Majalah Sunday

Red Flag di Profil Dating Apps

Penulis: Asri Jafni Sabrina – Universitas Pancasila

Beberapa tahun terakhir ini, pemakaian dating apps di kalangan remaja Indonesia semakin meningkat. Berbagai platform seperti tinder, bumble, dan tantan menjadi ruang untuk banyak orang berkenalan, mencari teman ngobrol, bahkan menjalin hubungan baru.

Tapi tentunya sebelum buru-buru berkenalan dengan orang baru penting banget nih, untuk remaja memahami dibalik keseruannya, aplikasi dating online juga punya risiko yang nggak bisa dianggap remeh.

Ada banyak kasus manipulasi, penipuan ataupun hubungan toxic yang justru berawalan dari profil yang kelihatannya “aman” padahal penuh tanda bahaya. Maka dari itu untuk mengetahui red flag dalam suatu profil dating apps merupakan suatu langkah untuk melindungi diri.

Mulai dari foto, bio, sampai cara seseorang menata profilnya tentunya sering sekali kita bisa mengetahui karakter dan niat mereka. Tentunya dengan adanya kesadaran ini remaja bisa lebih berhati-hati, lebih bijak, dan tentunya menghindari potensi masalah sejak awal.

Apa Itu Red Flag di Dating Apps?

Red flag di dating apps merupakan tanda tanda yang menunjukkan adanya seseorang yang mungkin punya niat yang tidak baik, tidak jujur, ataupun bisa membawa kalian di situasi hubungan yang nggak sehat. Diibaratkan seperti lampu merah di jalan, red flag ini mucul sebagai tanda peringatan untuk kamu berhenti dulu, dipikirkan, dan jangan langsung percaya gitu aja.

Dalam konteks online ini red flag bisa muncul tentunya dari hal-hal yang terlihat sangat sederhana seperti foto profil yang cukup mencurigakan, bio yang penuh gimmick atau manipulasi, hingga cara mereka berkomunikasi yang terlalu agresif, terlalu manis, atau justru terlalu menghindar. Walaupun begitu bentuknya bermacam-macam untuk memberi tanda bahwa kamu perlu waspada sebelum melanjutkan untuk berinterakasi lebih jauh.

Red flag di dating apps penting dikenali supaya kamu tetap aman dan nggak terjebak hubungan yang merugikan.

Red Flag yang Muncul dari Foto Profil

Foto profil tentu seringnya menjadi kesan pertama di dating apps, dan justru dari sinilah  banyak red flag bisa terlihat. Contohnya, jika fotonya terlalu sempurna seperti model katalog atau hasil edit yang cukup ekstrem tentunya, itu bisa jadi tanda akun palsu atau catfish.

Begitupun dengan profil yang sama sekali tidak menunjukkan wajah mereka hanya foto pemandangan, mobil, ataupun beberapa potongan tubuh yang menunjukkan bahwa orang tersebut mungkin tidak ingin menunjukkan identitas asli mereka. Dan ada juga tipe yang semua fotonya memakai kacamata hitam atau topi besar hingga wajahnya hampir tidak terlihat, yang bisa menjadi indikasi bahwa mereka sedang menyembunyikan sesuatu.

Sementara itu, foto yang terlalu sensual atau berlebihan juga kadang digunakan untuk menarik perhatian dengan cara yang instan, bukan untuk menunjukkan kepribadian. Semua tanda ini bukan berarti harus langsung di-swipe left, tapi tentunya tetap penting untuk dipertimbangkan supaya kamu tidak mudah tertipu oleh tampilan luar yang belum tentu mencerminkan orang yang sebenarnya.

Red Flag dari Bio / Deskripsi Profil

Bio di dating apps tentu seharusnya menjadi tempat untuk seseorang menunjukkan sedikit tentang dirinya seperti minat, kepribadian, atau apapun yang mereka cari. Namun ketika bio itu kosong, terlalu singkat, atau bahkan tidak relevan, tentu ini bisa jadi red flag karena menunjukkan bahwa orang tersebut tidak serius atau hanya sekadar bermain main.

Namun ada  bio yang isinya merendahkan orang lain, seperti “jangan swipe kalau kamu nggak cantik” atau “nggak mau yang ribet,” yang menunjukkan karakter yang sombong dan kurangnya menghargai orang lain.

Harus berhati-hati juga dengan bio yang isinya manipulatif, misalnya “aku suka cewek yang nurut” atau “butuh seseorang yang selalu ada 24/7,” karena dari hal ini tentu bisa menjadi tanda hubungan yang toxic dan penuh kontrol.

Selain itu, bio yang terlalu banyak janji manis atau mengatakan sesuatu yang berlebihan seperti “pengusaha sukses” sampai “traveling keliling dunia tiap bulan” juga patut dicurigai, apalagi kalau tidak konsisten dengan foto dan informasi lainnya. Intinya, bio yang aneh, offensif, atau terlalu muluk sering kali mencerminkan niat atau karakter yang kurang sehat.

Red Flag dari Cara Mereka Berinteraksi

Red flag di dating apps penting dikenali supaya kamu tetap aman dan nggak terjebak hubungan yang merugikan.

Cara seseorang berkomunikasi setelah match biasanya jauh lebih jujur daripada apa yang mereka tunjukkan di profil. Misalnya, jika mereka terlalu cepat untuk mengajak pindah ke WhatsApp, Telegram, atau platform lain, itu bisa menjadi  tanda-tanda red flag karena banyak scammer yang dengan sengaja menghindari sistem keamanan dating apps.

Ada juga yang baru saja berinteraksi melaui chat sebentar tapi sudah bersikap terlalu flirty dengan memanggil panggilan sayang atau bahkan possessive, seperti “kamu harus bales cepat ya” atau “aku nggak mau kamu chat orang lain,” yang menunjukkan adanya kecenderungan manipulatif.

Hal lain lagi yaitu jika mereka mulai meminta foto atau video pribadi, apalagi jika nada memintanya cenderung mendesak atau membuat kamu nggak nyaman. Tanda- tanda bahaya lainnya adalah ketika mereka sering menghilang, tidak ada kabar apapun darinya sepanjang hari namun muncul sesuka hatinya.

Hal ini bisa menandakan bahwa mereka menyembunyikan hubungan lain atau kehidupan pribadinya. Dan ketika kamu mengajak untuk  video call tapi mereka selalu punya alasan untuk menolak, tentu itu semakin memperkuat bahwa ada sesuatu yang tidak ingin mereka tunjukkan. Adanya interaksi yang tidak konsisten, terlalu intens, atau penuh tekanan merupakan sinyal kuat bahwa kamu perlu berhenti dan menilai ulang sebelum melanjutkan obrolan.

Red Flag dari Tanda-Tanda Keamanan Digital

Keamanan digital merupakan aspek paling penting untuk  menggunakan dating apps, dan justru di sinilah banyak red flag muncul. Salah satu tanda yang perlu diwaspadai ialah ketika nama atau username mereka terlihat mencurigakan, tidak konsisten, atau berbeda jauh dari nama yang mereka sering pakai,

ini seringkali ditemukan pada akun palsu atau orang yang sengaja menyembunyikan identitasnya. Seperti profil yang baru dibuat, minimnya informasi, dan tidak mempunyai jejak online lain juga bisa menjadi indikasi bahwa akun tersebut tidak autentik.

Selain itu, ada juga pola interaksi yang mengarah ke penipuan digital seperti meminta kode OTP, meminta kamu untuk mengklik suatu link tertentu, ataupun  memberikan cerita dramatis untuk meminjam uang merupakan suatu red flag yang besar yang harus langsung kamu hentikan. Beberapa orang juga memakai taktik halus, seperti meminta top-up kecil “buat bukti niat baik,” atau memancing empati dengan alasan darurat yang sebenarnya tidak masuk akal.

Selain itu jika mereka terlalu defensif ketika ditanya soal identitas, ataupun menolak semua bentuk verifikasi seperti video call, itu semakin menjelaskan bahwa ada potensi ancaman keamanan. Intinya, jikalau ada sesuatu yang terasa janggal secara digital, lebih baik blok dan laporkan sebelum risiko menjadi lebih besar.

Red flag di dating apps penting dikenali supaya kamu tetap aman dan nggak terjebak hubungan yang merugikan.

Kenapa Red Flags Itu Berbahaya?

Red flag di dating apps tidak hanya soal “feeling nggak enak,” tapi tanda tanda nyata bahwa seseorang bisa membawa kamu ke dalam situasi yang merugikan entah secara emosional maupun digital. Ketika red flag dibiarkan, kamu beresiko terjebak dalam hubungan toxic yang penuh manipulasi, misalnya seperti gaslighting, over-controlling, atau dibuat merasa  seolah -olah kalian bersalah terus-menerus.

Selain itu, berinteraksi dengan orang yang tidak jujur juga bisa membuat kamu kehilangan kepercayaan diri, merasa dipermainkan, atau mengalami stres emosional berkepanjangan. Namun dari sisi keamanan, red flag juga bisa mengarah ke ancaman serius seperti pencurian data pribadi, peretasan akun, atau bahkan penipuan finansial yang memanfaatkan rasa percaya kamu.

Dimana masih banyak kasus remaja mengalami kerugian karena terlalu cepat percaya pada orang yang baru dikenal online. Dengan memahami bahaya red flag sejak awal, remaja bisa lebih sadar untuk  keselamatan diri baik hati maupun data jauh lebih penting daripada sekadar mendapatkan match atau perhatian di dunia digital.

Dating apps bisa menyenangkan, tapi tetap penuh risiko. Dengan mengenali red flag sejak awal baik dari foto, bio, cara chat, hingga tanda-tanda keamanan digital remaja bisa lebih terlindungi dari hubungan toxic dan penipuan online. Jadi, kalau kamu menemukan tanda-tanda yang bikin nggak nyaman sekecil apapun jangan diromantisasi.

Swipe left saja, dan pilih orang yang benar-benar menunjukkan niat baik. Yuk, peduli keamanan diri, dan bantu teman-teman kamu lebih aware dengan cara membagikan informasi ini!

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 4