangan sejak awal dan menyepakati hal prioritas dengan pasangan,  dengan begitu, cinta tetap terjaga dan keuangan tidak menjadi sumber masalah.

Perbedaan Mindset Finansial Pria dan Wanita

Hubungan antara pria dan wanita mempunyai cara pandang berbeda soal uang, bagi banyak pria, keuangan biasanya dianggap sebagai tanggung jawab utama yang harus dipenuhi, mereka cenderung memikirkan penghasilan, tabungan, dan kestabilan ekonomi sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pasangan atau keluarga, sedangkan bagi sebagian wanita, keuangan sering kali dihubungkan dengan rasa aman, kenyamanan, dan perencanaan masa depan, mereka biasanya lebih fokus pada bagaimana uang dikelola, digunakan secara bijak, atau diinvestasikan untuk kebutuhan bersama.

Perbedaan pola pikir finansial pria dan wanita biasanya muncul dari latar belakang, pengalaman hidup, serta prinsip yang dianut oleh setiap pasangan. Pria umumnya dibentuk oleh pandangan sosial bahwa mereka “harus” wajib mencari nafkah, sedangkan wanita sering diarahkan untuk mengelola keuangan rumah tangga atau memastikan masa depan yang terencana. Pola pikir ini bukan berarti salah satu benar dan yang lain salah, justru keduanya bisa saling melengkapi maupun menyikapi kondisi finansial secara bersama.

Pasangan perlu saling melengkapi maupun menyikapi kondisi finansial secara bersama- sama agar hubungan dapat tetap harmonis tanpa terganggu persoalan uang.

Pembagian Biaya: Patungan, Traktir, atau Seimbang?

Pembagian biaya sering kali menjadi topik yang menarik sekaligus sensitif. Setiap pasangan memiliki cara masing-masing dalam mengaturnya. Cara pertama yang paling umum adalah patungan atau berbagi biaya secara rata. Dengan metode ini, kedua pihak sama-sama menanggung pengeluaran, sehingga terasa adil dan tidak ada yang merasa lebih berat. Misalnya, Firdaus dan Dinda selalu membagi biaya makan, transportasi, dan hiburan masing-masing 50:50 setiap kali mereka kencan. Cara ini memberi rasa adil, tetapi bagi sebagian orang dianggap kurang romantis karena tidak ada unsur “traktir” di dalamnya.

Cara kedua adalah traktir, yaitu salah satu pihak membayar penuh. Pola ini biasanya dilakukan oleh pihak pria sebagai bentuk perhatian, komitmen, atau romantisme. Sebagai contoh, Masrury selalu membayar penuh setiap kali makan bersama pacarnya karena penghasilannya lebih besar. Pacarnya pun sesekali membelikan hadiah kecil untuk menunjukkan rasa terima kasih. Meski terasa keren, sistem ini bisa menjadi beban finansial jika dilakukan terus-menerus tanpa kesepakatan jelas.

Cara ketiga adalah seimbang atau bergantian yaitu membayar secara bergiliran sesuai situasi dan kemampuan. Sistem ini lebih fleksibel dan memberi rasa dihargai bagi kedua pihak, tetapi membutuhkan komunikasi dan kepercayaan agar tidak terjadi salah paham. Contohnya, Susi dan Budi sepakat bergantian: minggu ini Susi yang membayar tiket nonton bioskop, minggu depan Budi yang membayar makan malam diluar . Cara ini membuat keduanya merasa adil sekaligus tetap romantis. Oleh karena itu, pasangan harus bisa memilih sistem yang paling sesuai dengan kondisi dan prinsip yang mereka anut, yang terpenting adalah adanya komunikasi terbuka dan kesepakatan bersama.

Strategi Pasangan Dalam Menyusun Aturan Keuangan Bersama

Mengatur uang bersama jadi langkah penting agar hubungan tetap sehat, pasangan sebaiknya mulai terbuka dengan kondisi keuangan masing-masing untuk menghindari salah paham. Setelah itu, tentukan prioritas bersama seperti kebutuhan harian, tabungan, dan dana darurat supaya pengeluaran lebih terarah. Selanjutnya buat kesepakatan pembagian biaya: apakah patungan, bergantian, atau sesuai penghasilan. Jangan lupa atur juga anggaran hiburan dan kebutuhan pribadi agar tetap ada ruang bebas. Terakhir, lakukan evaluasi berkala karena kondisi finansial bisa berubah sewaktu-waktu. Dengan komunikasi terbuka dan saling menghargai, pengelolaan uang bersama bisa menjadi fondasi hubungan yang lebih stabil dan harmonis.

*****

Urusan cinta dan urusan finansial tidak bisa dipisahkan. Perbedaan pendapatan, perbedaan cara pandang, serta tingginya ekspetasi sering menjadi sumber konflik bila tidak ditangani secara tepat. Oleh sebab itu, penting bagi pasangan untuk jujur mengenai kondisi keuangan, menetapkan prioritas bersama, dan berdiskusi menentukan pola pembagian biaya yang paling sesuai dengan kemampuan pasangan. Melalui komunikasi yang terbuka serta sikap saling menghormati, hubungan dapat tetap harmonis tanpa terganggu persoalan uang.

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 6