Penulis: Vanessa Mariana Nggebu – Universitas Pancasila
Pernah nggak kamu merasa nggak puas sama tubuh kamu sendiri? Mungkin kamu pernah mikir, “Andai aku lebih kurus sedikit,” atau “Kok aku beda banget ya sama idol K-Pop itu?” Kalau pernah berpikir kayak begitu, itu bukan berarti nggak wajar kok. Banyak remaja merasa seperti itu, apalagi di era media sosial sekarang, di mana standar kecantikan terus dipajang dan dibandingkan setiap hari.
Media sosial, budaya populer, sampai tren kecantikan yang berubah-ubah bisa dengan mudah memengaruhi cara kita melihat diri sendiri. Penampilan jadi pusat perhatian, dan secara nggak sadar kita jadi lebih sering menilai tubuh sendiri dari kacamata orang lain. Nah, inilah yang disebut dengan body image, yang artinya, bagaimana kita memandang dan merasakan tubuh kita sendiri.
Body image adalah persepsi atau gambaran mental seseorang terhadap bentuk, ukuran, dan penampilan tubuhnya sendiri. Tapi bukan cuma soal penampilan di cermin, lho. Body image juga mencakup bagaimana kamu merasa terhadap tubuhmu, apa yang kamu pikirkan tentang bentuk tubuhmu, dan bagaimana kamu memperlakukan tubuhmu dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, ketika kamu merasa nggak nyaman pakai baju tertentu, atau ketika kamu merasa harus kurus dulu baru bisa pede foto bareng teman-teman, itu semua berkaitan dengan body image.
Ada dua jenis body image yang umum:
Body image terbentuk dari banyak faktor dan mulai berkembang sejak usia remaja. Dan sayangnya, banyak remaja justru membentuk citra tubuh yang negatif karena pengaruh luar yang kuat. Remaja adalah kelompok yang paling rentan mengalami body image negatif karena masa remaja adalah waktu ketika identitas diri sedang berkembang, termasuk soal penampilan. Apalagi saat ini, kita hidup di era digital di mana standar kecantikan sering ditampilkan secara berlebihan lewat media sosial, baik dari selebriti ataupun influencer.
Padahal, body image bukan sesuatu yang aneh, kok. Artinya, persepsi tentang tubuhmu bisa berubah seiring waktu berdasarkan pengalaman hidupmu, siapa yang ada di sekitarmu, serta bagaimana kamu memilih untuk memperlakukan dirimu sendiri.
Memahami body image itu penting karena persepsi kita terhadap tubuh bisa berdampak besar pada kesehatan mental. Kalau kita selalu merasa tidak cukup baik, itu bisa memicu stres, kecemasan, bahkan depresi. Sebaliknya, dengan body image yang sehat, kita bisa membangun kepercayaan diri, merawat tubuh dengan penuh kasih sayang, dan menjalani hari-hari tanpa merasa ada tekanan.
Ada beberapa faktor yang sering memengaruhi cara kita memandang tubuh:
Kalau kamu nggak melakukan perubahan, body image yang negatif bisa membawa dampak serius untuk kesehatan mental dan fisik kamu, seperti:
Dampak-dampak tersebut bukan masalah yang bisa kamu sepelekan begitu saja. Ini adalah masalah serius yang perlu ditangani dengan kesadaran dan dukungan dari ahli psikolog atau orang-orang terdekatmu.
Bagaimana sih caranya tahu kalau kamu punya hubungan yang kurang sehat dengan tubuhmu? Ini beberapa tandanya:
Kalau kamu merasakan beberapa hal di atas, bukan berarti kamu “bermasalah”, melainkan mungkin ini waktunya untuk lebih peduli dengan cara kamu merawat dirimu sendiri.
Berikut beberapa langkah kecil tapi berarti untuk mulai berdamai dengan tubuhmu:
Setiap orang punya bentuk tubuh yang berbeda, dan semuanya pantas dihargai. Membangun body image yang sehat bukan soal mencapai standar sempurna, tapi soal menerima dan merawat diri sendiri dengan kasih sayang.
Tubuhmu bukan musuhmu. Ia adalah rumahmu yang sudah menemanimu sejak lahir, dan akan terus menemanimu tumbuh. Membangun body image yang sehat memang butuh waktu, tapi itu bukan hal yang mustahil. Mulailah dari langkah-langkah sederhana, misalnya seperti lebih baik kepada dirimu sendiri, berhenti membandingkan dirimu dengan orang lain, dan belajar menghargai beragam ciptaan Tuhan. Kamu nggak harus sempurna untuk pantas dicintai, kamu hanya perlu menjadi diri sendiri.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.