Penulis: Felicia Juliani Leliga, S.E., M.M., CHCSA
Kata boss dan leader sering ditemukan saat kita mempelajari gaya kepemimpinan, terlebih sering diperhadapkan “Boss vs Leader”. Walaupun sama-sama menganut kata kerja “memimpin”, tapi kedua kata ini memiliki perbedaan dalam penerapannya. Boss pada dasarnya sering dikaitkan dengan posisi seseorang didalam suatu perusahaan yang memiliki kekuatan dalam pengambilan keputusan. Namun untuk leader terkadang tidak ditentukan oleh posisi tetapi ditentukan oleh dampak yang diberikan seorang tersebut kepada sekitar. Dampak tersebut menimbulkan rasa segan dan hormat secara sukarela. Istilahnya menjadikan seseorang sebagai panutan atau role model.
Dalam praktiknya ternyata kata boss dan leader berpengaruh dalam gaya kepemimpinan suatu pemimpin. Berikut perbedaan yang bisa ditemukan dalam pengaruh dari gaya boss dan leader:
Lebih banyak memerintah
Hanya mendengar
Identifikasi masalah
Pengambilan keputusan satu arah
Lebih banyak memberikan tekanan
Prioritas dalam mendominasi
Fokus pada keuntungan personal
Lebih banyak membimbing
Langsung menerapkan aksi
Mencari solusi
Pengambilan keputusan secara mufakat
Lebih banyak memberikan inspirasi
Prioritas dalam kolaborasi
Fokus pada pengaruh perkembangan dan kesatuan tim
Walaupun dalam boss banyak ditemukan elemen tegas diktator, tetapi diperlukan seorang leader yang memberikan dampak inspiratif bagi kesatuan timnya. Banyak orang bisa menjadi boss namun tidak banyak orang yang bisa menjadi leader. Dalam persona leader dibutuhkan hati yang mau peduli, simpati, dan empati terhadap sekitarnya, disamping tetap harus tegas dalam setiap pengambilan keputusan.
Elemen bijaksana juga menjadi faktor pembeda berikutnya antara boss dan leader. Dibutuhkan hikmat agar bisa menjadi seorang leader. Dikarenakan seorang pemimpin dekat dengan kata melakukan sesuatu aksi / teladan untuk menginspirasi orang lain tentunya dalam konotasi positif. Hal ini juga dilakukan agar setiap sumber daya manusia di dalam tim tersebut dapat saling melakukan dukungan untuk saling berproses menjadi lebih baik. Serta tentunya supaya ada banyak regenerasi leader di organisasi tersebut.
Walaupun dalam boss banyak ditemukan elemen tegas diktator, tetapi diperlukan seorang leader yang memberikan dampak inspiratif bagi kesatuan timnya. Banyak orang bisa menjadi boss namun tidak banyak orang yang bisa menjadi leader. Dalam persona leader dibutuhkan hati yang mau peduli, simpati, dan empati terhadap sekitarnya, disamping tetap harus tegas dalam setiap pengambilan keputusan.
Elemen bijaksana juga menjadi faktor pembeda berikutnya antara boss dan leader. Dibutuhkan hikmat agar bisa menjadi seorang leader. Dikarenakan seorang pemimpin dekat dengan kata melakukan sesuatu aksi / teladan untuk menginspirasi orang lain tentunya dalam konotasi positif. Hal ini juga dilakukan agar setiap sumber daya manusia di dalam tim tersebut dapat saling melakukan dukungan untuk saling berproses menjadi lebih baik. Serta tentunya supaya ada banyak regenerasi leader di organisasi tersebut.
Setelah membaca dan melihat perbedaan antara boss dan leader di atas, mana yang kita pilih sebagai gaya kepemimpinan? Menjadi boss yang selalu ditakuti dan bebas memerintah atau menjadi leader yang memberikan inspirasi namun memiliki tanggung jawab menjadi role model bagi orang lain?. Setiap pilihan bijaksana yang kita buat hari ini menentukan kualitas pemimpin ke depannya. Semangat para pemimpin masa depan!.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
Dengerin Podcast
Penasaran? Yuk, tonton sekarang di YouTube!
Lampu LED portable yang dilengkapi tiang lampu fleksibel dan cahaya yang bisa disesuaikan.