Kamu pernah merasa putus asa, frustasi atau rasa cemas yang berlebih? Hal ini bisa saja termasuk ke dalam depresi loh. Mau tau apa itu depresi, jenis-jenis Depresi serta gejalanya? Yuk mari kita kupas di sini!
Sebelum kita membahas apa aja sih jenis-jenis depresi itu, lebih baik kita pahami dulu ya apa itu depresi. Depresi dapat terjadi pada siapa saja. Depresi yang terjadi dapat mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang yang sedang mengalami atau sedang berada dalam situasi ini. Adanya gangguan pada suasana hati seseorang dapat menimbulkan perasaan sedih dan kehilangan gairah dalam kehidupannya, hal ini dapat disebut dengan depresi. Setiap orang pasti pernah merasakan perasaan sedih maupun kacau. Tetapi seseorang dapat disebut depresi ketika perasaan itu terjadi selama lebih dari 2 minggu.
Gejala depresi dapat terlihat pada psikologis serta fisik seseorang. Seperti adanya rasa cemas dan panik berlebihan, munculnya rasa frustasi, ketidakstabilan emosional, selalu merasakan lelah, selera makan menurun, adanya rasa nyeri serta rasa pusing tanpa sebab yang jelas. Selain itu depresi juga memiliki 9 jenis yang berbeda serta memiliki berbagai gejala yang berbeda-beda juga loh. Jenis-jenis depresi ini tergantung pada gejala dan dampak yang dirasakan dalam kehidupan tiap orang, ini dia 9 jenis depresi:
1.Depresi mayor
Gejala yang timbul dapat dirasakan oleh penderitanya setiap hari dan berlangsung secara intens, bahkan dapat mengganggu kehidupan sehari-harinya dan depresi ini merupakan jenis depresi yang paling sering terjadi. Gejala depresi mayor yang dialami oleh penderitanya dapat berupa, merasa dirinya tidak berharga, rasa sedih terus menerus, sulit untuk tidur, nafsu makan berubah, dll.
2.Depresi persisten
Depresi persisten memiliki nama lain yaitu dysthymia atau depresi kronis, depresi ini dapat berlangsung selama dua tahun bahkan lebih. Gejala yang terjadi dapat seperti merasa putus asa, kurang produktif, memiliki harga diri yang rendah. Selain dapat berlangsung selama bertahun-tahun, gejala pada depresi ini juga dapat mengganggu hubungan penderita dengan orang lain loh.
3.Bipolar disorder
Bipolar disorder ditandai dengan munculnya dua mood yang bertolak belakang dan biasanya disebut dengan mania dan depresi. Mania merupakan fase dimana penderitanya merasa sangat bahagia dan antusias. Sedangkan pada fase depresi penderitanya akan merasa sedih maupun rasa tidak berdaya.
4.Depresi psikosis
Depresi psikosis dapat membuat penderitanya merasa tidak menyatu atau kehilangan kontak dengan kenyataan hidup dan jenis depresi ini dapat membuat seseorang menjadi halusinasi dan delusi. Disebut halusinasi ketika ia mendengar, melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Delusi adalah ketika ia memiliki keyakinan pada sesuatu yang tidak masuk akal.
5.Depresi musiman
Depresi yang memiliki kaitan dengan musim-musim tertentu biasa disebut dengan depresi musiman atau seasonal affective disorder. Gejala dari jenis depresi ini dapat berupa ingin tidur lebih lama, menjauh dari interaksi sosial, berat badan bertambah, bahkan dapat munculnya rasa ingin bunuh diri. Dilihat dari beberapa kasus, jenis depresi ini biasanya terjadi pada musim dingin dan dapat kembali membaik seiring bergantinya musim.
6.Depresi situasional
Gejala yang muncul pada jenis depresi ini dapat membuat penderita merasa cemas, terus menangis, perubahan pola tidur, perubahan pola makan dan kelelahan. Terjadinya depresi ini dapat dikarenakan oleh adanya tekanan mental atau kondisi ekstrim seperti kematian orang yang dicintai, adanya perceraian, dll.
7.Premenstrual dysphoric disorder
Jenis depresi ini juga berkaitan loh dengan premenstrual syndrome dan menyebabkan adanya gangguan suasana hati secara drastis sehingga dapat mengganggu keseimbangan emosional serta perilaku seseorang. Gangguan ini dapat muncul ketika memasuki masa PMS.
8.Postpartum depression
Depresi postpartum terjadi pada wanita setelah melahirkan beberapa minggu atau bulan. Dilansir dari alodokter, ternyata depresi ini juga dapat terkena kepada laki-laki 3-6 bulan setelah anak lahir dan seorang suami dapat lebih rentan terkena depresi ini ketika sang istri juga berada dalam kondisi ini. Gejala yang dialami dapat seperti merasa cepat lelah, mudah tersinggung, insomnia, sulit berpikir jernih, putus asa, berpikir untuk melukai dirinya sendiri bahkan bayinya, tidak ingin bersosialisasi.
9.Depresi atipikal
Depresi atipikal sebenarnya adalah jenis depresi yang jarang terjadi. Depresi ini dapat mempengaruhi pikiran, perilaku, perasaan serta gangguan fisik dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup penderita. Ketika terjadinya peristiwa positif, depresi atipikal dapat mereda untuk sementara waktu.