Penulis: Mariska Dwi Anggitasari – Universitas Pancasila
Pernah nggak sih kamu lagi gabut, liat langit malam, terus tiba-tiba mikir, “Sebenernya ada nggak sih kehidupan lain selain manusia?” atau “Gimana kalau ada planet lain yang diam – diam punya makhluk hidup juga?” Pertanyaan – pertanyaan random tapi mind blowing kayak gitu ternyata nggak cuma numpang lewat di kepala, lho. Itu justru tanda kalau rasa penasaran kamu gede banget sama hal-hal yang ada di luar Bumi. Dan kalau kamu suka mikir sejauh itu, kamu bakal cocok banget kenalan sama jurusan Astrobiologi. Soalnya, di jurusan ini kamu bukan cuma belajar biologi atau astronomi doang, tapi juga ngulik gimana kehidupan bisa muncul, berkembang, bahkan mungkin eksis di planet-planet yang selama ini cuma kamu lihat dari foto NASA. Seru banget kan? Bayangin aja, kuliah sambil bahas alien, planet aneh, sampai teori-teori yang bikin otak meledak tapi tetap asik. Makanya, kalau kamu anaknya kepo tingkat tinggi dan gampang excited sama misteri alam semesta, Astrobiologi bisa jadi jurusan yang bakal bikin kamu betah banget belajar.
Mengenal Jurusan Astrobiologi itu rasanya kayak akhirnya kamu nemuin tempat buat semua pertanyaan random yang tiba-tiba nongol di kepala waktu lagi bengong ngeliat langit malam. Astrobiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan di alam semesta, bukan cuma kehidupan di Bumi aja. Jadi kalau kamu sering mikir “Ada nggak sih makhluk hidup di luar sana?” atau “Kenapa Bumi bisa punya kehidupan?”, berarti otak kamu sebenernya udah kompatibel banget sama jurusan ini. Astrobiologi itu gabungan dari astronomi, biologi, kimia, geologi, dan planetary science, jadi kamu belajar banyak bidang sekaligus tapi semuanya tetap nyambung. Di jurusan ini, kamu bakal ngulik hal-hal seru kayak asal-usul dan evolusi kehidupan, planet layak huni, lingkungan ekstrem tempat mikroorganisme super kuat hidup, sampai gimana ilmuwan nyari tanda-tanda kehidupan lewat teleskop atau misi robotik. Cara belajarnya juga nggak cuma teori. Kamu bakal ketemu riset lab, analisis batuan planet, simulasi kondisi Mars, sampai misi analog luar angkasa yang bikin kamu ngerasain vibe jadi ilmuwan NASA beneran. Kalau kamu tipe anak yang gampang takjub dan suka nanya “kok bisa sih?”, kamu bakal betah banget.
Yang perlu kamu tahu, jurusan Astrobiologi belum ada di Indonesia. Jadi kalau kamu beneran pengen mengejar bidang ini, kamu harus kuliah di luar negeri atau ambil jurusan terkait dulu (kayak biologi, fisika, atau astronomi) sebelum lanjut spesialisasinya. Negara-negara yang punya program Astrobiologi itu banyak, dan biasanya kampusnya termasuk universitas top dunia. Misalnya, Arizona State University punya program B.S. in Earth and Space Exploration dengan jalur astrobiology, lalu ada Cornell University, berbagai kampus University of California seperti Berkeley, Los Angeles, dan Davis, serta kampus elite macam MIT, Stanford University, Harvard University, University of Cambridge, dan University of Michigan. Di Inggris, ada University of Edinburgh melalui UK Centre for Astrobiology dan Birkbeck, University of London dengan program S2 Astrobiology-nya. Bahkan masih banyak universitas lain di seluruh dunia yang berbasis riset dan punya fokus besar pada pencarian kehidupan ekstraterestrial. Di kampus-kampus ini, kamu bakal ketemu kurikulum yang isinya gabungan modul seperti Foundations of Astrobiology, Planetary Science, Molecular Basis of Life, Planetary Atmospheres, sampai pilihan seru kayak planetary geology, atmospheric science, atau bahkan space law. Keren banget kan?
Untuk gelarnya, kamu bakal dapet Bachelor of Science (B.S.) kalau ambil S1 dan Master of Science (M.S./MSc) kalau lanjut S2, dengan fokus ke astrobiology, planetary science, atau Earth & Space Exploration. Akreditasinya juga kuat karena program-program ini masuk ke fakultas sains dan engineering yang udah diakui internasional. Intinya, kalau kamu anaknya kepo, suka mikir jauh, dan pengen belajar sesuatu yang bikin kamu merasa kayak lagi siap-siap ikut misi luar angkasa, Astrobiologi adalah jurusan yang pas banget buat kamu. Meski belum ada di Indonesia, peluangnya besar banget kalau kamu mau eksplor lebih jauh. Siapa tahu, kamu bisa jadi generasi ilmuwan Indonesia yang ikut nyumbang penemuan besar soal kehidupan di luar Bumi.

Astrobiologi itu punya pesona yang beda dari jurusan sains lainnya karena kamu bakal belajar hal-hal yang selama ini cuma kamu temuin di film atau buku sci-fi, tapi sekarang beneran bisa kamu pelajari secara ilmiah. Bukan cuma soal planet atau luar angkasa, tapi juga tentang bagaimana kehidupan pertama di Bumi bisa muncul, seperti apa lingkungan planet lain, sampai kemungkinan adanya makhluk hidup di tempat-tempat yang bahkan manusia belum pernah injak. Semua itu dipelajari lewat gabungan ilmu biologi, kimia, astronomi, fisika, geologi, dan kadang juga teknologi canggih yang biasa dipakai di penelitian ruang angkasa.
Salah satu keunggulan terbesar jurusan ini adalah penjurusannya yang super luas dan fleksibel. Kamu bisa mendalami planetary science, astrochemistry, astrobiology lab research, sampai space mission analysis. Jadi kalau kamu ternyata lebih suka praktikum lab, kamu bisa fokus ke biologi molekuler atau kimia kehidupan. Kalau kamu lebih suka matematika atau fisika, kamu bisa masuk ke jalur pemodelan planet atau dinamika tata surya. Dan kalau kamu suka banget eksplorasi lapangan, ada juga analog missions di gurun, gunung, atau lingkungan ekstrem yang disimulasikan mirip planet lain. Kerennya lagi, semua jalur itu tetap terhubung karena tujuannya satu, yaitu memahami kehidupan di alam semesta.
Keunggulan lain yang bikin jurusan ini beda adalah akses ke riset mutakhir. Banyak program astrobiologi di luar negeri bekerja sama langsung dengan NASA atau lembaga antariksa lain, jadi mahasiswanya sering terlibat dalam studi soal Mars, Europa, Enceladus, atau exoplanet dan juga planet di luar tata surya kita. Di kampus-kampus seperti MIT, Harvard, Arizona State University, Cornell, Stanford, University of California, University of Cambridge, University of Michigan, sampai University of Edinburgh, mahasiswa bisa pakai teknologi gila-gilaan kayak teleskop besar, lab mikrobiologi untuk mempelajari organisme ekstrem, atau alat simulasi atmosfer planet.
Selain itu, lulusan astrobiologi punya daya saing global. Karena jurusan ini belum tersedia di Indonesia, peminat yang belajar ke luar negeri punya nilai lebih di mata dunia akademik dan industri. Kamu bakal dianggap punya perspektif global, kemampuan lintas disiplin, dan pengalaman riset yang nggak dimiliki banyak orang. Skill yang kamu dapet juga sangat transferable, mulai dari analisis data, pemrograman ilmiah, riset laboratorium, sampai penulisan ilmiah tingkat tinggi. Jadi, meskipun mendalami kehidupan luar angkasa kedengarannya kaya spesialisasi, keahlianmu justru dipakai di banyak bidang lain seperti energi, lingkungan, teknologi, sampai komunikasi sains.
Dan yang paling seru, Astrobiologi itu benar-benar future-proof. Dunia saat ini lagi gencar-gencarnya eksplorasi Mars, nyiapin misi baru ke bulan, sampai nyari exoplanet yang mungkin bisa dihuni, sementara perusahaan antariksa swasta juga makin banyak dan ambisius. Karena itu, kebutuhan ahli astrobiologi bakal terus naik dan pilihannya makin bergengsi. Kamu bukan cuma belajar hal yang keren, tapi juga masuk ke bidang yang bakal relevan banget di masa depan.
Kalau ngomongin prospek karier Astrobiologi, kamu harus tahu kalau jurusan ini bukan tipe yang bikin lulusannya bingung mau kerja apa. Justru sebaliknya, Astrobiologi itu kayak pintu besar yang kebuka ke banyak dunia berbeda. Kamu belajar biologi, kimia, astronomi, fisika, geologi, sampai analisis data, jadi otomatis kemampuanmu kepake di berbagai industri yang butuh orang dengan pola pikir ilmiah yang kuat. Buat kamu yang punya mimpi kerja di bidang luar angkasa, Astrobiologi adalah jalur yang paling masuk akal. Kamu bisa gabung ke lembaga antariksa internasional seperti NASA, ESA, atau JAXA, dan terlibat dalam riset planet, analisis sampel luar angkasa, pengembangan instrumen pencari kehidupan, sampai perencanaan misi ke Mars dan bulan. Kebayang serunya kalau kamu jadi bagian dari tim yang suatu hari menemukan tanda kehidupan di luar Bumi. Itu kerjaan yang bener bener bisa dicatet jadi sejarah.
Kalau kamu lebih suka dunia penelitian, jalur akademik juga terbuka lebar. Banyak lulusan Astrobiologi bekerja sebagai peneliti eksoplanet, ilmuwan planet, astrobiologist, atau ahli dalam kimia luar angkasa di universitas besar dan pusat riset internasional. Kamu bisa mempelajari atmosfer planet lain, awal mula kehidupan, sampai bikin simulasi planet layak huni. Jalur untuk jadi dosen, penulis jurnal ilmiah, sampai pakar riset global juga sangat mungkin. Tapi kalau kamu bukan tipe “anak lab 24 jam”, tenang aja. Karena jurusan ini multidisipliner, lulusan Astrobiologi bisa masuk ke dunia bioteknologi, lingkungan, bioinformatika, farmasi, sampai industri teknologi riset yang butuh orang yang bisa memahami mikroorganisme ekstrem, ekologi planet, atau eksperimen ilmiah kompleks. Ada juga jalur karier yang sekarang naik daun, yaitu komunikasi sains. Kamu bisa jadi jurnalis sains, science content creator, penulis dokumenter, atau pembuat program edukasi yang bahas penemuan planet baru atau kehidupan ekstrem di Bumi dengan gaya yang mudah dicerna masyarakat umum. Cocok banget buat kamu yang suka sains tapi juga suka ngejelasin hal rumit dengan cara santai.
Kalau kamu tertarik ke dunia kebijakan, lulusan Astrobiologi juga bisa kerja di kebijakan sains, ikut menyusun aturan tentang riset lingkungan, eksplorasi ruang angkasa, atau pengembangan teknologi baru. Posisinya strategis banget karena kamu bisa ikut ngarahin masa depan riset dan inovasi. Apalagi sekarang industri luar angkasa lagi berkembang super cepat. Perusahaan roket swasta makin banyak, misi kembali ke bulan lagi disiapkan, penjelajahan Mars makin intensif, dan penemuan exoplanet layak huni juga makin sering. Semua ini bikin kebutuhan ahli Astrobiologi tambah besar. Peluang kerjanya makin banyak dan makin bergengsi, meski beberapa posisi memang butuh gelar lanjutan seperti S2 atau S3. Jadi kalau dirangkum, prospek karier Astrobiologi itu luas, bergengsi, dan benar benar masa depan banget. Kamu punya kesempatan buat terjun langsung ke penemuan besar yang bakal nge-shape masa depan manusia.
Berhubung kamu sudah tahu gambaran singkat tentang apa itu Astrobiologi, keunggulannya, sampai prospek kariernya yang keren banget, jurusan ini bukan cuma kedengeran keren, tapi benar-benar ngasih kamu kesempatan buat belajar hal-hal yang bikin kamu pengen cerita ke semua orang. Yuk, kepoin lebih jauh, cari kampus yang buka programnya, dan siapin diri buat langkah pertama. siapa tau keputusan kecil hari ini akan jadi awal dari perjalanan menuju penemuan besar di masa depan. Kamu tinggal pilih mau tetap jadi penonton atau mulai ikut jadi bagian dari orang-orang yang bikin sejarah.
*****

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
