Penulis: Cut Khaulah – SMKN 40
Di bawah langit Jogja yang muram senja
Ada cerita yang tak pernah lelah kita eja
Aku kamu dan kota yang diam-diam sudah menua
Berbagi rindu dalam bisikan jalan Malioboro yang tua
Kereta tua di stasiun Tugu menatap kita
Seolah tahu rahasia yang tak pernah kita jaga
Aku mencintaimu di sela-sela hujan November
Kamu mencintaiku di sudut kota yang selalu kita ingat selalu kita gemar
Parangtritis menyimpan jejak kaki kita
Gelombang yang datang seperti bisik: “Jangan lupa.”
Aku dan kamu dua cerita yang tak pernah sama
Tapi Jogja menyatukan kita dalam rindu yang tak usai dibaca
Malam di Alun-Alun Selatan
Lampu-lampu becak berpendar seperti bintang kecil di langit kelam
Aku, kamu, dan doa-doa yang pelan
Menunggu jawaban di antara bisingnya gamelan
Jogja bukan hanya tempat tapi rasa
Di setiap angkringan dan kopi senja
Aku menemukanmu dalam sisa-sisa masa
Dan kamu menemukan aku di sela jalan pulang yang penuh makna
Jogja menjadi saksi bisu kita
Tak pernah usai memeluk semua cerita
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.