Majalah Sunday

Relapse Cinta: Luka Lama Setelah Putus Cinta Kok Muncul Lagi?

Penulis: Nur Rina Khadijah – UNJ

Sudah blokir semua media sosialnya, sudah hapus chat, sudah bilang ke diri sendiri ‘sudah selesai’ tapi kenapa rasa itu muncul lagi?

Kalau kamu pernah atau sedang merasakan hal ini, percayalah kamu tidak sendirian. Banyak orang, bahkan yang terlihat paling kuat sekalipun, pernah mengalami momen di mana perasaan yang seharusnya sudah selesai itu tiba-tiba muncul lagi. Dalam dunia psikologi, kondisi ini sering disebut sebagai relapse cinta.

Mari kita bahas lebih dalam, supaya kamu bisa lebih memahami apa yang sedang kamu rasakan.

Apa Itu Relapse Cinta?

Relapse cinta terjadi ketika perasaan cinta, kangen, sedih, atau luka hati yang lama tiba-tiba muncul kembali setelah hubungan sudah berakhir. Mungkin kamu merasa sudah bisa move on, sudah tidak menangis lagi, sudah tidak kepikiran dia, sudah mulai menikmati hidup sendiri. Tapi suatu hari, karena satu hal kecil, perasaan itu muncul lagi.

Misalnya, tiba-tiba dengar lagu yang dulu sering kalian dengar bareng, atau tidak sengaja lewat tempat yang sering kalian kunjungi, lalu kenangan itu menyerbu kembali. Rasa kangen, rasa sakit, atau keinginan untuk kembali bisa muncul tanpa diundang.

Relapse ini mirip seperti luka yang sudah hampir sembuh, tapi sesekali masih terasa nyut-nyutan. Kadang kamu kaget sendiri:
“Lho, kok aku masih kepikiran dia, padahal udah lama putus?”

Pelaku love bombing melakukan gaslighting karena merasa ditolak korban | putus cinta

Kenapa Bisa Terjadi Relapse?

Supaya kamu tidak terlalu menyalahkan diri sendiri, penting untuk tahu kenapa relapse cinta bisa terjadi. Berikut beberapa alasannya:

#1 Otak Suka Nostalgia

Otak manusia memang punya kecenderungan mengingat kenangan manis lebih kuat daripada kenangan pahit. Jadi walaupun hubungan itu berakhir karena alasan yang jelas, otak sering ‘menyaring’ bagian sedihnya, dan malah memunculkan memori indah saat kalian masih bahagia. Akhirnya, munculah perasaan rindu.

#2 Kebiasaan yang Hilang

Hubungan pacaran bukan cuma soal perasaan, tapi juga soal kebiasaan. Ada chat setiap pagi, telepon sebelum tidur, pergi bareng di akhir pekan, dan lain-lain. Ketika hubungan berakhir, semua kebiasaan itu ikut hilang. Kadang, yang bikin kangen bukan hanya orangnya, tapi juga rutinitas yang dulu bikin nyaman.

#3 Saat Hati Lagi Lemah

Relapse sering muncul saat kamu lagi capek, stres, kesepian, atau sedang menghadapi masalah lain. Ketika perasaan nggak stabil, otakmu akan mencari ‘zona nyaman’ dan salah satunya adalah kenangan tentang hubungan yang pernah membuatmu bahagia.

#4 Proses Move On Tidak Sempurna

Kadang, kita merasa udah move on karena sudah lama nggak kontak atau karena pura-pura kuat. Tapi sebenarnya, ada perasaan yang belum benar-benar selesai di dalam hati. Akibatnya, di waktu-waktu tertentu, perasaan itu bisa muncul kembali.

#5 Pemicu Eksternal

Hal-hal di luar diri kita bisa memicu relapse:

  • Lihat postingan mantan di media sosial

  • Bertemu teman yang membahas mantan

  • Dengar kabar mantan punya pacar baru

  • Melihat pasangan lain yang mengingatkan kamu pada masa lalu

Relapse Itu Wajar, Tapi Jangan Terjebak

Sekarang kamu tahu kenapa relapse bisa terjadi. Yang penting untuk diingat relapse itu normal, tapi bukan berarti kamu gagal move on.

Banyak orang mengira relapse itu tanda mereka lemah, padahal tidak. Ini hanyalah bagian dari proses penyembuhan. Kadang hati butuh waktu lebih lama untuk benar-benar pulih.

Namun, penting juga untuk berhati-hati. Kalau kamu terus-terusan tenggelam dalam relapse tanpa mencoba keluar, bisa jadi kamu malah terjebak dalam lingkaran rasa sakit yang sama. Akibatnya:

  • Sulit membuka diri pada hubungan baru.

  • Terus-menerus membandingkan orang lain dengan mantan.

  • Menghambat proses penyembuhan diri.

Bagaimana Cara Menghadapi Relapse Cinta?

Berikut beberapa langkah yang bisa kamu coba ketika relapse datang:

1. Akui Perasaanmu

Jangan pura-pura nggak ngerasa. Mengakui bahwa kamu llagi kangen atau sedih adalah langkah pertama. Semakin kamu menyangkal, biasanya malah makin berat. Katakan pada diri sendiri:
“Aku memang kangen, dan itu wajar. Tapi aku bisa melalui ini.”

2. Alihkan Fokus

Saat relapse datang, carilah aktivitas yang bisa mengalihkan perhatian:

  • Nongkrong sama teman

  • Olahraga

  • Belajar hal baru

  • Nonton film atau baca buku

  • Ikut komunitas atau organisasi

Semakin sibuk kamu dengan hal-hal positif, semakin sedikit ruang untuk terjebak di masa lalu.

3. Hindari Stalking

Seringkali relapse makin parah karena kita masih kepo sama kehidupan mantan. Melihat story, postingan, atau update mantan di medsos bisa memperburuk perasaan. Kalau perlu, unfollow atau blokir dulu sementara demi kebaikan mentalmu.

4. Beri Waktu

Penyembuhan butuh waktu. Tidak usah memaksa diri buat cepet-cepet bahagia. Relapse adalah bagian dari proses panjang itu. Selama kamu tetap berusaha melangkah maju, sedikit demi sedikit luka itu akan membaik.

Inilah poin penting yang sering disalahpahami. Hanya karena kamu merasa kangen atau tiba-tiba mikirin dia, bukan berarti itu tanda kalian harus balikan.

Kangen itu wajar, apalagi kalau kalian pernah punya banyak kenangan. Tapi, bukan berarti hubungan itu masih sehat atau cocok untuk dijalani lagi. Jangan biarkan perasaan sesaat mengalahkan logika dan pengalaman masa lalu.

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 12