Hai Sunners, gimana nih kabarnya hari ini? Semoga di masa pandemi ini kita semua masih diberi kesehatan ya. Oh iya, kali ini mimin punya topik yang ga kalah seru untuk dibahas minggu ini, yaitu tentang pelecehan seksual. Mungkin kalian sudah sering denger ya dengan pelecehan seksual. Nah berikut mimin kasih beberapa penjelasan tentang pelecehan seksual yang perlu kamu ketahui.
Menurut Komnas Perempuan, pelecehan seksual umumnya merujuk kepada tindakan yang bernuansa seksual dan disampaikan melalui kontak fisik maupun non-fisik, yang menyasar pada bagian tubuh seksual atau seksualitas seseorang. Tindakan ini contohnya siulan, main mata, komentar atau ucapan bernuansa seksual, mempertunjukkan materi-materi pornografi dan keinginan seksual, colekan atau sentuhan di bagian tubuh, gerakan atau isyarat yang bersifat seksual, sehingga mengakibatkan rasa tidak nyaman, tersinggung, merasa direndahkan martabatnya, dan mungkin hingga menyebabkan masalah kesehatan dan keselamatan. Perempuan dan laki-laki sama-sama rentan akan kasus pelecehan seksual loh. Bentuk pelecehan seksual ini bisa bermacam-macam dan nggak cuma pelecehan fisik saja. Nah ini dia jenis-jenis pelecehan :
1. Pelecehan Fisik
Jenis-jenis pelecehan ini dilakukan secara langsung pada tubuh atau fisik korban yang mengarah pada hal-hal berbau seksual. Seperti memeluk, mencium, menempelkan tubuh, mencubit, memijat tengkuk, dan lain-lain.
2. Pelecehan Lisan
Bentuk pelecehan jenis ini yaitu diucapkan secara verbal. Pelecehan Lisan ini juga yang biasa disebut dengan catcalling. Lisan yang dimaksud ini yaitu komentar yang bermuatan seksual mengenai bagian tubuh, kehidupan pribadi, penampilan, lelucon seks, dan lain-lain.
3. Pelecehan Nonverbal (Isyarat)
Jenis pelecehan ini terkait dengan bahasa tubuh seseorang yang mengisyaratkan perilaku dan nada seksual. Seperti menatap dengan nafsu, menjilat bibir, mengerlingkan mata berulang-ulang, isyarat jari tangan, dan sebagainya.
4. Pelecehan Visual
Pelecehan jenis ini lagi marak-maraknya nih di dunia digital yang serba ramah akan konten visual. Bentuknya berupa memberikan konten pornografi dalam bentuk visual, seperti foto, poster, gambar kartun, hingga pelecehan komunikasi elektronik lain via WA, SMS, dan E-mail.
5. Pelecehan Psikologis dan Emosional
Bentuk pelecehan secara psikologis dan emosional bisa berupa permintaan penuh nafsu yang nggak diinginkan, hingga ajakan mengganggu secara terus-menerus atau teror. Seperti kencan yang nggak diharapkan, celaan, dan hinaan yang bersifat seksual.
Bagi korban yang mengalami pelecehan seksual, pulih dari trauma sama sekali nggak mudah. Itu sebabnya berbagai dukungan terus digalakkan. Selain harus selalu waspada, mengedukasi lingkungan terkait macam-macam pelecehan seksual ini juga penting. Terus gimana sih caranya kita mengatasi pelecehan seksual? Sebenarnya gak ada satu
pun cara untuk menanggapi pelecehan. Setiap situasi berbeda bentuknya, dan hanya kita pribadi yang dapat mengevaluasi masalah dan memutuskan respon terbaik. Yang paling penting adalah jangan sesekali menyalahkan diri kamu sendiri atas masalah yang terjadi, karena ini bukan salah kamu. Tempatkan kesalahan pada tempatnya, yaitu di orang yang telah melecehkan kamu. Menyalahkan diri sendiri dapat menyebabkan depresi dan hal itu tidak akan membantu kamu dalam menghadapi situasi. Nah ini dia berbagai strategi yang bisa kamu lakukan :
– Mengatakan “tidak” kepada peleceh secara tegas.
– Beri tahu seseorang atas peristiwa yang menimpa kamu, jangan menyimpannya untuk diri sendiri. Dengan berdiam diri, masalah kamu tidak akan terselesaikan. Kemungkinan yang dapat membantu kamu adalah bahwa kamu bukan satu-satunya korban yang dilecehkan. Berbicara dapat membantu kamu dalam menemukan dukungan dan juga melindungi orang lain agar tidak menjadi korban selanjutnya.
– Mencari tahu siapa yang bertanggung jawab untuk menangani pelecehan di daerah atau wilayah kamu. Hampir semua organisasi memiliki kebijakan untuk kasus pelecehan seksual.
– Jika kamu mengalami tekanan psikologis yang parah, kamu mungkin bisa konsultasi dengan psikolog atau terapis yang profesional akan kesehatan mental dan mengerti masalah yang disebabkan oleh pelecehan seksual.
Semoga informasi diatas bermanfaat buat kita semua ya dan kita lebih berhati-hati lagi nih dengan lingkungan sekitar agar sejala jenis pelecehan tidak menimpa kita.
Oleh : Regina Apudan Kartini Sidebang (Universitas Kristen Indonesia)