Penulis: Raditya Bhanu – Universitas Brawijaya
Pada suatu hari yang berawan kelabu pada salah satu dataran rendah di Indonesia terdapat para pengebor minyak yang sedang bekerja.
Yanto berkata “ngeborrrr teruusss, ini udah pengeboran eksplorasi yang kelima. Jangan sampai kita gagal lagi, pengeboran di area kemarin kaga dapetin minyak kita butuh banyak melakukan eksplorasi. Banyak minyak banyak uang.”
Para pengebor hanya bisa melihat ke arah Yanto dan mengabaikannya.
Yanto berkata kembali “ayo… hati – hati sama pengeborannya jangan sampai kita gagal lagi udah ngebor kesana kemari kaga dapet dapet lagi”,
Suratno menimpali “iyaaa paakk bukannya ini juga udah ngebor setahun pak ini kan juga namanya lagi eksplorasi terus.”
Melihat mereka berdua bercengkrama para pengebor pun tetap melanjutkan pekerjaan dengan serius seperti tidak menghiraukan Suratno dan Yanto yang sedang bercengkerama.
Minyak bumi pun masuk proses produksi setelah proses eksplorasi mereka berjalan selama setahun lebih.
Yanto berkata “Direktur butuh banyak minyak untuk disuplai minyak bumi lagi sangat dibutuhkan.”
Pada siang itu mereka bekerja dengan ditemani oleh langit yang kelabu seakan alam tau bagaimana memperlakukan mereka.
“Teeeettt”, alarm jam 12 telah menyala menandakan waktunya para pengebor ini untuk beristirahat makan siang sejenak lalu
Yanto berkata “ayooo….. cepet istirahat jangan sampai kalian kelaparan saat bekerja,setelah makan langsung kembali bekerja minyak di dalem situ gak bakal keluar dengan sendirinya.”
Para pengebor berkata “ baik pak”,
lalu para pengebor berjalan ke kantin dua orang pun bergunjing “kayaknya pak Yanto lagi semangat sekali yaa??”
pengebor lain membalas “sepertinya lagi pengen untung banyak?? atau lagi ada project sama atasan?? udah fokus kerja aja kita juga dibayar sama project mereka.”
Mereka pun beristirahat makan siang.
Seorang perempuan datang mengetuk meja kerja pak Yanto
Perempuan itu berkata “bapak dipanggil oleh bapak direktur”,
Yanto membalas “baik, saya segera kesana.”
Yanto berjalan menuju ruangan direktur dengan penuh riang gembira.
Setibanya di dalam ruangan Yanto serta direktur mengobrol terkait proses produksi.
Direktur berkata “Yanto bagus bener – bener jempolan kamu ya sebagai supervisor pengeboran gak menyangka akhirnya kita bisa mulai proses produksi. Semua aman kan yaa warga juga udah aman kan??”
Yanto langsung membalas “semua beres aja pakk manusia butuh uang, warga cepat berubah pikiran kalo udah ada uang”,
Direktur langsung menimpali dengan jempol diacungkan kepada Yanto
Direktur menambahkan “baguss kerjamu cepat keren aku suka, nah yang selanjutnya kita butuh eksplorasi lagi setelah area ini, kamu ada ide kita bisa mulai kemana lagi??”
Sebelum Yanto membalas tiba – tiba dataran rendah itu berguncang .
Seketika memunculkan Dinosaurus dari dalam area pengeboran.
Dinosaurus itu mengerang dan seketika mengguncang dataran rendah situ,
semua orang dalam area pengeboran langsung keluar.
Yanto dan Direktur pun langsung melihat ke arah jendela.
Mereka pun terdiam seketika melihat Dinosaurus yang mengerang dengan kencang disertai emosi marah tampak dari wajahnya.
Tanpa lebih lama lagi bunyi alarm keadaan darurat berbunyi,
Direktur pun langsung berteriak “semuanyaaa keluaaarrrrr!!!”
Begitu pun mereka berdua yang awalnya masih berada dalam kantor langsung lari terbirit – birit keluar menggunakan tangga darurat yang telah disediakan.
Seketika mereka berdua Yanto dan Direktur langsung melihat Dinosaurus itu dari bawah mereka memperkirakan tingginya sekitar 20 meter dengan taring yang muncul dari mulutnya,
panjang ekor 12 meter tetapi Dinosaurus tersebut tidak memiliki tangan tampak seperti tangannya telah hilang.
Mereka tampak ketakutan lalu Dinosaurus itu pun mulai bergerak menghancurkan segala hal yang ada di depannya termasuk alat pengeboran gedung – gedungnya.
Para pekerja pun berlarian menjauh 2 km dari area pengeboran menggunakan alat transportasi yang bisa mereka gunakan.
Direktur mulai menelepon dan berbicara “Jenderal kode darurat, tiba tiba Dinosaurus muncul kerahkan segala pasukan yang ada.”
Tentara pun kemudian datang dengan jet tempur,
mereka menembakkan peluru ke arah Dinosaurus yang sedang menghancurkan gedung perusahaan tersebut.
Jet tempur dan tank berusaha menembakkan peluru ke arah Dinosaurus.
Tetapi tidak berhasil, Dinosaurus semakin marah besar.
Dinosaurus menghancurkan jet tempur yang melewati dia dengan ekornya begitu juga pada tank yang berada di bawah,
dia injak seketika tank tersebut sudah tidak berbentuk.
Dinosaurus kembali berjalan, tanpa disadari Dinosaurus menuju ke arah tempat minyak bumi itu disimpan yang ada di area tersebut.
Para tentara kembali mengerahkan pasukan terkuat serta jet tempur.
Sekarang mereka berusaha menembakkan tali untuk mengikat Dinosaurus tersebut.
Tetapi sangatlah susah Dinosaurus selalu mengamuk tak terkendali.
Dari sudut lain, Suyatno yang menyaksikkan amarah dari Dinosaurus tersebut tampak kebingungan,
Suyatno bergumam “apa yang dicari sama Dinosaurus ini?? Dan kenapa bisa Dinosaurus ini tiba tiba muncul??”
Direktur berkata “bagaimana ini jenderal saya sudah rugi banyak tolong sekali untuk bisa bunuh Dinosaurus ini berapapun saya akan bayar tapi tolong bunuh Dinosaurus ini”
Jenderal berkata “sudah tenang saja, ini kita bisa atasi dengan rudal bius. Kita menunggu rudal bius itu siap untuk digunakan.”
Yanto hanya cuman bisa ketakutan matanya tidak tertutup sama sekali,
pers telah banyak yang datang mereka semua ingin meliput hal besar ini.
Terlihat Dinosaurus masih berusaha untuk dihentikan oleh peluru – peluru yang berasal dari jet tempur.
Bazooka juga telah diluncurkan untuk menghambat laju kaki dari Dinosaurus.
Suyatno masih berpikir kemana dan tujuan dari Dinosaurus itu.
Salah satu tentara menghampiri jenderal,
dan berkata “rudal bius siap diluncurkan jenderal.”
Jenderal langsung memberikan arahan “tahan dulu sampai aku memberikan instruksi.”
Suyatno melihat dengan seksama arah Dinosaurus itu
dan menyadari satu hal, Dinosaurus berjalan ke arah tangki penyimpanan minyak.
Suyatno langsung menuju arah Direktur dan berkata kepada Direktur yang bersebelahan langsung dengan Jenderal
“mohon maaf bapak Direktur sepertinya Dinosaurus itu akan menuju ke tangki penyimpanan”,
Jenderal yang mendengar itu pun langsung berkata “kita tidak bisa menembak Dinosaurus di dekat tangki penyimpanan, maka kita harus menembak Dinosaurus jauh dari tangki penyimpanan.”
Jenderal memberikan instruksi sekali lagi untuk menarik dan mengikat Dinosaurus menggunakan pengait yang telah dipasangkan ke jet tempur.
Dinosaurus yang telah berjalan ke dekat tangki segera ditarik oleh jet tempur,
tetapi itu tidak menghentikan langkahnya kemudian jet tempur melilitkan di badannya langsung ditarik oleh berbagai jet tempur.
Dinosaurus pun tertarik ke belakang tetapi yang tak disangka ekornya pun mengenai tangki penyimpanan minyak dan menyebabkan kerusakan yang membuat minyak tersebut bocor.
Dinosaurus pun berusaha turun dan mencoba mengambil minyak tersebut menggunakan ekornya lalu dioleskan ke bagian kanan kiri Dinosaurus seakan – akan minyak tersebut adalah tangannya.
Dinosaurus semakin mengamuk pengait yang ada di badannya langsung dihancurkan dengan ekornya.
Tanpa ampun ia juga menghancurkan jet tempur yang ada di sekitarnya.
Jenderal langsung memberikan arahan “siapkan rudal bius dan tembakkan dalam 5 menit, jauhkan kembali Dinosaurus itu dari bekas minyak yang ada di tanah.”
Jet tempur kemudian melilit kembali Dinosaurus,
segera ditembakkan ke arah kepala Dinosaurus dengan seketika Dinosaurus pun terjatuh.
Orang orang pun bersorak gembira.
Direktur menjabat tangan tangan Jenderal.
Kemudian berkata “terima kasih Jenderal dengan begitu kita bisa melanjutkan mencari uang.”
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.