Penulis: Sindi Alfian Aziz – Universitas Brawijaya
Kamu pernah gak sih merasa udah berusaha minta maaf dan mengakui kesalahan, tapi rasanya kamu kayak belum bener-bener dimaafin? Atau sebaliknya, ketika ada teman kamu yang minta maaf, kamu tetap merasa kesal? Nah, ini mungkin karena kalian belum tahu sama apology language atau bahasa maaf yang benar itu gimana. Yuk, kita bahas kenapa penting banget untuk kamu ketahui.
Apology language ini sebenarnya mirip sama konsepnya love language, tapi versi permintaan maaf. Konsep ini dikembangkan oleh Dr. Gary Chapman bareng Jennifer Thomas. Jadi, sebenarnya setiap orang itu punya caranya tersendiri untuk meminta maaf dan menerima permintaan maaf. Kalau kamu tahu dan paham mengenai apology language orang lain dan diri kamu sendiri, proses permintaan maaf mungkin bakal lebih mudah dan tulus.
Orang dengan tipe ini butuh untuk mendengar kata maaf yang tulus dengan pengakuan kesalahan yang udah dilakuin. Kamu harus paham sudut pandang perasaan korban dan bukan hanya minta maaf sebagai formalitas aja.
Orang dengan tipe ini bakal menerima permintaan maaf kalau pelaku mengakui kesalahan tanpa menyalahkan hal lain atau alasan yang mengelak. Mereka menghargai kejujuran dan kesungguhan pelaku dalam menerima konsekuensi dari tindakan yang salah.
Tipe ini gak cuma butuh kata-kata permintaan maaf aja, tapi juga tindakan nyata untuk memperbaiki kesalahan. Mereka melihat bahwa pelaku benar-benar menyesal dengan usaha dari pelaku untuk mengembalikan keadaan atau menebus kerugian yang telah terjadi.
Mereka melihat perubahan perilaku atau sikap sebagai bagian dari permintaan maaf. Mereka membutuhkan bukti nyata bahwa pelaku benar-benar berkomitmen untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Orang dengan tipe ini akan melihat proses permintaan maaf yang tulus. Mereka menginginkan kesabaran dan pengertian dalam proses permintaan maaf. Jadi, permintaan maaf tidak hanya soal kata-kata, tapi juga sikap rendah hati dan kesungguhan dalam mengakui kesalahan serta berharap hubungan bisa diperbaiki.
1. Biar permintaan maaf tersampaikan dengan tulus ke korban.
2. Bantu kamu buat lebih peka terhadap perasaan orang lain, terutama keluarga, teman, dan pasangan.
3. Jadi lebih mudah untuk melepaskan kesalahan yang udah berlalu.
4. Membantu kamu dari kesalahpahaman yang berkepanjangan.
Paham apology language penting banget buat kamu yang pengen punya hubungan harmonis dalam jangka panjang. Kalau kamu termasuk tipe apology language yang mana? Jangan lupa terapin apology language nanti biar permintaan maaf dapat diterima.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.