Penulis: Anggita Triyana Herawati – UGM
Dunia ini tidak hanya dihuni oleh makhluk kasatmata, tetapi juga oleh makhluk tak kasatmata. Boleh percaya atau tidak, dalam ajaran Islam ada makhluk tak kasatmata yang mengikuti manusia dari lahir hingga kembali ke Sang Pencipta. Makhluk itu sering disebut dengan jin qorin. Kira-kira bagaimana ya kaitan jin qorin dengan spiritualitas manusia? Yuk, cari tahu!
Sunners, mungkin kata ‘jin’ sudah tidak asing di telinga kita. Namun, sebenarnya ‘jin’ itu apa sih? Dalam ajaran Islam, para ulama mendefinisikan jin sebagai jenis makhluk halus ciptaan Tuhan yang punya kemampuan untuk berubah menjadi bermacam-macam bentuk, termasuk binatang. Sama seperti manusia, jin juga dianugerahi akal dan memiliki jenis kelamin. Menariknya, umur jin dapat mencapai ribuan tahun.
Jin terbuat dari api. Hal tersebut terbukti dalam Al-Quran Surah Ar-Rahman ayat 14–15 yang terjemahannya berbunyi: “Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar. Dan Dia menciptakan jin dari nyala api”. Terdapat pula penjelasan bahwa jin tercipta sebelum Tuhan menciptakan manusia.
Jin qorin adalah salah satu makhluk gaib ciptaan Tuhan yang ditugaskan untuk menjadi pendamping manusia. Secara etimologi, kata qorin berasal dari bahasa Arab yang berarti ‘pendamping’ atau ‘teman’. Jin qorin dapat dikatakan sebagai kembaran seorang manusia. Maksudnya, setiap manusia yang lahir ke dunia pasti memiliki qorin yang memiliki ciri fisik serupa dengan manusia itu.
Jin qorin memiliki agama, sama halnya dengan manusia. Selain itu, terdapat qorin yang membangkang dan menurut pada perintah Tuhan. Ada qorin yang senantiasa membantu manusia untuk berada di jalan yang benar dan ada pula qorin yang menjerumuskan manusia pada maksiat dan dosa. Jadi, jin qorin pada dasarnya sangat berkaitan dengan aspek spiritual manusia.
Ada sebuah film religi Indonesia yang menceritakan tentang jin qorin. Film ini berjudul Qorin. Film yang tayang pada tahun 2022 ini disutradarai oleh Gianti Rona dengan Zulfa Maharani, Omar Daniel, dan Aghniny Haque sebagai bintang utamanya. Dalam film berlatar sebuah pesantren ini terdapat ritual pemanggilan jin qorin yang mengakibatkan berbagai teror mistis.
Tokoh Zara dan teman-temannya diganggu oleh para qorin yang menyerupai mereka. Para jin menghasut mereka untuk melakukan hal-hal terlarang. Untuk mengalahkan kekuatan jahat itu, Zahra dibantu oleh dua orang pengasuh asramanya. Pada intinya, film ini mengajarkan kita untuk berjuang melawan sisi jahat yang dapat muncul dari dalam diri sendiri. Sunners juga dapat belajar pentingnya berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak.
Percaya atau tidak percaya, jin qorin itu ada. Namun, Sunners tidak perlu khawatir dan takut karena jin qorin tidak dapat menyerang kita secara fisik. Mereka hanya dapat menghasut pikiran kita untuk melakukan hal buruk. Apabila tidak ingin terhasut ‘bisikan’ jin qorin, Sunners bisa menjaga diri dengan berdoa, beribadah, atau berhati-hati dalam setiap tindakan dan pengambilan keputusan.
*****
Referensi:
Fauziah. (2018). Jin Qarin dalam Al-Quran (Studi Komparasi Penafsiran Fi Dzilalil Qur’an dan Al-Mishbah. Skripsi. IAIN Jember.
Izzan, A. (2021). Mengintip Kehidupan JIN & SYETAN. Bandung: Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, dan tips pelajar hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.