Penulis: Samuel Sihotang – Politeknik Negeri Jakarta
Siang itu saat, Ferdian Harsya teman saya saat SMA datang dengan membawa koper besar yang terlihat berat. “Isinya apa, Di? Mau pindah kos?” tanya saya setengah bercanda. Ferdi hanya nyengir dan membuka kopernya perlahan. Seketika saya melihat armor keren berwarna perak lengkap dengan wig panjang keemasan dan pedang replika yang terlihat begitu detail.
“Bukan pindahan, woy. Ini kostum yang biasa gua buat event cosplay!” jawabnya antusias.
Siapa sangka, teman saya yang sehari-hari tampil cuek dengan hoodie belel dan celana jeans ini ternyata seorang cosplayer aktif. Ferdi sudah menekuni dunia cosplay selama dua tahun terakhir, dan menurutnya, hobi ini lebih dari sekadar main kostum ini adalah seni, ekspresi diri, dan tantangan yang seru.
Sambil merapikan bagian armor di tangannya, Ferdi bercerita soal awal mula terjun ke dunia cosplay. Berawal dari hobinya menonton anime dan bermain game, Ferdi mengaku sering kagum dengan desain karakter yang keren.
“Aku dulu suka banget karakter Kirito di Sword Art Online. Pas ada event Jejepangan dekat rumah, aku nekat bikin kostumnya sendiri, walau hasilnya… yah, seadanya,” ujarnya sambil tertawa mengingat momen itu.
Sejak saat itu, Ferdi mulai belajar lebih serius. Mulai dari mendesain kostum, mempelajari teknik crafting untuk armor, hingga merangkai properti seperti senjata replika. Prosesnya panjang dan butuh kesabaraan.
Meski kini Ferdi semakin percaya diri dengan hobinya, awalnya ia sempat ragu. Apalagi, respons teman-teman laki-lakinya yang tidak semuanya mengerti soal cosplay.
“Awalnya mereka ngeledek, bilang cosplay itu ‘buat anak kecil’ atau ‘nggak macho’. Tapi pas aku posting foto pakai armor full set di Instagram, mereka malah kagum dan mulai tanya-tanya, ‘Ini bikin sendiri, Di?’” katanya sambil terkekeh.
Ferdi bercerita, justru teman-teman cosplayer-lah yang menjadi support system paling kuat. Di komunitas ini, semua orang saling mendukung dan menghargai usaha satu sama lain, entah kostum mahal atau sederhana.
Meski semakin banyak pria yang terjun ke dunia cosplay, Ferdi mengakui ada tantangan tersendiri. Salah satunya adalah karakter pilihan.
“Karakter cowok itu seringnya simpel, paling baju tempur atau jas. Beda sama karakter cewek yang lebih colorful dan variatif. Makanya, aku lebih suka pilih karakter dengan armor atau senjata keren, biar ada tantangannya,” ujar Ferdi sambil menunjuk pedang replika di sebelahnya.
Untuk membuat satu set armor seperti yang dia bawa hari ini, Ferdi menghabiskan waktu berjam-jam untuk mempelajari teknik crafting di YouTube. Bahan utamanya EVA foam yang murah dan mudah dibentuk, tapi butuh ketelitian ekstra supaya hasilnya terlihat realistis
Saat ditanya apa yang paling ia sukai dari cosplay, Ferdi menjawab dengan tegas, “Bebas berekspresi.”
“Cosplay itu bikin aku jadi versi diriku yang beda. Kalau sehari-hari aku pendiam, saat jadi karakter favorit, aku bisa lebih percaya diri. Dan serunya lagi, banyak yang ngajak foto bareng!” katanya dengan bangga.
Bukan hanya itu, Ferdi juga melihat peluang dari hobi ini. Beberapa kali ia diajak bergabung dalam sesi photoshoot berbayar atau menjadi karakter “utama” dalam event lokal. “Lumayan, hobinya bisa menghasilkan,” tambahnya.
Sebelum kami mengakhiri obrolan, saya sempat bertanya, “Kalau ada teman cowok yang mau coba cosplay tapi malu, kamu bakal bilang apa?”
Ferdi tersenyum lebar dan menjawab:
“Lakuin aja, bro! Cosplay itu buat semua orang. Mau cowok atau cewek, keren atau simpel, yang penting kita senang. Jangan mikirin omongan orang, karena di komunitas ini, semua usaha lo pasti dihargain.”
Bagi Ferdi, cosplay adalah lebih dari sekadar hobi. Ini adalah karya seni, wadah kreativitas, sekaligus cara menemukan versi diri yang mungkin selama ini belum pernah muncul.
*****
Melihat kostum dan armor buatan Ferdi hari itu, saya jadi paham: dunia cosplay memang penuh tantangan, tetapi juga memberi kebebasan. Kalau kamu punya karakter favorit dan keinginan kuat untuk mencoba, kenapa tidak? Siapa tahu, di balik wig dan armor itu, ada sisi dirimu yang lebih berani dan kreatif!
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.