Penulis: Shafiyah Maulida – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hai Sunners! Pernah nggak kamu mendengar istilah casual sex di obrolan mu atau bahkan timeline media sosial mu? Di Indonesia sendiri mungkin lebih akrab dengan istilah free sex, tetapi tahukah kamu dalam bahasa inggris istilah tersebut tidak begitu dikenal dan mereka menyebutnya dengan casual sex. Gampangnya, casual sex ini adalah hubungan seksual tanpa adanya komitmen emosional atau ekspetasi hubungan jangka panjang di antara pelakunya yang bisa disebut seks pranikah. Ini bisa meliputi one night stand, friends with benefit atau orang asing sekalipun. Mungkin bagi sebagian remaja sekarang banyak yang menyukai hubungan bebas tanpa ikatan, tapi penting banget buat kita sebagai remaja untuk punya pemahaman yang benar soal ini.
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Nggak bisa dipungkiri, ada beberapa alasan kenapa casual sex bisa terlihat menarik dimata remaja. Berikut beberapa faktor pendorongnya :
1. Pengaruh teman sebaya
Tentu lingkungan pergaulan punya pengaruh yang besar di kehidupan kita. Kalau teman-temanmu terlihat melakukan atau membicarakannya dengan santai kamu mungkin saja akan terbawa ke dalam pergaulan tersebut dengan rasa ingin tahu dan eksplorasi yang tinggi, termasuk seksualitas.
2. Pengaruh media sosial
Film, serial TV, bahkan media sosial seringkali menampilkan casual sex dengan kesan tanpa beban atau minim konsekuensi. Ini bisa menciptakan ekspektasi yang nggak realistis.
3. Tekanan sosial atau keinginan diterima
Terkadang remaja melakukan sesuatu hanya untuk diterima dalam kelompok atau untuk terlihat “keren” di mata orang lain.
4. Kurangnya pemahaman tentang hubungan yang sehat
Jika kita belum punya gambaran yang jelas tentang apa itu hubungan yang sehat dan intim, casual sex mungkin terlihat seperti sesuatu yang mudah.
5. Penggunaan alkohol atau obat-obat an
Perkembangan zaman saat ini turut memengaruhi perilaku gaya berpacaran remaja di Indonesia.Menurut jurnal Sapta Mengabdi yang ditulis oleh Riska Affriani,dkk. Bahaya yang mengintai dari casual sex atau seks bebas dengan berbagai macam konsekuensi yang mungkin tak disadari, sebagai berikut :
yang selanjutnya memicu tindakan aborsi yang tidak aman. Kondisi ini bisa menimbulkan kematian mendadak akibat pendarahan atau gagalnya operasi.
Meningkatkan resiko Infeksi Menular Seksual (IMS) seperti klamidia, gonore, vaginosis, kanker serviks, HIV/AIDS, hingga kematian.
Meskipun terlihat “bebas,” casual sex bisa membawa dampak emosional yang nggak main-main.Kamu mungkin merasa kosong, menyesal, bersalah, atau bahkan mengalami penurunan harga diri setelahnya.
Hubungan yang sehat memberikan rasa aman, nyaman, dan membuat kita tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Seksualitas dalam konteks hubungan yang sehat didasari oleh rasa saling mencintai dan menghargai, bukan sekadar pemenuhan kebutuhan fisik semata. Sunners, sebelum kamu memutuskan untuk terlibat dalam casual sex, ingatlah bahwa setiap pilihan ada konsekuensinya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Prioritaskan kesehatan fisik dan mentalmu, hargai dirimu sendiri, dan jangan takut untuk mengatakan “tidak” jika kamu merasa tidak nyaman atau belum siap.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.