Penulis: Maharani Laksmi Dewi, Universitas Negeri Jakarta
Berhubungan seks sebelum menikah? SUNNERS pernah mendengar cerita dari teman kalian, dengan membangkan bahwa dia pernah berhubungan seksual dengan pancarnya sebelum menikah? namun dia tidak tau bahwa perlakuanya tersebut memiliki plus minusnya? yukkk Mimin akan kasih tau.
Tabunya obrolan tentang seks kadang membuat kita lupa dengan apa yang sebenarnya terjadi di masyarakat. Seks seringkali dipandang sebagai suatu topik yang menjijikan untuk sekedar dijadikan obrolan santai ketika sarapan. Sampai tahu-tahu, ketika kita tidak siap sama sekali, mendadak pilihan untuk melakukannya atau tidak tersodor di depan kita.
Pernahkah Sunners berpikir kalau seks sebenarnya adalah sesuatu yang sangat dekat dengan kita semua? Faktanya, dilansir dari republika.co.id, KPAI melaporkan bahwa hasil survei dari 4.500 remaja di 12 kota besar di Indonesia pada tahun 2007, 93,7% remaja SMP dan SMA diantaranya pernah melakukan seks oral. Kemudian 62,7% remaja SMP mengaku sudah tidak perawan. Dan 21,2% remaja SMA mengaku pernah melakukan aborsi.
Rasanya seperti agak aneh sebenarnya kalau kita tidak waspada sejak dini mengenai isu seks pranikah ini. Dilihat dari angka yang tertera di data, seperti jelas sekali kalau seks memang sesuatu yang harus kita hadapi daripada kita hindari keberadaannya. Untuk sedikit membekali Sunners dengan pengetahuan mengenai aktif berhubungan seksual pranikah, kali ini Sunday ingin berbagi beberapa keuntungan dan kerugian apa aja sih yang didapat ketika melakukan seks pranikah.
Apakah ada dampak positif berhubungan seks sebelum menikah, pict by freepik.com
Seseorang akan mendapatkan keterikatan emosional yang lebih kuat dengan pasangannya. Keterikatan emosional yang dibangun dari hubungan seksual ini memungkinkan pasangan jadi makin lengket satu sama lain alias sulit dipisahkan.
Seseorang yang kerap kali menyembunyikan identitas seksual mereka yang sebenarnya kepada pasangan tentu sulit untuk diketahui apakah dia jujur atau tidak mengenai seks orientasi yang ia katakan. Hubungan seksual sebelum menikah terkadang bisa jadi salah satu cara yang membantu untuk mengungkap seks orientasi seseorang.
Salah satu cara pasti untuk mengetahui skill seks pasangan adalah dengan seks itu sendiri. Apakah dia egois, atau komunikasi kalian terjalin dengan baik atau tidak saat berhubungan seks, baik atau tidaknya skill pasanganmu bisa diketahui langsung saat kalian melakukannya.
Sebagian orang kadang mempertimbangkan beberapa hal terkait organ seksual pasangan mereka kelak. Misalnya seperti beberapa orang menginginkan wanita dengan ukuran payudara tertentu atau pria dengan ukuran penis tertentu sebagai kriteria pasangan yang mereka inginkan.
Umumnya seseorang mungkin akan merasa malu untuk mengungkap masalah seksual mereka. Malah banyak juga mereka yang belum tahu mengenai masalah seksual apa yang terpendam di diri mereka. Masalah-masalah seksual yang umum diketahui setelah seseorang aktif berhubungan seksual antara lain disfungsi ereksi, vagina kering, ejakulasi dini, libido rendah, dan lain-lain.
Mengutip dari tirto.id, Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Koentjoro mengatakan kalau perasaan berdosa akan muncul ketika melakukan seks pranikah jika agama dan normal yang dianut menentang hal tersebut.
Berhubungan seks memang dapat membangun keterikatan emosional, namun hal ini bisa merugikan jika hanya satu pihak saja yang merasakan demikian. Hal tersebut bisa jadi lebih buruk lagi kalau sampai ia jatuh ke tangan orang yang salah. Orang yang tidak bertanggung jawab tentu tidak akan memedulikan perasaan pasangannya dan bersikap sesuka hati saja selama ia bisa mendapatkan keuntungan.
Seseorang yang mulai memiliki keterikatan dan ketergantungan emosional terhadap pasangannya cenderung akan jadi lebih posesif, cemburuan dan cenderung sulit melepaskan pasangannya jika sewaktu-waktu hubungan mereka ternyata memang harus berakhir. Intinya, putus dengan pasangan yang pernah berhubungan seksual dengan kita akan lebih menyakitkan.
Prof Koentjoro juga menambahkan kalau ketika pasangan mulai terikat secara emosional, lalu jadi cemburuan sampai posesif, perasaan-perasaan tersebut dapat lebih memicu terjadinya pertengkaran. Misalnya saja seseorang meminta melakukan hubungan seks kepada pasangannya, namun pasangannya menolak karena alasan kelelahan usai bekerja, jika orang itu benar-benar menginginkannya saat itu juga, tidak menutup kemungkinan pemaksaan yang berujung pada tindak kekerasan akan terjadi.
Rasa ketertarikan dan adrenalin yang dirasakan akan berbeda ketika sudah menikah. Prof Koentjoro menjelaskan, ketika menikah sepasang kekasih tidak akan ngumpet-ngumpet lagi saat berhubungan intim, nah karena itu orang yang kehilangan rasa excited ini setelah menikah cenderung mencari tantangan baru dengan berselingkuh.
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, hanya 35,3 persen remaja wanita dan 31,2 persen remaja pria usia 15–19 tahun mengetahui bahwa wanita dapat hamil dengan satu kali berhubungan seksual.
Pasangan yang belum dibekali pemahaman yang cukup mengenai pendidikan seks yang tepat juga bisa menaikkan resiko kehamilan yang tidak diinginkan. Masalah bisa jadi makin runyam jika sepasang kekasih itu belum siap secara mental untuk membangun rumah tangga. Keputusan untuk aborsi pun tidak semudah itu untuk diambil sebab aborsi yang legal masih belum umum diakses oleh pasangan yang belum menikah di Indonesia.
Seseorang yang melakukan seks pranikah lebih besar baginya kemungkinan untuk bergonta-ganti pasangan. Apalagi jika perilaku seks pranikah tersebut dilakukan di usia yang masih di bawah umur atau tidak bijaksana saat berhubungan seks. Kebiasaan seks ketika pacaran akan terus berjalan seiring putus hubungan lalu punya pacar baru lagi. Hal inilah yang membuat resiko tertular infeksi menular seksual jadi lebih besar bagi pasangan yang melakukan seks diluar nikah. Risiko ini bisa jadi lebih buruk jika pasangan tersebut tidak menggunakan alat kontrasepsi saat mereka melakukannya.
Penting banget ternyata ya Sunners pendidikan seks yang tepat kita kenyam sejak dini secara bertahap. Jangan ragu untuk mencari tahu informasi yang valid jika rasa ingin tahumu tentang seks semakin tinggi. Pendidikan seks yang tepat sudah pasti menuntunmu untuk jadi lebih bertanggung jawab terhadap diri sendiri.
Coba kita pahami dampak negatif berhubungan seks sebelum menikah, pict by freepik.com
Yang penting paham dulu, apa yang kamu lakukan secara seksual itu memiliki dampak permanen ke depannya; dengan memahami tiap risiko, kamu jadi siap untuk bertanggung jawab jika hal-hal yang nggak diinginkan terjadi.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.