Penulis: Jansen Thionardo – Universitas Bunda Mulia
Editor: Nur Amalina Husna – Universitas Kebangsaan
“Regarding sex education: no secrets!” sebuah kutipan dari Albert Einstein yang berbicara tentang pendidikan seksual. Kutipannya dapat Sunners rasakan di era serba internet seperti sekarang ini. Banyak sekali konten-konten edukasi seksual di platform Google, Youtube, dan media sosial lainnya. Tapi, edukasi seksual di internet hanya sekadar vulgaritas dan berbagi pengalaman seks.
Seksolog dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG, MARS, menjelaskan edukasi terkait seksual bukan berisi hal-hal tentang enak atau tidaknya melakukan hubungan seks. Konten edukasi seksual untuk remaja harus berisi pentingnya melindungi organ seksual dari risiko penyakit. Perlu untuk mengetahui adanya pengetahuan biologis tentang organ seksual dan dampak dari seksual itu.
Apa Saja Ciri Konten Edukasi Seksual yang Benar?
Lihat siapa narasumbernya
Dr. Boyke menjelaskan narasumber yang tepat seharusnya seorang pakar yang memang menguasai ilmu tentang seks. Sunners perlu melihat latar belakang budaya, psikososial, klinis, dan ilmu biologi seperti hormon-hormon. Seorang pakar seks harus bisa menguasai dan memahami ilmu-ilmu tersebut.
Lihat apa tujuan topik yang sedang dibahas
Topik tentang seks sangatlah luas dan Sunners harus memilah mana topik sex education yang tepat. Apakah dia menginformasikan edukasi seks atau justru sex experience. Perlu juga berhati-hati, agar topik orang dewasa seperti suami istri tidak ditonton oleh anak kecil. Bahkan, bisa juga topik remaja seperti Sunners tapi dikemas dengan salah.
Paham budaya dalam masyarakat
Konten edukasi seks yang kita terima, tentu harus diimbangi oleh budaya masyarakat disekitar kita. Edukator ini perlu untuk memahami budaya masyarakat dan moral agama yang dianut oleh masyarakat. Misalnya, seperti di Indonesia yang menjunjung tinggi nilai agama atau religiusnya. Sehingga, nantinya ada kecocokan antara materi edukasi seks dengan budaya masyarakat sekitar.
Ciri Konten edukasi seksual yang benar, pict by canva.com
Nah, itu tips penting agar Sunners bisa memilih mana konten yang benar-benar sex education atau bukan. Jika Sunners masih bingung, Sunners bisa membaca buku tentang edukasi seks atau langsung pergi ke pakar seks.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
