Penulis: Dinda Novariani – Universitas Negeri Malang
Pernah nggak sih kalian para perempuan sering disuruh buru-buru nikah sama tante waktu lebaran? Waduh, katanya yang sebelum keburu telat, sebelum kehamilannya berisiko, dan alasan-alasan lainnya. Walau begitu, pernah nggak sih kepikiran kalau laki-laki itu emangnya nggak punya usia produktif? Apakah tidak ada namanya istilah ‘telat’ bagi laki-laki?
Faktanya, laki-laki mengalami penurunan kualitas sperma ketika melewati usia 40. Usia produktif laki-laki untuk memiliki kualitas sperma terbaik ada pada usia 25-40. Selain di usai tersebut, peluang keberhasilan membuahi sel telur bakal lebih kecil. Jadi, penyebab tidak berhasilnya pembuahan tidak selalu dipengaruhi oleh perempuan, tapi juga laki-laki.
Kalau begitu, apakah ada faktor lain selain usia yang bisa menurunkan kualitas sperma? Dan apa akibatnya kalau laki-laki memiliki anak selain di usia suburnya? Yuk, belajar bareng!
Bukan cuma usia, tapi ada faktor-faktor lain yang bisa sebabkan sperma jadi kurang kualitasnya. Kira-kira apa, ya? Dilansir dari hadlodoc, ini hal-hal yang harus dihindari buat laki-laki:
Saat tidur, ada produksi hormon testosteron yang berperan penting untuk pembentukan sperma. Tanpa adanya tidur yang cukup, otomatis pembentukan sperma akan berkurang dan membuat kualitas sperma jadi lebih buruk. Pria yang tidur kurang dari 6 jam per hari bakal mengalami penurunan kesuburan sampai 31%, lho!
Merokok bisa menyebabkan kerusakan DNA pada sperma yang tidak bisa diperbaiki, sehingga bakal mengurangi kemungkinan pembuahan normal dan kehamilan yang sehat. Buat cowok-cowok yang udah mau berkeluarga lebih baik kurangi rokok, ya!
Kandungan gula yang tinggi bisa menyebabkan resistensi insulin yang mempengaruhi kesehatan sperma. Satu kaleng saja ternyata bisa merusak sperma dan membuat pergerakannya akan semakin melambat.
Konsumsi Alkohol yang berlebihan bisa mengurangi kesuburan laki-laki, lho! Apalagi kalau minumnya seminggu 25 gelas, kualitas sperma laki-laki bisa turun banyak. Semakin banyak alkohol yang diminum, semakin parah pula kerusakannya pada sperma.
Kelihatannya sepele, tapi radiasi yang dihasilkan oleh ponsel bisa memperlambat gerakan sperma. Suhu panas yang dihasilkan ponsel pun dapat meningkatkan suhu di area selangkangan yang mengganggu produksi sperma. Jadi, lebih hati-hati lagi ya buat meletakkan ponsel di saku.
Banyak resiko yang terjadi jika ayah berusia lebih dari 40 tahun. Dilansir dari alodokter, berikut beberapa resiko yang bakal terjadi:
Nggak pengaruh usia muda atau tua, kesehatan tetap nomor satu. Berikut ini tips yang bisa Sunners terapkan kalau mau kualitas sperma baik, yaitu:
Usia bisa mempengaruhi kualitas sperma, ditambah dengan beberapa faktor yang sudah dijelaskan di atas. Tidak hanya perempuan, laki-laki pun juga punya masa suburnya sendiri. Maka, penting bagi kedua belah pihak untuk mengerti usia yang matang dan siap untuk menikah dan memiliki anak. Anak tidak bisa memilih orang tua, tapi orang tua bisa memilih melahirkan anak yang sehat atau tidak.
Jangan lupa untuk Sunners supaya selalu jaga kesehatan, dan tentunya self-love!
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.