Penulis: Muarif Husyandi
Pernah nggak sih kalian merasa sudah menulis sendiri, tapi hasilnya tetap dinyatakan plagiasi oleh sistem atau dosen? Rasanya ngeselin banget, ya! Tapi jangan khawatir kali ini kita bakal bahas tuntas apa itu plagiarisme dan gimana cara menghindari agar karya kita jadi anti plagiasi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “plagiat” adalah tindakan mengambil karya orang lain dan mengakuinya sebagai karya sendiri. Sementara “plagiarisme” merupakan praktik menjiplak yang melanggar hak cipta. Sastrawan Ajip Rosidi juga menjelaskan bahwa plagiat adalah tindakan mempublikasikan karya orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya, tanpa mencantumkan nama asli pengarangnya.
Nah, dari definisi ini, kamu mungkin jadi bertanya-tanya: “Lho, padahal saya nulis sendiri, kenapa masih dianggap plagiat?”
Jawabannya bisa jadi karena kita secara tidak sadar menulis ulang informasi dari sumber lain tanpa mencantumkan referensinya dengan benar. Maka dari itu, penting banget buat tahu cara menghindarinya!
Jangan lupa, setiap ide, data, atau kutipan dari sumber lain harus disertai sitasi. Ini termasuk hasil parafrasa sekalipun! Dengan mencantumkan sumber, kamu menghargai karya orang lain dan menunjukkan kejujuran intelektual.
Jangan menunggu sampai akhir untuk menyusun daftar pustaka. Saat membaca atau mencari data, langsung catat sumbernya. Ini mempermudah kamu dalam menyusun kutipan dan mencegah kelupaan.
Copy-paste? No way! Ubah kalimat dari sumber dengan gaya bahasa kamu sendiri, tapi jangan lupa tetap tulis sumbernya. Parafrase bukan hanya soal mengganti kata, tapi memahami dan menyampaikan ulang makna dengan cara baru.
Ingin tulisanmu makin berbobot? Tambahkan analisis atau perbandingan dari beberapa sumber berbeda. Ini akan menunjukkan pemahaman kamu yang lebih mendalam terhadap topik yang dibahas.
Terakhir, cek ulang tulisanmu dengan alat pendeteksi plagiarisme. Beberapa tools populer yang bisa kamu coba antara lain Turnitin, Grammarly, PlagScan, DupliChecker, dan Quetext. Banyak dari mereka punya versi gratis, lho! Jangan ragu juga untuk manfaatkan fasilitas yang biasanya disediakan kampus.
Menulis itu bukan cuma soal menyelesaikan tugas, tapi juga tentang membangun integritas sebagai penulis dan akademisi. Yuk, mulai biasakan menulis dengan jujur dan bertanggung jawab. Karena karya tulis yang orisinal akan lebih membanggakan dan punya nilai lebih!
Sumber:
Limantoro, S. (2013). Analisis kemiripan tanda visual poster film horor Indonesia terhadap poster film horor luar negeri. Repositori UMN. https://kc.umn.ac.id/id/eprint/1927/
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.