Majalah Sunday

Nggak Harus Cepat, yang Penting Konsisten:
Cara Bertumbuh dalam Belajar Tanpa Tekanan

Penulis: Nasywa Almira Febrianti – Universitas Islam Negeri Jakarta

Belajar itu kadang bikin kita ngerasa kayak lagi ikut lomba lari semua orang kelihatannya udah duluan, sementara kita masih di garis start sambil bingung mau mulai dari mana. Rasanya tuh… campur aduk, minder, panik, takut ketinggalan. Padahal, kalau dipikir lagi, belajar seharusnya bukan soal siapa yang paling cepat sampai, tapi siapa yang bisa terus jalan tanpa berhenti.

Kita semua punya ritme masing-masing. Ada yang “baru panas” malam hari, ada yang paginya super produktif, ada juga yang butuh waktu pemanasan dulu baru bisa fokus. Dan itu semua normal banget! Yang penting bukan seberapa cepat kita belajar, tapi seberapa konsisten kita ngerawat prosesnya.

Yuk kenali cara belajar yang sesuai sama ritmemu sendiri, biar tetap produktif tanpa stres dan perbandingan!

Kenali Ritmemu

Coba deh perhatiin: kapan biasanya kamu merasa paling bisa fokus?

Ada orang yang paginya super cerah dan otaknya kayak udah “ready to go”. Ada juga tipe malam hari yang baru “hidup” ketika dunia sudah mulai sepi. Dan ada juga yang cuma bisa fokus kalau udah bikin suasana tertentu misalkan dengerin musik, nyalain lilin aromaterapi, atau sekadar ngadem di kamar sendiri.

Selama seminggu, coba kamu eksperimen kecil-kecilan. Catat jam berapa kamu mulai belajar dan jam berapa kamu merasa energimu turun. Dari situ, kamu bakal sadar: ternyata kamu punya jam emas yang selama ini mungkin nggak kamu sadari. Begitu kamu tahu ritmemu, belajar bakal jadi lebih enteng karena kamu jalan sesuai ritme tubuhmu sendiri.

Belajar dengan Cara yang Terukur (dan Nggak Bikin Overthinking)

Banyak orang mikir, semakin lama belajar berarti semakin produktif. Padahal seringnya, makin lama duduk, makin banyak distraksinya seperti buka HP, cek notif, scroll TikTok satu video, eh tau-tau udah setengah jam. Jadi daripada belajar berjam-jam tapi nggak fokus, lebih baik belajar sebentar tapi efektif.

Coba deh teknik Pomodoro: 25 menit fokus, 5 menit istirahat.

Di 25 menit itu, kamu coba benar-benar fokus seperti HP dijauhin, notifikasi disenyapin, dan materi belajar udah disiapin dari awal. Waktu 25 menit itu kelihatannya sebentar, tapi ketika kamu benar-benar fokus, hasilnya beda banget. 

Begitu timer bunyi dan kamu masuk 5 menit istirahat, ambil nafas dulu, minum air, atau stretching biar badan nggak kaku. Siklus kecil kayak gini kalau kamu ulang 3–4 kali aja, itu udah jauh lebih produktif daripada duduk 2 jam tapi pikiran ke mana-mana.

Bikin Target Harian yang Realistis

Ini salah satu rahasia kenapa banyak orang gampang capek saat belajar: targetnya ketinggian. Misalnya: “Pokoknya hari ini harus selesai satu bab penuh!” Padahal mungkin bab itu tebal banget, dan kamu cuma punya waktu satu jam.

Daripada ngebuat target yang bikin stress sendiri, coba ubah jadi target kecil-kecil seperti hari ini kerjain 10 soal, atau baca 3 halaman, atau nonton satu video penjelasan materi.

Target kecil kayak gini tuh ibarat “wins” kecil yang bisa kamu kumpulkan tiap hari, dan efek psikologisnya besar banget: kamu bakal merasa berhasil, bukan gagal. Setiap kali kamu nyoret target dari to-do list, rasanya tuh satisfying banget kayak “YES, aku bisa!” dan energi itu bakal bikin kamu lebih semangat besoknya.

Evaluasi Diri

Kita sering banget lupa menghargai progress diri sendiri, padahal kamu udah berusaha. Kamu mungkin cuma belajar 20 menit hari ini, tapi itu lebih baik daripada nggak sama sekali. Kamu mungkin cuma nyelesain dua halaman, tapi itu dua halaman lebih dekat ke tujuanmu.

Coba deh setiap akhir minggu, luangin waktu 10 menit buat refleksi:

“Apa yang minggu ini aku pahami lebih baik?”

“Bagian mana yang masih bikin bingung?”

“Hal kecil apa yang berhasil aku lakukan?”

Dengan refleksi kayak gini, kamu bakal sadar kalau ternyata kamu terus maju. Dan itu bikin kamu lebih termotivasi buat minggu berikutnya.

Kasih Reward ke Diri Sendiri (Kamu Pantas Dapat Itu!)

Belajar tanpa jeda dan tanpa penghargaan itu capek banget. Makanya, penting buat kasih hadiah kecil setelah kamu menyelesaikan target. Cukup hal-hal kecil yang bikin kamu senang: nonton satu episode drama, makan jajanan favorit, atau sekadar rebahan sambil scroll sosmed.

Reward itu penting supaya otakmu ngerasa bahwa usaha yang kamu lakukan itu dihargai. Dan ketika otak merasa “senang” setelah mencapai sesuatu, kamu bakal lebih semangat ngulanginya lagi.

Kesimpulan

Belajar bukan tentang siapa yang paling cepat, tapi siapa yang paling konsisten. Kamu nggak harus selalu lebih dulu dari orang lain, yang penting kamu tahu arah dan terus jalan. Kalau hari ini cuma bisa belajar 25 menit, itu juga bentuk progres. Karena yang pelan tapi pasti, tetap lebih baik daripada nggak mulai sama sekali.

Jadi, yuk mulai sekarang ambil timer, pilih satu topik yang pengin kamu pelajari, dan fokus selama 25 menit. Dari langkah kecil itu aja, kamu udah membuktikan satu hal besar bahwa kamu sedang tumbuh, dengan ritmemu sendiri.

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Ini Judul
(Harus ada Keyphrase di dalamnya)

Penulis: Nama Lengkap – Institusi

Paragraf pertama
(harus ada keyphrase)

Sub Sub Judul 2 atau Html 4
(Tidak harus ada keyphrase di setiap sub judul)

paragraph isi
(di setiap paragraf isi gak perlu ada keyphrase)

Sub Sub Judul 2 atau Html 4
(Tidak harus ada keyphrase di setiap sub judul)

paragraph isi
(di setiap paragraf isi gak perlu ada keyphrase)

(Klik gambar di atas, ketikan alt text yang di dalamnya harus ada keyphrase, jika sudah pilih caption, pilih custom caption)

Ini paragraf kesimpulan atau penutup
(Tidak harus ada keyphrase di dalamnya!)

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 38