Penulis: Vanessa Mariana Nggebu – Universitas Pancasila
Pernah nggak sih kamu ngerasa burnout karena selalu jadi tempat curhat orang lain?
Banyak dari kita, terutama remaja, sering jadi tempat curhat teman. Kita sering dengerin kisah patah hati mereka, drama keluarga, sampai tugas sekolah yang bikin stres. Tapi, pernah nggak sih kamu merasa burnout atau lelah secara emosional? Merasa nggak punya ruang buat cerita balik atau justru kamu takut terlihat egois kalau kamu mulai menjaga jarak?
Empati itu penting. Tapi, boundaries juga sama pentingnya. Kadang, kita terlalu sibuk jadi pendengar yang baik sampai lupa kalau kita juga butuh didengarkan. Lewat artikel ini kamu akan memahami bagaimana burnout berdampak kepada kita sebagai teman pendengar curhat, kenapa kita merasa bersalah saat ingin istirahat, dan bagaimana membangun boundaries emosional yang sehat tanpa perlu merasa jadi teman yang jahat.
Menjadi pendengar yang baik adalah bentuk empati yang luar biasa. Tapi kamu harus ingat juga kalau manusia bisa lelah. Terkadang, kamu merasa tidak punya waktu untuk diri sendiri karena terlalu fokus pada masalah orang lain. Kamu mungkin belum menyadari bahwa kamu sedang mengalami kelelahan karena terlalu berempati dengan cerita teman kamu. Kalau kamu merasa beberapa hal ini, bisa jadi kamu sedang mengalami kelelahan emosional:
Rasa bersalah adalah perasaan umum yang muncul ketika kita mulai meregangkan diri dari peran sebagai penolong orang lain. Penting untuk diingat, bahwa kamu tidak bertanggung jawab atas kebahagiaan semua orang di sekitarmu. Banyak remaja merasa bersalah saat ingin melepas diri dari peran pendengar. Hmm, kenapa hal itu bisa terjadi, sih?
Boundaries nggak akan menjadi tembok pemisah pertemanan kamu, melainkan jendela yang bisa mengatur kapan dan bagaimana kamu membuka diri dengan pertemanan kamu. Dengan menerapkan boundaries yang sehat, hubungan kamu dan teman kamu justru menjadi lebih sehat dan jujur. Menjadi pendengar bukan berarti mengorbankan kesehatan mental sendiri. Ini beberapa cara menetapkan boundaries:
Menjadi pendengar yang baik itu mulia. Tapi bukan berarti kamu harus melupakan dirimu sendiri. Kelelahan emosional itu nyata, dan boundaries sangat penting untuk digunakan.
Menarik diri sejenak dari posisi “teman curhat” bukan bentuk keegoisan melainkan bentuk wujud bahwa kamu peduli pada kesehatan mentalmu. Yuk, mulai belajar menerapkan boundaries. Kamu berhak untuk didengar, kamu berhak untuk menarik diri sejenak, dan kamu berhak untuk memprioritaskan kesehatan mental kamu juga.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.