Majalah Sunday

Sebuah Pusi - Seusai Itu

Penulis: Dias Paramita, mahasiswi Gizi FIKES UB

Puisi “Seusai Itu”  menggambarkan sebuah perubahan rasa. Masa di mana seseorang pernah merasakan titik paling indah dalam hidup, tentu menyenangkan. Sayangnya setelah itu, rasa sudah tak lagi sama.

"Seusai Itu"

Bahkan, sampai saat ini aku masih belum percaya 

Secepat itu malam datang menggantikan senja 

Padahal, kita baru saja tiba

Menikmati nabastala oranye di ufuk barat

Duduk di balik bukit di antara pepohonan yang rindang

Bercengkrama tentang perjuangan di setiap detik yang melelahkan

Sesaat, riuh latar irama burung yang bergegas menuju sarang 

 

Kita pun bangkit dan harus segera pulang

Jalan rumah yang berseberangan mengharuskan adanya perpisahan

Di persimpangan jalan itu, kaki ini menapak ke arah yang berbeda

 

Seusai itu, senja tak lagi indah

Nabastala sore berubah jadi kelabu

Tak ada lagi cerita di balik bukit untuk menunggu malam

Kisah itu, menjadi kenangan yang ku seduh bersama sendu

Pernah merasakan masa paling indah dalam hidup, tentu menyenangkan. Sayangnya setelah itu, rasa sudah tak lagi sama

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 51