Penulis: Reginne Brigitta – Universitas Bunda Mulia
Kisah Romantis antara The Queens dan Tim Basket SMA Harapan Berlanjut. Yuk baca teen romance part kedua berikut ini! Buat yang belum baca part 01, klik link berikut ya!
Pagi ini aku membuka mata disapa hembusan angin segar. Huh, Papi pasti membiarkan jendela kamarku terbuka lagi.
Selamat pagi dunia, aku harap hari ini menjadi hari yang baik.
Aku benci terbangun dengan jerawat hormonal di wajahku. That means I have to put on more concealer. Sambil aku mandi dan bersiap, aku suka mendengarkan beauty Podcast dari channel favoritku, beauty tips, lifestyle, school hacks semuanya, terkadang mendengarkan podcast menenangkanku.
*Ping*
Sebuah notifikasi pesan muncul dan menjeda podcast yang sedang kudengarkan.
Ugh. Denis.
‘Pagi Freya, Sudah siap-siap ke sekolah? Make sure kamu sudah sarapan ya!’
Pesan singkat dari denis membuatku sedikit tersenyum. Dia memang manis, tapi sepertinya berpacaran dengannya nggak banget buat image-ku.
‘Ok’
Balasan singkat dari ku yang membuatku terkesan dingin.
Sudah sedari lama , denis mendekati aku dan memang dia nggak jelek-jelek banget, tapi dia culun banget! Tapi terkadang tampang culunnya itu yag terlihat manis. Mata Kehijauan miliknya yang sering tertangkap melihatku. Anehnya, kebanyakan anak di sekolahku yang tertangkap melihatku selalu buang muka ketika aku menatap mereka kembali, namun tidak dengan denis. Dia selalu tersenyum. Mungkin itu yang membuatku luluh.
Aku bergegas menata rambut panjangku, mengenakan seragam lalu merias diriku di depan cermin.
“Perfect!”
Aku menuruni anak tangga sambil mendengar lantunan denting piano yang halus. Melodi indah yang perlahan masuk ke telingaku namun terdengar beberapa tuts piano yang ditekan asal, pasti Aurora.
Ayah sedang memainkan piano klasik milik ibu sambil memangku Aurora yang menekan tuts piano dengan asal. Aku tersenyum melihat mereka.
“Frey, itu salad buah yang kamu suka. Aku buat dengan yogurt low calorie “
Petra kakaku , memang dia yang paling mengerti apa yang aku butuhkan. Sarapan yang sesuai dengan dietku. Aku harus menajaga kondisi tubuhku, tidak akan ada yang suka melihat berat badankku bertambah, Termasuk aku sendiri.
Aku bersiap untuk pergi ke sekolah, aku mencium kening ayah, Petra dan Aurora.
Freya sampai di sekolah kembali disambut dengan tatapan siswa. Simon, Petra dan Ryan melambai ke arah Freya. Di samping mereka berdiri Hana dan Bianca.
“Perasaan lu berangkat duluan, kenapa gua yang sampe duluan?” Petra mengelus pelan pucuk kepala Freya.
Petra kakak Freya memang berteman dengan Ryan dan Simon yang kebetulan berpacaran dengan Hana. Hana yang menggandeng tangan Simon, tampak asik berbicara dengan Simon.
“liat tuh Bucin, gak bisa banget lepas.” Celetuk Bianca jengkel.
“iri bilang aja kali!” Hana mengejek.
Simon, Petra dan Ryan merupakan geng “anak basket” di SMA Harapan. Ryan sebagai Ketua Tim Basket harapan, Petra sebagai pemegang posisi center, dan Simon sebagai point guard. Memang mereka aktif mengikuti turnamen basket antar sekolah dan selalu memegang posisi teratas, dengan rival utama mereka The Eagles dari SMA Rajawali.
Dengan prestasi mereka, tak heran popularitas mereka juga tidak dapat diragukan. Tak heran kalau Freya sebagai leader dari The Queens sering dijodohkan dengan ryan sebagai ketua dari tim basket, jika mereka berpacaran mereka akan dijuluki sebagai “The Power Couple”.
“Hey Frey, Nanti malam ada acara? I really want to ask you out.”
Ryan membuka percakapan dengan Freya, yang nampaknya tidak tertarik.
“Hmm, I’ll think about it.”
Freya ragu, namun pandanga freya teralihkan dengan tatapan dan senyum manis Denis dari lorong sekolah.
Ryan yang melihat kejadian itu merasa jengkel.
“Dia ganggu lo? Bisa gua beresin kok!” Ryan tampak geram
“Nope, Ngga usah. I’m Fine!” Freya tersenyum menatap Ryan, namun dalam hati dia tersipu karena tatapan manis dari Denis.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.