Penulis: Firdaus Cahya Adiputra – UNJ
Apakah kamu pernah melihat pemain sepak bola bersujud atau melakukan selebrasi saat berhasil mencetak gol? Tentu pernah ya? Baik secara langsung di stadion maupun di tayangan highlight televisi. Nah sebenernya itu bukan sikap pamer lho, Sunners. Ada sebuah makna dari selebrasi yang dilakukan pemain sepak bola tersebut, yaitu bersyukur atas pencapaian.
Selain itu, kamu perlu tau juga nih kalau bersyukur atas pencapain yang telah diraih itu baik untuk kesehatan mental. Namun, gimana sih konsep pencapaian itu? Lalu, pencapaian apa yang wajar atau bisa kamu syukuri? Yuk, kita bahas bareng-bareng!
Pencapaian berbeda dengan prestasi ya, Sunners. Secara pengertian, pencapaian adalah tahap atau hasil dari usaha dalam mencapai tujuan. Pencapaian berfokus kepada proses yang ditempuh dan keberhasilan kamu dalam mencapai target sementara atau tahap tertentu yang belum sampai kepada hasil akhir atau tujuan utama.
Mungkin kamu bertanya seperti apakah pencapaian yang harus kamu syukuri? Jawabannya adalah beragam, tergantung hal apa yang sedang kamu tekuni saat ini. Beberapa contoh diantaranya adalah, kamu dapat bersyukur saat telah menyelesaikan tugas yang rumit, mendapatkan beasiswa atau penghargaan atas kinerja yang baik, saat berhasil mengembangkan keterampilan baru, menyelesaikan tantangan yang sulit, dan mencapai target penjualan apabila kamu terlibat dalam dana usaha (danus) dalam kepengurusan organisasi.
Bersyukur atas pencapaian, baik pencapaian besar maupun kecil ternyata punya efek yang bagus untuk kesehatan mental lho, Sunners. Rasa syukur dapat mengubah cara kamu mlihat dunia, menjalani hidup, bahkan dapat mempengaruhi kesehatan fisik juga. Apa saja manfaat dari beryukuru atas pencapaian hidup? Berikut penjelasannya.
Saat kamu mengakui sebuah pencapaian itu hasil keringat dan anugerah yang layak dihargai, secara tidak langsung kamu telah memvalidasi diri dan memperkuat rasa “aku punya kemampuan” dan harga diri. Mensyukuri pencapaian kecil bisa membuat kamu termotivasi untuk mencapai target atau tujuan yang lebih besar dan kamu akan terhindar dari iri karena fokus berproses, bukan membanding-bandingkan diri sendiri secara tidak sehat.
Bersyukur atas pencapaian akan membuat pikiran kamu teralihkan dari hal-hal negatif, seperti terlalu memikirkan masalah atau ruminasi menjadi fokus kepada hal positif yang terjadi dalam hidup. Hal ini akan mengurangi tingkat stres karena menurunnya kadar kortisol dalam tubuh. Selain itu beryukur menyebabkan pelepasan dopamin dan serotonin yang berkaitan dengan rasa senang, bahagia, dan kesejahteraan
Bersyukur akan membantu kamu membangun mental yang kuat, lebih mampu bangkit. Kamu juga bisa menemukan “hikmah” atau pelajaran positif, bahkan di saat kamu mengalami kesulitan atau kegagalan. Dengan bersyukur, kamu akan melihat tantangan sebagai kesempatan untuk tumbuh, bukan sebagai akhir dari segalanya. Sekaligus menjadi cadangan emosi positif saat kamu sedang down diterpa masalah.
Bersyukur sebelum tidur dapat membersihkan pikiran kamu dari kekhawatiran, menyebarkan pikiran positif, dan membuat tubuh kamu lebih rileks, kemudian meningkatkan kualitas dan durasi tidur kamu. Mengucapkan terima kasih atau bersyukur atas dukungan dari orang lain akan memperkuat ikatan sosial, meningkatkan empati, dan menumbuhkan rasa saling memiliki. Bersyukur atas pencapaian akan membawa pikiran kamu ke masa kini, mengapresiasi momen-momen saat ini, ketimbang tenggelam dalam penyesalan masa lalu atau kekhawatiran masa depan.
Bersyukur atas pencapaian hidup yang berhasil kamu raih akan membawa banyak dampak positif dalam kehidupan. Kamu akan menjadi orang yang jauh dari stres, lebih percaya diri, dan kuat mental. Bagi kesehatan tubuh, bersyukur juga meningkatkan kualitas tidur yang akan berpengaruh pada kesehatan tubuh lainnya. Syukurilah semua pencapaian hidup yang kamu dapatkan, meskipun hanya pencapaian yang kecil atau sederhana.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.