Majalah Sunday

Dark Mofo: Festival Kegelapan yang Menghidupkan Cahaya

Penulis: Dollar Rahadian SE

Kalau kamu pikir festival itu selalu tentang kembang api, panggung ceria, dan outfit warna-warni… tunggu dulu. Di sudut selatan Australia, tepatnya di Hobart, Tasmania, ada satu festival yang justru merayakan hal yang sering kita hindari: kegelapan. Namanya Dark Mofo.

Festival ini bukan sekadar acara seni biasa. Ia adalah perayaan musim dingin yang mengguncang batas kenyamanan, mengajak kita menatap langsung tema-tema seperti kematian, kesendirian, dan pembaharuan. Tapi jangan salah, justru dari kegelapan itulah muncul cahaya yang paling jujur—baik dalam bentuk seni, musik, maupun pengalaman manusia.

Dark Mofo: Festival Kegelapan yang Menghidupkan Cahaya

Dari MONA ke Mofo: Asal Usul Festival yang Tak Biasa

Dark Mofo lahir dari Museum of Old and New Art (MONA), sebuah museum yang dikenal karena pendekatannya yang nyentrik dan kadang kontroversial terhadap seni. Pendiri MONA, David Walsh, adalah sosok yang tak takut mengguncang norma. MONA sendiri sering dijuluki “Disneyland dewasa yang subversif”—dan Dark Mofo adalah perpanjangan dari semangat itu.

Sejak pertama kali digelar, Dark Mofo langsung mencuri perhatian dunia. Bukan karena sensasi semata, tapi karena keberaniannya mengangkat tema-tema yang sering dianggap tabu. Festival ini memanfaatkan titik balik musim dingin sebagai simbol transisi: dari gelap ke terang, dari kematian ke kehidupan.

Kegelapan yang Menghidupkan Imajinasi

Dark Mofo bukan festival yang “gelap” dalam arti negatif. Justru sebaliknya, ia mengajak kita untuk berdamai dengan sisi gelap dalam diri dan dunia. Lewat seni publik berskala besar, api, cahaya, kebisingan, dan makanan, festival ini menggali hubungan antara mitologi kuno dan modern, antara manusia dan alam, antara tradisi spiritual dan sekuler.

Tema-tema seperti kelahiran, kematian, dan pembaharuan menjadi benang merah dari setiap pertunjukan. Di sini, kegelapan bukan sesuatu yang ditakuti, tapi dirayakan—sebagai bagian dari siklus hidup yang utuh.

Kegiatan yang Bikin Merinding (dalam arti positif)

Dark Mofo punya sederet acara yang unik dan kadang bikin kita mikir, “Ini beneran ada?”

  • 🔥 Funeral Party Pesta gothic di rumah duka. Bukan untuk meratapi, tapi untuk merayakan transisi dan refleksi.

  • 🎸 Hymns to the Dead Konser band-band black dan death metal yang menggetarkan jiwa. Bukan sekadar musik, tapi ekspresi dari sisi terdalam manusia.

  • 🍲 Winter Feast Perjamuan musim dingin di tepi laut Salamanca. Makanan lokal, api unggun, dan suasana magis yang bikin hangat di tengah dinginnya Tasmania.

  • 🏊‍♂️ Nude Solstice Swim Ratusan orang berenang telanjang di Sungai Derwent saat fajar. Sebuah ritual pembebasan dan keberanian, dilakukan saat titik balik musim dingin.

Mike Parr: Seni yang Menantang Batas

Salah satu seniman yang paling dikenal di Dark Mofo adalah Mike Parr. Ia bukan seniman biasa—ia adalah pelaku seni performa ekstrem. Salah satu karya terkenalnya adalah “Asylum”, di mana ia menghabiskan 72 jam di bekas rumah sakit jiwa, merenungkan kematian saudaranya.

Karya-karya Parr bukan untuk hiburan, tapi untuk menggugah. Ia mengajak kita bertanya: apa arti kemanusiaan, trauma, dan ingatan? Di Dark Mofo, seni bukan sekadar visual, tapi pengalaman yang menyentuh batin.

Dampak dan Resonansi Global

Dark Mofo bukan hanya festival lokal. Ia telah menarik pengunjung dari seluruh dunia, termasuk seniman, musisi, dan penikmat budaya. Festival ini menjadi ruang bagi orang-orang untuk berpikir di luar kotak, menghadapi tema-tema yang tidak nyaman, dan menemukan makna baru dalam kegelapan.

Setelah 10 tahun berjalan, Dark Mofo sempat berhenti pada tahun 2024 untuk refleksi dan pembaruan. Tapi kabar baiknya: festival ini direncanakan akan kembali pada tahun 2025 dengan semangat yang lebih segar dan eksploratif.

Kenapa Ini Relevan Buat Kita?

Buat kamu yang masih duduk di bangku sekolah atau kuliah, mungkin Dark Mofo terdengar jauh dan “aneh”. Tapi justru di masa muda, kita punya keberanian untuk bertanya, bereksperimen, dan mencari makna. Festival seperti ini mengingatkan kita bahwa seni bukan cuma soal estetika, tapi juga soal keberanian untuk melihat sisi lain dari hidup.

Dark Mofo mengajarkan kita bahwa kegelapan bukan musuh. Ia adalah bagian dari perjalanan. Dan kadang, dari tempat paling gelaplah muncul cahaya yang paling terang.

Dark Mofo: Festival Kegelapan yang Menghidupkan Cahaya

Kalau kamu suka eksplorasi budaya, suka mikir out of the box, atau sekadar penasaran dengan cara lain melihat dunia—Dark Mofo bisa jadi inspirasi. Bukan untuk ditiru mentah-mentah, tapi untuk dipahami: bahwa seni bisa jadi ruang untuk jujur, berani, dan merayakan sisi manusia yang sering kita sembunyikan.

Mau tahu lebih banyak soal festival-festival unik dunia? Stay tuned di Majalah Sunday. Kita bakal terus bawain cerita-cerita yang bikin kamu mikir, ngerasa, dan terinspirasi 🌑✨

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 11