Penulis: Dinda Novariani – Universitas Negeri Malang
Memasuki Bulan Ramadan, kita semua harus ekstra hati-hati, nih, biar puasa kita bisa berjalan dengan khusyuk dan lancar. Salah satu polemik yang sering terjadi adalah terjadinya mimpi basah di saat puasa. Buat yang belum tahu, mimpi basah pada laki-laki itu adalah fenomena ketika air mani keluar tanpa sengaja; sedangkan jika fenomena ini terjadi pada perempuan, yang keluar adalah cairan pelumas yang dihasilkan dari vagina.
Biasanya mimpi basah juga disertai dengan adanya mimpi yang bersifat seksual. Hal ini bisa terjadi pada usia remaja sampai dewasa dengan frekuensi kisaran tiap 3-5 minggu untuk usia remaja dan 4-8 minggu untuk laki-laki yang sudah menikah.
Mimpi basah memang merupakan hal yang normal, dan sangat wajar terjadi di saat puasa karena memang terjadinya ada di luar kendali manusia. Namun, tentunya hal tersebut bisa mengganggu Sunners untuk fokus beribadah karena harus berkali-kali mandi besar. Tidak hanya itu, fenomena ini juga bisa mengakibatkan muka jadi jerawatan dan membuat wajah menjadi tua. Ditambah jika frekuensinya tidak wajar, bisa-bisa malah membuat Sunners stress dan nggak fokus puasa, deh!
Untuk menghindari hal tersebut, pertama kita perlu tahu faktor penyebabnya. Ketika kita tahu pemicunya, apakah kita bisa mengurangi frekuensinya? Yuk, simak lebih lanjut!
Menurut liputan6, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya mimpi basah, yaitu:
Selama fase pubertas, tubuh bakal mengalami produksi hormon seksual, terutama testosteron yang dapat menaikkan gairah seksual dan kemungkinan terjadinya mimpi basah.
Ereksi yang terjadi selama tidur, atau ereksi malam, adalah fenomena yang normal terjadi pada pria. Ereksi ini dapat memicu rangsangan seksual yang menaikkan faktor mimpi basah.
Selain hormon seksual, ada perubahan hormon lain di dalam tubuh yang juga ikut berperan. Contohnya hormon prolaktin yang mempengaruhi terjadinya mimpi basah.
Pikiran atau rangsangan seksual sebelum tidur bisa mempengaruhi terjadinya mimpi basah. Kalau misal Sunners sebelum tidur menonton sesuatu yang terkait dengan materi seksual, bisa jadi hal tersebut memicu respons seksual sebelum tidur.
Jika seseorang yang sudah berpasangan lama tidak melakukan aktivitas seksual, bisa jadi dirinya akan mengalami mimpi basah lebih sering daripada yang sering melakukan.
Dari beberapa faktor tadi, bisa diketahui jika mimpi basah cenderung disebabkan oleh faktor alami karena fenomena itu memang asalnya adalah hal yang alami terjadi. Karena itu, hal tersebut tidak bisa dicegah. Dilansir dari alodokter, kita bisa mengurangi frekuensinya dengan hal berikut:
Dengan mendekatkan diri pada Tuhan, Sunners bisa lebih fokus memahami eksistensimu di dunia dan bisa lebih khusyuk dalam beribadah. Otomatis, kamu pastinya akan mengurangi menonton media yang erotis karena tidak ingin ibadah terganggu. Menemukan tujuan hidup dan improve menjadi diri yang lebih baik bisa mengalihkan pikiranmu dari hal negatif.
Bisa jadi pakaian dalam Sunners yang ketat menambah stimulasi seksual hingga berakibat menambah gairah. Jika memang hal tersebut terjadi, besar kemungkinan Sunners akan mendapatkan mimpi seks walau tidak menonton media yang erotis.
Sebelum tidur, Sunners bisa mencoba untuk menjernihkan pikiran dengan melakukan meditasi. Tubuh yang dipenuhi oleh rasa stress bisa membuat pikiran menjadi penuh hingga mengakibatkan mimpi yang buruk atau orgasme tidur. Tenangkan diri Sunners supaya bisa mendapatkan tidur siang yang baik dan berkualitas.
Karena menonton media yang erotis bisa menyebabkan mimpi basah, maka Sunners sebaiknya tidak banyak menonton hal tersebut karena bisa membuat tubuh Sunners malah banyak pikiran. Mulailah cari pelampiasan lain yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan passion Sunners supaya tidak ketagihan menonton media yang erotis.
Mimpi basah normal terjadi, baik pada perempuan dan laki-laki. Sunners tidak perlu malu jika mengalami mimpi basah karena semua orang mengalaminya. Hal tersebut tentunya tidak menandai bahwa diri kita telah menikmati sesuatu yang erotis. Namun, jika frekuensinya terjadi lebih banyak dari seharusnya, ada baiknya Sunners melakukan tips-tips di atas. Bila tidak berhasil, mimin sarankan Sunners bisa pergi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut karena bisa jadi hal tersebut merupakan penyakit.
Dengan informasi ini, mimin harap Sunners bisa menjadi lebih perhatian pada diri sendiri dan bijak dalam menggunakan sosial media, khususnya di Bulan Ramadan. Semangat untuk Sunners yang sedang jalanin puasa. Jangan lupa jaga kesehatan dan tentu saja, self-love, ya!
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.