Minat vs belajar : Mana Yang Lebih Penting?
Seiring perkembangan zaman, minat dan bakat bukan lagi menjadi sebuah hal yang bertentangan. Minat dan bakat bisa menjadi beriringan kalau kamu menyadari apa bakat dan minat kamu.
Mungkin kalau sedari kecil tidak dilatih, kamu bakal kesulitan menemukan apa yang menjadi minat dan bakat kamu. Sebab saat kamu beranjak dewasa bisa saja kamu mulai merasa cepat mudah bosan, memiliki daya juang yang rendah, dan kurang percaya diri.
Pada dasarnya minat memiliki arti perasaan tertarik kamu terhadap sesuatu dan menimbulkan keinginan kamu untuk meraih hal tersebut. Sedangkan bakat merupakan suatu keahlian yang kamu punya dan jika diasah akan menjadi lebih baik. Dahulu orang-orang bingung bagaimana cara memilih minat dan bakat, mana yang lebih utama. Namun, saat ini rupanya orang sudah cukup pintar untuk memilih minat yang sejalan dengan bakatnya, meskipun tidak semuanya. Yang menjadi permasalahan adalah terkadang kita terkendala untuk mengembangkan minat dan bakat kita karena suatu keharusan menjalankan pendidikan dan belajar.
Sebenarnya terkait lebih penting mana mengembangkan minat bakat atau belajar untuk mencapai suatu gelar, keduanya sama-sama penting.
Minat sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu:
- vokasional misalnya minat pada bidang keilmuan, seni, dunia usaha, mekanik, dan bidang pekerjaan lainnya.
avokasional. bisa menjadi beriringan dengan kegiatan belajar kamu jika kamu memanfaatkannya dengan baik.
Begitu juga dengan bakat yang terbagi menjadi dua jenis yaitu bakat umum dan bakat khusus. Bakat umum meliputi kemampuan berpikir, mampu menulis dan menghitung seperti hal-hal yang umum dimiliki oleh hampir semua manusia.
Contoh bakat dan minat yang beriringan dengan belajar begini:
Dhiya sedari kecil suka sekali membaca buku KKPK (Kecil-Kecil Punya Karya), ia berkeinginan untuk bisa menulis dan menjadi penulis saat kecil. Karena keinginannya itu lah, Dhiya selalu mempelajari bidang bahasa dan menulis lebih banyak ketimbang bidang lainnya. Ia memiliki minat akan bidang itu namun tetap berusaha untuk mengimbangi bidang pelajaran lainnya. Setelah semakin beranjak remaja, Dhiya ternyata memiliki bakat linguistik. Ia beberapa kali memenangkan ajang menulis puisi dan cerpen, juga mencapai nilai sempurna saat ujian sekolah Bahasa Indonesia. Dari sini Dhiya semakin mengembangkan minatnya untuk menjadi penulis atau editor karena Dhiya juga suka mengedit beberapa kata (typo) di dalam buku bacaan. Untuk menunjang hal itu, Dhiya memilih jurusan penerbitan saat kuliah agar selain bisa mengembangkan bakat dan minat, Dhiya juga tetap bisa belajar seperti mahasiswa pada umumnya.
Inilah yang dinamakan bahwa bakat dan minat bisa sejalan dengan belajar, asal kamu menyadari apa yang menjadi tujuan kamu sejak awal. Kalau Sunners ingin memulai untuk mengasah bakat dan minat dari sekarang pun juga tidak masalah. asal kamu enjoy menjalani proses tersebut. Jadi Sunners yuk mulai kenali bakat dan minat kamu, serta tetap tempuh pendidikan seperti yang sudah diwajibkan ya.
menurut SUNNERS , Minat vs belajar : Mana Yang Lebih Penting?
baca artikel lainya….
https://majalahsunday.com/tips-menghadapi-ujian/
Penulis: Beninda Dhiyaa/PoliMedia Jakarta.