Majalah Sunday

Body Shaming - Tubuhku Bukan Bahan Bercanda!

Penulis: Dieny Zaina Izzati – UNJ

“Ih, kamu kok makin gendut ya sekarang?”
“Wah, dia kecil tapi montok, euy!”
“Mukamu cocok deh jadi meme!”

Coba jujur: kamu pernah dengar kalimat-kalimat seperti ini, kan? Entah dilontarkan ke teman, kakak kelas, atau… ke kamu sendiri?

Di kalangan remaja, komentar tentang tubuh sering dilontarkan dengan nada bercanda. Tapi yang perlu diingat adalah: nggak semua yang dianggap lucu itu benar-benar lucu bagi yang dijadikan bahan tertawaan. Karena itu termasuk ke dalam body shaming.

Bercanda atau Merendahkan?

Pelecehan verbal adalah bentuk pelecehan nonfisik yang dilakukan lewat kata-kata. Kadang dalam bentuk ejekan, sindiran, atau “candaan” yang merendahkan tubuh orang lain. Misalnya:

  • Mengomentari berat badan
  • Mengejek bentuk tubuh (terlalu tinggi, pendek, kurus, gemuk)
  • Mengaitkan tubuh seseorang dengan hal seksual
  • Menyentuh atau menunjuk bagian tubuh sambil bercanda
 

Candaan seperti ini sering dianggap biasa, padahal sebenarnya menyakitkan.

body shaming

Luka yang Nggak Terlihat

  • Efek dari body shaming atau candaan fisik itu nyata. Korbannya bisa mengalami:
  • Kehilangan rasa percaya diri
  • Takut tampil di depan umum
  • Membenci tubuh sendiri (body dysmorphia)
  • Stres berkepanjangan atau bahkan depresi
 

Lebih parah lagi, beberapa remaja bisa sampai mengalami gangguan makan karena terus merasa tubuhnya salah.

Stop Anggap Remeh Body Shaming!

“Cuma bercanda kok.”
Kalimat ini sering dipakai untuk membenarkan komentar yang menyakitkan. Tapi kebenarannya, bercanda yang melukai bukanlah candaan yang sehat.

Tiap orang berhak atas tubuhnya. Kita tidak pernah tahu perjuangan apa yang sedang mereka hadapi—bisa jadi mereka sedang berjuang dengan kesehatan, kepercayaan diri, atau trauma masa lalu.

Kalau Aku Jadi Korban, Harus Gimana?

Jika terjadi pada dirimu sendiri

Berikut beberapa cara untuk merespons jika kamu mengalami body shaming:

  • Tegas tapi sopan:
    “Maaf, aku nggak nyaman kalau kamu ngomongin tubuhku.”
  • Alihkan topik:
    “Daripada ngomongin fisik orang, mending bahas yang seru-seru, deh!”
  • Bicara ke guru atau orang dewasa:
    Kalau candaan berubah jadi perundungan, kamu berhak melapor.

Jika terjadi pada temanmu

Dan kalau kamu melihat temanmu terkena body shaming, jangan diam atau ikut tertawa. Tunjukkan bahwa kamu mendukung mereka:

  • “Nggak lucu ah, ngomongin fisik orang.”
  • “Dia juga manusia, bukan objek buat dijadiin lelucon.”

Semua Tubuh Berhak Dihormati

Kita semua punya tubuh yang unik. Nggak ada yang sempurna, dan itu bukan alasan untuk jadi bahan ejekan. Tubuhmu layak dihormati. Tubuh siapa pun juga.

Yuk, bangun ruang aman buat diri sendiri dan orang lain.
Mulai dari: nggak ikut bercanda soal fisik, nggak mengomentari penampilan orang, dan berani bilang ‘stop’ kalau ada yang kelewatan.

Karena tubuhku, tubuhmu, tubuh kita semua, bukan bahan bercanda!

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 12