Semenjak pandemi Covid-19, banyak rutinitas kita berubah konsep. Awalnya dilakukan secara offline atau langsung dengan melibatkan kontak fisik, tetapi, karena rawan penularan virus Covid-19 saat ini kita mengubah cara berkegiatan kita menjadi secara daring. Apalagi pelajar seperti Sunners ini yang sudah pasti melakukan proses pembelajaran melalui daring, pasti Sunners sudah jenuh kan melakukan pembelajaran dengan daring ini.
Contoh lainnya, jika biasanya acara publik diselenggarakan secara langsung dan dapat dihadiri oleh penonton, kali ini berubah menjadi acara virtual yang dapat diselenggarakan via platform online, seperti Zoom, Google Meet, Youtube, ataupun Instagram.
Ada hikmah yang bisa dipetik dari yang awalnya offline dan kini menjadi online. Kita memiliki fleksibilitas serta kebebasan dalam mengatur waktu. Jika sebelum pandemi kita tidak mampu melakukan banyak kegiatan karena harus dilakukan secara langsung dan memerlukan kontak fisik. Kini, pada masa pandemi Covid-19 kita memiliki kelonggaran waktu yang cukup banyak untuk melakukan beberapa kegiatan sekaligus dalam waktu yang bersamaan.
Alhasil, karena kelonggaran dan kebebasan waktu tersebut, banyak diantara kita yang memilih untuk melakukan banyak kegiatan selama pandemi Covid-19. Akan tetapi, banyak di antara kita yang belum mampu memanajemen diri untuk menggunakan waktu secara efektif.
Lantas, bagaimana menerapkan manajemen waktu? Ada sebuah teknik manajemen waktu yang disebut Eisenhower Decision Matrix, yang diciptakan oleh Dwight Eisenhower. Inti dari teknik tersebut adalah bagaimana kita bisa melakukan manajemen waktu dengan baik dan memisahkan hal-hal yang kita lakukan ke dalam empat buah kategori. Keempat kategori tersebut dibagi berdasarkan seberapa mendesak dan seberapa penting kegiatan yang harus dilakukan.
Kategori Pertama: Penting dan Mendesak
Dalam kategori ini, kamu hanya boleh memasukkan hal-hal yang sangat penting dan wajib kamu selesaikan hari itu. Sebagai contoh, kamu memiliki tugas untuk menyelesaikan. Tugas sekolah sebagai pelajar dan tenggat waktunya adalah yang paling dekat diantara kegiatan lainnya. Oleh karena itu, kamu harus melakukannya sekarang juga tanpa harus ada pertimbangan untuk menundanya karena itu sangat penting dan mendesak.
Kategori Kedua: Penting namun Tidak Mendesak
Pada kategori ini masukkan kegiatan-kegiatan penting namun memiliki tenggat waktu yang cukup lama. Kamu diminta untuk dapat memutuskan kegiatan penting mana yang dapat dilakukan secara bertahap karena memiliki jangka waktu yang cukup lama.
Misalnya, ketika kamu masih pelajar baru pada semester pertama dan berencana untuk bisa naik kelas, kamu harus menyusun rencana dan mulai mencicil secara bertahap agar target tersebut dapat terlaksana sesuai rencana. Hal yang harus diwaspadai adalah budaya menunda-nunda waktu. Proses mencicil dalam pekerjaan yang tidak mendesak sangat penting agar kamu tidak keteteran ketika tenggat waktu sudah dekat.
Kategori Ketiga: Mendesak namun Tidak Penting
Kategori ini berisi hal-hal yang tidak penting namun tetap harus dikerjakan. Misalnya, teman kamu meminta tolong untuk membantunya mengerjakan tugas yang tenggat waktunya sudah sangat dekat. Hal tersebut tidak penting bagi kamu, tetapi sangat mendesak untuk diselesaikan demi keselamatan nilai teman kamu.
Ketika kamu tidak mampu mengerjakannya, kamu bisa mencoba untuk mendelegasikan tugas tersebut kepada orang lain, coba rekomendasikan orang lain kepada teman kamu yang mampu menjawab kebutuhannya. Selain itu, kamu bisa memberikan berbagai referensi kepadanya agar dapat mengerjakan sendiri, atau juga kamu dapat mengatakan tidak kepada teman kamu dengan beberapa alasan.
Kategori Keempat: Tidak Mendesak dan Tidak Penting
Pada kategori ini berisi kegiatan-kegiatan yang tidak wajib kamu lakukan, atau boleh dilakukan, tetapi harus tahu batasnya. Misalnya, bermain video game, berselancar di media sosial, dan rebahan. Hal itu karena kamu harus memberikan melakukan relaksasi untuk dirimu setelah sibuk menjalani rutinitas “Nine to Five” sebagai bentuk apresiasi diri.
Tips lainnya adalah pentingnya waktu istirahat
Satu hal yang harus kamu ingat adalah kamu manusia, bukan robot. Oleh karena itu, kamu memerlukan waktu istirahat untuk meremajakan tubuhmu sembari mengisi ulang tenaga setelah dipakai untuk berkegiatan sehari-hari.
Kemudian pilah-pilih aktivitas
Kamu harus mengukur kapasitas dan kemampuanmu dalam mengambil tawaran kegiatan yang ada di depan mata. Jangan sampai terlalu banyak mengambil, tetapi tidak sanggup menjalaninya. Hal itu dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental kamu yang terbebani banyak kegiatan yang tidak sesuai kapasitas diri.
Tips terakhir adalah belajar bilang “tidak” dan mendelegasikan tugas
Mulai belajarlah untuk mengatakan tidak dan mendelegasikan setiap kegiatan yang tidak mampu lakukan, namun kamu harus memiliki alasan-alasan yang dapat diterima kedua belah pihak.
Ahmad Rizki R – Polmed