Penulis: Hansen Wirayuda – Universitas Tanjungpura
Dalam hubungan, pasti ada saat-saat di mana kita melakukan kesalahan dan perlu meminta maaf. Namun, tahukah kamu kalau setiap orang memiliki cara menerima permintaan maaf yang berbeda-beda?
Sama seperti love language yang berbeda-beda untuk setiap orang, apology language atau bahasa permintaan maaf juga punya beberapa tipe.
Yuk, kenali 5 tipe apology language biar hubunganmu tetap harmonis!
Apology language adalah cara seseorang mengekspresikan dan menerima permintaan maaf.
Konsep ini diperkenalkan lewat buku karya Dr. Gary Chapman dan Jennifer Thomas, yang juga dikenal sebagai pencetus konsep love language.
Pada dasarnya, konsep ini membantu seseorang dalam menyampaikan permintaan maaf melalui berbagai cara dengan menyesuaikan metode yang paling tepat agar permintaan maaf tersebut bisa diterima.
Tipe ini menekankan pengakuan atas kesalahan dengan menunjukkan rasa penyesalan yang tulus. Orang dengan tipe ini ingin mendengar bahwa kamu benar-benar menyesal dan memahami akibat dari kesalahan yang telah diperbuat.
Contoh kalimat yang bisa diungkapkan adalah “Aku sungguh menyesal telah membuatmu marah, aku benar-benar tidak bermaksud seperti itu.”
Tipe ini merasa dihargai ketika kamu secara langsung mengakui kesalahan tanpa mencari pembenaran. Orang dengan tipe ini membutuhkan kejujuran dan kesadaran atas tindakan yang telah dilakukan.
Contoh kalimat yang bisa diungkapkan adalah “Ini sepenuhnya salahku. Aku nggak seharusnya lupa kalau hari ini kita ada rencana ketemu. Aku janji nggak akan mengulanginya lagi.”
Tipe ini butuh bukti nyata bahwa kamu bersungguh-sungguh meminta maaf. Orang dengan tipe ini ingin tahu bagaimana kamu akan membuat segalanya menjadi lebih baik.
Contoh kalimat yang bisa diungkapkan adalah “Aku minta maaf nggak bisa ngerayain anniversary kita kali ini. Bagaimana kalau weekend ini kita pergi ke tempat favorit kamu untuk merayakannya?”
Tipe ini menganggap permintaan maaf saja tidak cukup tanpa adanya perubahan perilaku. Orang dengan tipe ini ingin memastikan bahwa kesalahan yang sama tidak akan terulang lagi di masa depan.
Contoh kalimat yang bisa diungkapkan adalah “Aku minta maaf karena terlambat lagi. Aku ngerti ini bikin kamu kecewa. Mulai sekarang, aku janji bakal lebih mengatur waktu dan berangkat lebih awal.”
Tipe ini membutuhkan pengakuan langsung bahwa kamu menyesal atas kesalahanmu. Orang dengan tipe ini ingin mendengar permintaan maaf secara jelas dan eksplisit, sekaligus memberikan dia kesempatan untuk memaafkanmu.
Contoh kalimat yang bisa diungkapkan adalah, “Aku benar-benar menyesal sudah mengecewakan kamu. Bisakah kamu memaafkanku?”
Meminta maaf bukan hanya soal kata-kata, tapi juga bagaimana kamu membuat pasangan merasa dihargai. Dengan mengenal tipe apology language, kamu bisa memperkuat hubungan dan menghindari kesalahpahaman di masa depan. Jangan lupa, komunikasi yang baik adalah kunci hubungan yang sehat!
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
Dengerin Podcast
Penasaran? Yuk, tonton sekarang di YouTube!
Lampu LED portable yang dilengkapi tiang lampu fleksibel dan cahaya yang bisa disesuaikan.