Penulis: Nurul Annisa Aprianti – UNJ
Pernah nggak sih kamu berdiri lama di depan lemari, sambil mikir keras, “Mau pakai baju apa ya hari ini?” Padahal isi lemari penuh, tapi tetap aja rasanya nggak punya apa-apa yang cocok. Apalagi kalau mau datang ke acara penting, ketemu gebetan, atau sekadar nongkrong yang butuh penampilan on point. Biasanya kita langsung buka Instagram, TikTok, atau minta pendapat temen. Tapi sekarang, ada tren baru yang lagi rame di kalangan anak muda nanya outfit ke AI Fashion.
Yup, AI Fashion mulai banyak dipakai buat minta saran gaya berpakaian, mulai dari mix and match warna, pemilihan item fashion, sampai menilai kecocokan outfit buat acara tertentu. Bahkan aplikasi kayak ChatGPT, yang awalnya dikenal buat ngerjain tugas atau bikin caption, sekarang sering ditanyain: “Cocok nggak kalau aku pakai jaket kulit ke kondangan outdoor?” Kedengarannya iseng, tapi ternyata banyak yang merasa terbantu. Fenomena ini menunjukkan bahwa AI sekarang nggak cuma soal teknologi rumit tapi udah jadi bagian dari keseharian kita, bahkan di hal yang se-“sepele” urusan gaya.
AI bisa paham soal fashion karena dilatih dengan jutaan data gambar, tren mode, dan deskripsi produk dari seluruh dunia. Lewat proses yang disebut machine learning, AI “belajar” mengenali pola misalnya, warna yang sering dipadukan, model pakaian yang lagi tren, atau gaya khas dari tiap musim (spring/summer, fall/winter).
Nah, ini bagian yang seru! Buat kamu yang penasaran gimana caranya anak muda bisa ngandelin AI kayak ChatGPT buat mikirin outfit, jawabannya simpel banget dan praktis.
Kunci utamanya ada di cara kamu ngobrol sama AI-nya. Makin jelas kamu nulis pertanyaan atau permintaannya, makin cocok juga rekomendasinya. Misal:
“Aku pengen tampil girly tapi tetap nyaman karena mau nonton konser BLACKPINK minggu depan.”
“Punya ide style yang cocok buat flanel biru biar tetap santai tapi nggak ngebosenin?”
“Lagi cari inspirasi OOTD buat ngedate di kafe lucu. Maunya sih kelihatan cute tapi nggak too much.”
“Fashion cewek musim panas 2025 tuh lagi ramein gaya apa aja sih?”
Biar AI-nya bisa kasih saran yang makin pas, kamu bisa tambahin info tambahan kayak warna kulit, potongan tubuh, warna favorit, atau item yang kamu punya di lemari. Contoh: “Aku punya rok plisket krem, kulitku sawo matang. Atasan apa yang bisa nyambung?”
Detail kayak gini bikin AI lebih ngerti vibe kamu dan kasih ide yang lebih relate.
Setelah kamu dapet saran dari ChatGPT, biasanya AI bakal nyaranin beberapa kombinasi gaya lengkap dengan tone warna, aksesori, sampai vibes-nya. Nah, tinggal kamu cocokin sama baju yang kamu punya di rumah. Bisa juga jadi referensi buat hunting di toko offline atau online.
Banyak anak Gen Z suka pakai cara ini karena simpel dan efisien. AI selalu standby kapan aja kamu butuh, tanpa harus nunggu pendapat orang lain dulu. Mau jam 2 pagi atau pas lagi buru-buru, tinggal ketik, dan voila ide fashion langsung keluar!
AI stylist menawarkan kemudahan dan kecepatan dalam mendapatkan inspirasi fashion yang sesuai dengan preferensi pengguna. Dengan teknologi pemrosesan bahasa alami (NLP) dan pengenalan gambar, AI mampu menganalisis tren terkini, memahami kebutuhan gaya berdasarkan acara, cuaca, hingga warna kulit atau bentuk tubuh. Selain itu, AI tersedia kapan saja, tanpa batas waktu, sehingga pengguna bisa berkonsultasi soal outfit kapan pun dibutuhkan. AI stylist juga bisa membantu menghemat waktu dan tenaga dalam memilih pakaian, serta memberikan ide mix-and-match dari item yang sudah dimiliki. Hal ini sangat membantu terutama bagi mereka yang tidak terlalu mengikuti dunia fashion tapi ingin tetap tampil stylish.
Meski canggih, AI stylist tetap memiliki keterbatasan. AI belum sepenuhnya bisa memahami selera pribadi yang bersifat unik dan emosional, seperti pakaian yang punya nilai sentimental atau gaya yang sangat personal. Selain itu, rekomendasi dari AI terkadang terlalu umum atau tidak mempertimbangkan budaya lokal, norma sosial, atau situasi tertentu. AI juga bergantung pada data yang telah dipelajarinya, sehingga mungkin kurang update jika belum terintegrasi dengan tren terbaru secara real time. Terakhir, tidak semua orang nyaman membagikan detail pribadi seperti bentuk tubuh atau warna kulit kepada sistem AI, apalagi jika tidak yakin dengan keamanan data yang dikirimkan.
Tren ini memanfaatkan ChatGPT atau AI stylist untuk urusan fashion bukan cuma unik, tapi juga mencerminkan cara baru kita berinteraksi dengan teknologi. Nggak cuma buat tugas atau cari info, tapi juga buat hal sehari-hari seperti menentukan OOTD. Ini membuktikan bahwa teknologi bisa nyatu banget sama gaya hidup kita.
Namun, menggunakan AI untuk urusan fashion tetap perlu disikapi dengan bijak. AI stylist memang praktis, cepat, dan sering kali insightful tapi jangan lupa, ia tetap alat bantu. AI nggak bisa sepenuhnya menggantikan sentuhan personal, intuisi, atau keunikan tiap individu dalam mengekspresikan diri lewat gaya berpakaian. Kadang, inspirasi terbaik justru datang dari coba-coba sendiri atau diskusi sama teman.
Jadi, perlu pakai AI stylist atau nggak? Jawabannya balik lagi ke kamu. Kalau kamu suka eksplorasi, pengin referensi cepat, atau bingung mulai dari mana, AI bisa jadi partner yang oke banget. Tapi kalau kamu lebih percaya gaya dari hati dan selera pribadi, itu juga valid. Yang penting, gunakan AI sebagai teman, bukan pengganti diri kamu sendiri.
Intinya, apapun pilihanmu AI atau intuisi yang terpenting adalah kamu merasa percaya diri dan nyaman dengan apa yang kamu kenakan. Karena di dunia fashion, the best style is always being yourself.
AI Fashion mungkin terdengar seperti sesuatu dari masa depan, tapi nyatanya sekarang udah jadi bagian dari keseharian banyak anak muda. Minta saran outfit ke AI bukan hal aneh lagi justru jadi bukti gimana teknologi bisa bantu kita tampil lebih percaya diri. Tapi ingat, secanggih apa pun algoritma, gaya itu tetap soal selera dan kenyamanan pribadi. AI bisa kasih saran, tapi yang paling tahu diri kamu, ya tetap kamu sendiri. Jadi, pakai teknologi secukupnya, dan jangan lupa tetap jadi diri sendiri dalam setiap outfit yang kamu pilih.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.