Majalah Sunday

Peluang Kerja Baru di Era AI yang Wajib Diketahui

Penulis: Jihan Maulida Fadhilah – UNJ

Perkembangan kecerdasan buatan (AI) bukan hanya mengubah cara kita hidup dan belajar, tapi juga menciptakan banyak peluang kerja baru. Dulu, mungkin kita hanya kenal profesi seperti dokter, guru, atau arsitek. Tapi sekarang? Ada pekerjaan seperti prompt engineer, AI ethicist, atau data annotator yang mulai banyak dicari. Profesi-profesi ini muncul karena teknologi terus berkembang, dan manusia tetap dibutuhkan untuk mengarahkan, mengatur, dan bekerja berdampingan dengan AI. Jadi, kalau kamu sedang merancang masa depan, yuk kenali profesi baru apa saja yang bisa jadi pilihan di era AI ini!

AI Buka Jalan untuk Profesi-Profesi Baru

Dulu, kita mungkin hanya mengenal pekerjaan seperti guru, dokter, arsitek, atau insinyur. Tapi sekarang, dunia kerja terus berkembang seiring pesatnya kemajuan teknologi, terutama AI. Kecerdasan buatan nggak cuma mengubah cara kita bekerja, tapi juga melahirkan profesi-profesi baru yang sebelumnya belum pernah ada. Bahkan beberapa pekerjaan masa depan akan menggabungkan skill kreatif, teknologi, dan pemahaman etika dalam satu peran. Nah, biar kamu nggak ketinggalan zaman, yuk kenali beberapa profesi baru yang lagi naik daun di era AI!

Dulu, mungkin kita hanya kenal profesi seperti dokter, guru, atau arsitek. Tapi sekarang? Ada pekerjaan seperti prompt engineer,
Pinterest: tlpconsultingllc

Prompt Engineer

Profesi ini tergolong baru tapi langsung populer, terutama sejak AI seperti ChatGPT dan MidJourney digunakan banyak orang. Tugas seorang prompt engineer adalah menuliskan prompt atau perintah yang efektif agar AI menghasilkan output terbaik. Cocok untuk kamu yang kreatif, bisa berpikir logis, dan paham cara kerja AI secara dasar.

AI Trainer atau Data Annotator

Sebelum AI bisa “cerdas”, ia perlu belajar dari data yang diberi label oleh manusia. Nah, pekerjaan ini dilakukan oleh data annotator. Mereka menandai gambar, teks, atau suara agar AI bisa mempelajarinya. Pekerjaan ini penting dalam proses pelatihan AI, dan cocok buat kamu yang detail-oriented.

AI Ethicist

Biarpun canggih, AI tetap bisa salah arah jika tidak dikontrol. AI ethicist bertugas memastikan bahwa teknologi AI digunakan secara etis dan tidak menimbulkan diskriminasi, penyalahgunaan data, atau pelanggaran privasi. Profesi ini penting terutama di perusahaan besar dan institusi pemerintah.

UX Designer untuk AI Interface

Karena banyak aplikasi AI berbasis antarmuka (interface), UX designer dibutuhkan untuk memastikan pengalaman pengguna tetap nyaman, intuitif, dan ramah. Peran ini menggabungkan desain, teknologi, dan psikologi pengguna.

Human-AI Collaboration Specialist

Profesi ini fokus pada bagaimana manusia dan AI bisa bekerja sama secara efektif. Tugasnya termasuk merancang sistem kerja kolaboratif, pelatihan tim, dan menyusun strategi adaptasi teknologi dalam perusahaan. Cocok buat yang suka teknologi tapi juga paham sisi humanisnya.

AI Content Curator & Validator

Di era informasi otomatis dari AI, konten tetap perlu dicek ulang agar akurat dan tidak misleading. Profesi ini bertugas mengecek, memverifikasi, atau mengedit konten yang dihasilkan AI, mulai dari artikel, visual, hingga audio. Sangat dibutuhkan di media, marketing, dan edukasi.

Pinterest: kittuofficial005

Teknologi AI memang membuat banyak hal jadi otomatis, tapi justru dari situ muncul berbagai profesi baru yang sebelumnya belum pernah kita bayangkan. Artinya, peluang kerja di masa depan tidak berkurang, tapi bergeser dan berevolusi. Jadi, daripada khawatir, lebih baik persiapkan diri dengan skill yang sesuai. Siapa tahu, profesi masa depanmu adalah salah satu dari daftar di atas!

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 110