Penulis: Ravinska Vigna Viori – Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Saat ini banyak mahasiswa dan pelajar yang memiliki ide kreatif dari tugas sekolah atau kuliah. Fenomena ini mencerminkan perubahan gaya hidup remaja Indonesia yang semakin ingin mandiri, berkarya, dan memulai usaha kecil sejak dini. Salah satu contoh inspiratif adalah Puyo, sebuah brand dessert yang awalnya hanyalah tugas mata kuliah di kampus Prasetiya Mulya. Dari tugas kampus tersebut, Puyo kini bertransformasi menjadi usaha dessert yang sangat hits dan tersebar luas di Indonesia.
Puyo lahir dari kreativitas dua kakak beradik, Adrian dan Eugenie Patricia Agus, yang merintisnya pada Juli 2013 dengan modal Rp5 juta. Mereka mengembangkan resep puding silky berdasar resep keluarga sambil menjalankan tugas kuliah mereka. Puyo awalnya dijual lewat pesan WhatsApp dan Instagram sebelum membuka gerai pertama mereka di Living World Alam Sutera pada September 2013. Produk ini unik karena teksturnya lembut seperti kain sutera, sehat, rendah kalori, dan tanpa bahan pengawet atau lemak trans, sehingga menjadi favorit banyak konsumen muda.

Bisnis yang awalnya sebuah tugas kuliah ini kemudian berkembang pesat, berkat kegigihan para pendiri dan respon positif pasar. Mereka mengikuti berbagai bazaar dan pemanfaatan media sosial untuk menggaet pelanggan. Dengan meningkatkan kualitas dan terus berinovasi, Puyo berhasil membuka lebih dari 90 outlet di berbagai kota seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan lainnya.
Puyo bertahan dan terus tumbuh dalam industri dessert yang sangat kompetitif dengan beberapa strategi utama: menjaga konsistensi kualitas produk lewat sistem produksi dan pelatihan pegawai, beradaptasi dengan selera dan tren pasar, serta memperluas variasi produk termasuk minuman manis Silky Drinks. Puyo juga mengembangkan brand lain seperti Haka Dimsum dan M Gelato dalam Puyo Group, memperkuat portofolio bisnis mereka sekaligus mempersiapkan ekspansi nasional bahkan internasional.
Cerita Puyo mengajarkan bahwa ide kreatif dari tugas kuliah bisa menjadi peluang usaha nyata dengan kerja keras dan strategi yang tepat. Mandiri dalam berkarya, memanfaatkan peluang digital seperti media sosial, serta menjaga kualitas produk adalah kunci sukses yang dapat dicontoh. Remaja dan mahasiswa dapat belajar untuk tidak hanya fokus pada nilai akademik, tetapi juga mengembangkan mindset kewirausahaan sejak dini.
Setiap remaja memiliki kesempatan untuk menciptakan karya yang luar biasa dengan keberanian untuk memulai, menjaga mutu hasil kerja, dan terus belajar dari pengalaman, sehingga impian berwirausaha tidak hanya sebatas angan-angan tetapi dapat diwujudkan dalam kenyataan.
*****

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
