Majalah Sunday

Kalian Lebih Pilih Mana, Makan Nasi atau Kentang?

Penulis: Ustadriatul Mukarromah – UNSIKA

Di seluruh dunia, hidangan utama sering kali berpusat pada satu pertanyaan: Kamu lebih pilih mana, makan nasi atau kentang?

Ini bukan sekadar preferensi rasa, tetapi sebuah perdebatan budaya, nutrisi, dan kuliner yang telah berlangsung selama berabad-abad. Dari sawah Asia hingga ladang Eropa, kedua bahan pokok ini telah menopang peradaban dan mendefinisikan identitas gastronomi yang tak terhitung jumlahnya. Di antara nasi dan kentang, melihat aspek nutrisi, fleksibilitas kuliner, dan dampak budayanya, untuk membantu kamu memutuskan pilihan mana yang “terbaik”—meskipun jawabannya sering kali tergantung pada konteks.

Perbandingan Nutrisi: Siapa Pemenangnya, Nasi atau Kentang?

Baik nasi maupun kentang adalah sumber karbohidrat kompleks yang sangat baik, memberikan energi utama yang dibutuhkan tubuh. Namun, komposisi nutrisinya memiliki perbedaan penting yang perlu dipertimbangkan, terutama bagi mereka yang memiliki tujuan diet atau kesehatan tertentu.

  1. Karbohidrat dan Energi

Secara umum, nasi (terutama nasi putih) mengandung konsentrasi karbohidrat dan kalori yang lebih tinggi per 100 gram dibandingkan kentang, terutama karena kentang memiliki kadar air yang lebih tinggi.

  • Nasi Putih Matang: Sekitar 28 gram karbohidrat dan 130 kalori per 100 gram.
  • Kentang Rebus/Panggang (tanpa kulit): Sekitar 17 gram karbohidrat dan 77 kalori per 100 gram.

Bagi atlet atau mereka yang membutuhkan asupan energi cepat dalam jumlah besar, nasi mungkin memberikan pukulan karbohidrat yang lebih padat.

  1. Serat dan Indeks Glikemik (IG)

Kentang, terutama jika dimakan bersama kulitnya, adalah sumber serat yang jauh lebih baik daripada nasi putih. Serat penting untuk kesehatan pencernaan dan membantu mengatur gula darah.

  • Nasi Putih: Sangat rendah serat. Memiliki IG tinggi, yang berarti dapat menyebabkan lonjakan gula darah lebih cepat.
  • Nasi Merah/Cokelat: Pilihan serat yang jauh lebih baik daripada nasi putih dan memiliki IG lebih rendah.
  • Kentang: Jika dimasak dan didinginkan (misalnya, diolah menjadi salad kentang), kentang dapat membentuk pati resisten, sejenis serat yang sangat bermanfaat bagi bakteri usus. Meskipun kentang memiliki IG yang bervariasi (kentang tumbuk memiliki IG tinggi, kentang utuh rebus lebih rendah), manfaat serat dan pati resistennya menjadikannya pilihan yang lebih unggul dalam beberapa konteks kesehatan.
  1. Vitamin dan Mineral

Di sinilah kentang benar-benar bersinar. Kentang adalah sumber yang luar biasa dari beberapa nutrisi penting yang tidak ditemukan dalam jumlah signifikan pada nasi putih:

  • Vitamin C: Kentang adalah salah satu sumber Vitamin C yang jarang ditemukan pada makanan pokok (gandum, nasi).
  • Kalium: Penting untuk tekanan darah dan fungsi saraf, kentang adalah sumber kalium yang unggul.
  • Vitamin B6: Penting untuk metabolisme energi.

Nasi (terutama varietas cokelat/merah) juga menyumbang nutrisi, terutama Magnesium dan beberapa Vitamin B (seperti Niasin dan Tiamin), tetapi secara umum, kentang menawarkan profil mikronutrien yang lebih kaya dan lebih beragam.

Tau ga guys, fobia itu macem-macem. Salah satu yang unik adalah fobia nasi atau dikenal Ryziphobia. Yuk kita cari tau apa itu Ryziphobia!

Peran Kuliner dan Budaya

Selain aspek nutrisi, pilihan antara nasi dan kentang sering kali didorong oleh warisan kuliner dan kemampuan masing-masing bahan untuk beradaptasi.

Nasi: Identik dengan Asia

Nasi adalah Identik dari masakan Asia, dari Asia Tenggara hingga Jepang dan India. Kemampuan nasi untuk menyerap rasa kuah, kari, dan saus menjadikannya “kanvas” yang sempurna.

  • Adaptasi: Nasi bisa menjadi lengket (untuk sushi), terpisah dan berbutir (untuk nasi goreng atau nasi briyani), atau dikremasi (untuk bubur).
  • Fungsi: Nasi tidak hanya menjadi pendamping; ia bisa menjadi hidangan itu sendiri (paella, risotto, nasi lemak).

Kentang: Bintang Barat

Kentang telah menjadi identitas masakan Eropa dan Amerika. Keunikan teksturnya, mulai dari yang lembut seperti mentega hingga yang renyah di luar, memungkinkan variasi teknik memasak yang luar biasa.

  • Adaptasi: Kentang bisa direbus, dipanggang, digoreng (kentang goreng, keripik), dilumatkan (kentang tumbuk), atau dijadikan penambah rasa dan pengental sup.
  • Fungsi: Ia memiliki kemampuan untuk menahan bentuknya dalam sup dan semur, namun juga menjadi lembut dan kaya saat dihaluskan dengan mentega dan susu.
(Klik gambar di atas, ketikan alt text yang di dalamnya harus ada keyphrase, jika sudah pilih caption, pilih custom caption)

Dampak Kesehatan dan Diet

  1. Pengendalian Berat Badan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kentang dapat memberikan tingkat rasa kenyang (satiety) yang lebih tinggi daripada nasi, yang secara teoritis dapat membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Namun, perlu diingat bahwa cara pengolahan adalah kuncinya.

  • Pilihan Buruk: Nasi yang dimasak dengan santan (nasi uduk) atau kentang yang digoreng rendam (kentang goreng) sama-sama tinggi kalori dan lemak.
  • Pilihan Sehat: Nasi merah atau kentang rebus/panggang sederhana.
  1. Diet Rendah Karbohidrat

Bagi penganut diet sangat rendah karbohidrat (seperti Keto), baik nasi maupun kentang tidak disarankan karena keduanya adalah sumber karbohidrat padat. Namun, bagi mereka yang hanya membatasi karbohidrat, kentang mungkin memberikan karbohidrat yang lebih sedikit per porsi volume yang sama karena kandungan airnya yang tinggi.

Pada akhirnya, kunci untuk pola makan yang sehat bukanlah menghilangkan salah satu dari kedua makanan pokok ini, melainkan variasi dan moderasi. Nikmati nasi merah yang berbutir dan bergizi, atau kentang panggang yang kaya Kalium. Hindari pengolahan yang berlebihan, dan biarkan preferensi budaya serta kebutuhan nutrisi pribadi Anda memandu pilihan di piring kamu.

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 32