Penulis: Asri Jafni Sabrina- Universitas Pancasila”
Di era yang serba digital saat ini, beberapa game tidak hanya tempat untuk hiburan, tapi juga jadi ruang untuk bersosialisasi dan bahkan jatuh cinta. Salah satu contohnya adalah Roblox, platform game online yang populer banget di kalangan remaja.
Menariknya, di balik obrolan seru dan karakter lucu di dunia virtual itu, ternyata ada fenomena yang cukup mengejutkan dan menarik untuk dibahas yaitu “selingkuh di Roblox”. Banyak para pemain yang awalnya cuma iseng berinteraksi dalam game, namun akhirnya terlibat secara emosional dengan pemain lain.
Ada yang awalnya cuma bercanda, tapi lama-lama baper. Ada juga yang udah punya pasangan di dunia nyata, tapi malah “deket” sama pemain lain di dunia virtual.
Fenomena ini bikin banyak orang mikir ulang ternyata dunia maya bisa bikin perasaan ikut main juga. Batas antara “game” dan “hubungan” jadi nggak jelas lagi, apalagi buat remaja yang aktif banget di sana dan sedang dalam masa mencari jati diri serta belajar memahami makna hubungan.
Selingkuh virtual merupakan bentuk kedekatan emosional atau romantis yang terjadi secara online, tanpa kita sadari sudah melibatkan perasaan. Di game seperti Roblox, hal ini bisa terjadi melalui interaksi sederhana misalnya sering main bareng, saling perhatian lewat chat, atau pakai avatar yang digambarkan sebagai pasangan.
Meskipun cuma terjadi di dunia virtual, untuk sebagian pemain, hubungan itu bisa terasa nyata. Dan di sinilah garis antara “sekadar main game” dan “main perasaan” mulai kabur. Karena seringnya berinteraksi dan komunikasi yang intens, hubungan di dunia digital bisa menimbulkan rasa keterikatan emosional yang sama kuatnya seperti di dunia nyata.
Seringkali, “selingkuh virtual” dimulai dari suatu hal kecil yang terlihat sepele misalnya, saling kirim emotikon hati, memanggil dengan panggilan sayang, atau sering mencari waktu untuk mabar (main bareng) berdua. Dari kebiasaan itulah, mulai tumbuh rasa nyaman dan kedekatan yang perlahan berubah jadi perhatian yang lebih.
Mirisnya , hubungan seperti ini sering kali lumayan sulit dibedakan entah itu cuma candaan antar teman, atau sudah masuk ke ranah perasaan? Di dunia game virtual seperti Roblox, tempat semua orang bebas jadi siapa pun, melakukan tindakan “perselingkuhan” bisa terjadi tanpa kontak fisik sama sekali. Tapi meskipun hanya lewat chat dan avatar, rasa naksir, rasa sayang, rasa baper, cemburu, dan ketergantungan tetap bisa muncul.
Bagi sebagian pemain game Roblox ini, pengalaman ini bisa terasa seperti hubungan sungguhan karena ada rasa senang saat ada yang memberi perhatian, ada perasaan kecewa saat diabaikan, dan bahkan bisa timbul rasa posesif. Itulah kenapa fenomena ini penting buat disadari, terutama oleh remaja yang mungkin masih belajar membedakan antara perhatian tulus dan interaksi digital yang hanya sementara.
Salah satu penyebab utamanya ialah karena dunia virtual terasa aman dan bebas dari pandangan seseorang. Di balik avatar pada game Roblox, seseorang bisa jadi versi terbaik dari dirinya atau bahkan jadi orang yang berbeda sama sekali. Remaja juga seringkali merasa lebih nyaman untuk mengekspresikan diri secara online mengobrol tanpa canggung, saling curhat satu sama lain, dan jadi dekat karena sering berinteraksi.
Lama-lama, obrolan ringan bisa membentuk hubungan emosional. Adanya, faktor seperti rasa penasaran, kebutuhan akan perhatian, dan rasa kesepian juga bisa jadi pemicu. Semua terasa ringan karena “hanya di game,” padahal nyatanya hati bisa ikut kebawa juga.
Di dunia nyata, seseorang mungkin malu untuk mengungkapkan perasaannya, tapi lewat layar, semua terasa lebih hangat atau bahkan lebih romantis dari biasanya. Hal ini terjadi karena semua hanya melalui layar, mereka bisa jadi pribadi yang lebih percaya diri, dan hangat.
Roblox juga memiliki fitur sosial yang kuat, seperti sistem chat, kerja sama dalam permainan, dan kebebasan membuat dunia sendiri. Semua itu semakin mendorong pemain untuk terus berinteraksi dan membangun koneksi yang intens. Bisa dibayangkan jika tiap hari ngobrol, bercanda, dan saling dukung dalam game, pasti lama-lama mulai tumbuh rasa nyaman, kan? Nah, dari kenyamanan itulah biasanya benih-benih “selingkuh virtual” mulai tumbuh.
Fenomena ini juga diperkuat oleh emosi digital , yaitu adanya perasaan yang tumbuh akibat interaksi online. Walaupun nggak tatap muka, emosi yang muncul bisa sangat nyata rasa senang, cemburu, atau bahkan sedih. Makanya, banyak pemain yang nggak sadar kalau hubungan virtual mereka udah berkembang lebih dalam dari sekadar “teman main game.”
Pada akhirnya, “selingkuh di Roblox” bukan cuma soal permainan, tapi soal bagaimana dunia maya memberi ruang bagi seseorang untuk merasa diterima, dihargai, dan diperhatikan hal-hal yang kadang sulit didapat di dunia nyata.
Memang fenomena ini terlihat sepele namun nyatanya, ini bisa berdampak besar terutama untuk remaja yang masih memahami suatu hubungan dan emosi. Secara emosional hal ini bisa berdampak rasa kecewa, kecemburuan atau bahkan rasa sedih jika tahu “pasangan virtual” dekat dengan pemain Roblox lain.
Secara sosial hubungan di dunia nyata bisa terganggu karena adanya rasa hilang kepercayaan dan rasa curiga. Secara digital, karena merasa sudah akrab, pemain jadi mudah membagikan hal terkait dunia pribadinya, padahal bisa jadi hal tersebut belum tentu aman.
Dari sisi sosial, “selingkuh virtual” ini bisa mengubah cara beberapa orang berinteraksi dengan teman-temannya. Ada yang menjadi sulit percaya, lebih tertutup, atau bahkan menarik diri dari lingkungan pertemanan. Nyatanya, hubungan di dunia nyata sebenarnya lebih banyak membutuhkan kehadiran langsung dan komunikasi terbuka dibanding interaksi digital yang serba singkat dan bisa disalahartikan.
Selain itu, dampak digitalnya juga penting banget diperhatikan. Banyak pemain yang merasa “aman” untuk berbagi hal pribadi karena merasa dekat, padahal belum tentu orang di balik avatar itu bisa dipercaya. Berbagi informasi pribadi di dunia virtual bisa berisiko mulai dari penyalahgunaan data, manipulasi emosional, sampai cyberbullying.
Tidak ada salahnya bermain Roblox dan berinteraksi dengan orang lain. Namun perlu diingat penting untuk mengerti batasan, agar dunia game tetap jadi tempat yang nyaman dan seru. Ini dia beberapa tipsnya:
Fenomena “selingkuh virtual” ini nunjukin kalau perasaan manusia nggak bisa dipisahin dari dunia digital, seberapa pun “main-mainnya” itu terlihat. Sebagai remaja yang tumbuh di era serba online, penting banget buat kita punya literasi digital dan kontrol diri yang kuat.
Nggak ada yang salah dengan berteman dan bersosialisasi di dunia game, asal kita tetap tahu batasannya dan nggak mengabaikan nilai kejujuran, empati, serta rasa hormat ke orang lain baik di dunia nyata maupun di dunia virtual.
Mulai sekarang, yuk jadikan dunia digital tempat yang positif dan sehat buat berinteraksi. Kalau main Roblox atau game online lain, mainlah dengan hati yang sadar bukan hati yang ikut main. Nikmatin serunya dunia virtual tanpa harus ngorbanin kepercayaan atau perasaan siapa pun. Karena di balik setiap avatar, tetap ada manusia yang bisa ngerasa sama kayak kamu.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.