Majalah Sunday

5 Tanda Red Flag dalam Hubungan yang Harus Kamu Waspadai!

Penulis: Hansen Wirayuda – Universitas Tanjungpura

Istilah red flag sering muncul di berbagai platform media sosial, terutama ketika seseorang membagikan pengalaman atau keluh kesah tentang hubungan yang tidak sehat.

Menjalin hubungan tentunya menyenangkan, dan setiap orang berhak untuk merasa dihargai serta diperlakukan dengan baik saat menjalin hubungan tersebut.

Oleh karena itu, penting bagi Sunners untuk mengenali beberapa tanda bahaya atau red flag yang dapat membuat hubungan kalian menjadi tidak sehat.

Apa itu Red Flag?

Kenali 5 tanda red flag yang bisa membuatmu terjebak dalam hubungan tidak sehat. Pahami tanda-tandanya agar hubungan kamu sehat dan bahagia!
Ilustrasi pasangan yang sedang bertengkar (canva.com)

Menurut terapis kesehatan mental di Amerika Serikat, Wale Okerayi, “red flag adalah tanda peringatan dalam suatu hubungan, berupa perilaku atau pola yang berpotensi berkembang menjadi masalah yang lebih serius atau berisiko di kemudian hari.”

Tanda-tanda ini tidak selalu terlihat sejak awal, yang justru membuatnya semakin berbahaya. Namun, seiring berjalannya waktu, sikap red flag cenderung semakin jelas dan dapat berkembang menjadi masalah yang lebih besar.

Jika dibiarkan, hal ini bisa membuat kamu merasa tidak nyaman, sedih, atau bahkan ragu terhadap diri sendiri. Karena itu, penting untuk memahami red flag agar kita bisa lebih sadar dalam menjalani hubungan dan memastikan bahwa hubungan tersebut tetap sehat, saling menghargai, dan membuat kita merasa bahagia.

5 Tanda Red Flag dalam Hubungan

Kenali 5 tanda red flag yang bisa membuatmu terjebak dalam hubungan tidak sehat. Pahami tanda-tandanya agar hubungan kamu sehat dan bahagia!
Ilustrasi perilaku red flag dalam hubungan (canva.com)

1. Selalu Mengontrol dan Posesif

Perilaku yang terlalu mengontrol sering kali menjadi red flag dalam sebuah hubungan. Seseorang yang berusaha mengatur tindakan, keputusan, atau keyakinan pasangannya cenderung lebih memprioritaskan keinginannya sendiri daripada kesejahteraan pasangannya. Jika pasangan mulai mengatur apa yang boleh kamu kenakan atau ke mana kamu boleh pergi, hal ini bisa menjadi indikasi adanya red flag dalam hubungan tersebut. 

Dalam hubungan yang sehat, ada diskusi dan pemahaman seputar perbedaan kebutuhan dan preferensi dari masing-masing pasangan, sehingga dapat memberikan ruang bagi masing-masing individu untuk berkembang.

2. Kekerasan Fisik, Verbal, atau Emosional

Kekerasan fisik, verbal, dan mental tidak seharusnya ada dalam hubungan. Jika pasangan pernah berkata kasar, mengancam, atau melakukan kekerasan, penting untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat dan mempertimbangkan langkah terbaik untuk dirimu sendiri.

Tidak ada seorangpun yang berhak menyalahkan kamu atas masalah mereka sendiri. Setiap masalah seharusnya diselesaikan dengan cara yang adil dan membangun. Menggunakan kekerasan atau perlakuan tidak adil sebagai respons terhadap suatu masalah bukanlah hal yang dapat diterima.

3. Selalu Menghindari Konflik

Seseorang yang menghindari konflik mungkin merasa bahwa mereka sedang berusaha menjaga hubungan agar tetap utuh. Namun, dalam jangka panjang, menghindari konflik justru membuat masalah tidak terselesaikan, yang dapat memicu perasaan kesal dan perilaku pasif-agresif.

Meskipun terasa tidak nyaman, menghadapi konflik secara sehat dan konstruktif adalah bagian penting dalam setiap hubungan. Tanpa adanya komunikasi terbuka dalam menyelesaikan masalah, persoalan yang lebih serius dapat terus berlarut-larut, menimbulkan ketegangan, serta membuang energi secara sia-sia.

4. Sering Merendahkan atau Meremehkan

Orang-orang terdekat kamu, seharusnya memberi dukungan dan membuatmu merasa lebih baik, bukan sebaliknya. Karena saat mencintai seseorang, ada komitmen untuk saling mendukung dan memberikan semangat. 

Jika pasangan sering mengkritik secara berlebihan, membandingkanmu dengan orang lain, atau membuatmu merasa tidak cukup baik, hal ini bisa berdampak negatif pada kepercayaan dirimu.

5. Ketidakstabilan Emosional

Jika pasanganmu memiliki kesulitan dalam mengelola amarahnya, kamu mungkin merasa tidak aman atau terancam saat terjadi konflik. Ketidakmampuan mengendalikan emosi ini bisa menjadi tanda bahaya dalam suatu hubungan.

Dalam hubungan yang sehat, kita semua harus merasa cukup nyaman dengan pasangan saat melakukan sesuatu tanpa perlu takut akan keselamatan kita. Bagi siapapun yang menggunakan kemarahan sebagai cara untuk menakut-nakuti atau mengintimidasi pasangannya merupakan tindakan yang toxic dalam suatu hubungan.

Memahami tanda-tanda red flag dalam hubungan dapat membantu kita membuat keputusan yang lebih baik untuk diri sendiri. Hubungan yang sehat seharusnya berdasarkan rasa saling percaya, menghargai, dan mendukung satu sama lain. Jika kamu merasa tidak nyaman dalam hubunganmu, jangan ragu untuk berbicara dengan teman, keluarga, atau orang yang bisa memberikan dukungan. Kamu berhak mendapatkan hubungan yang sehat dan membahagiakan!

*****

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Produk Rekomendasi Sunday

Salah satu outerwear yang sedang tren digunakan oleh kalangan milenial.

Tas ransel dengan bahan kanvas cocok digunakan sebagai tas sekolah.

Lampu LED portable yang dilengkapi tiang lampu fleksibel dan cahaya yang bisa disesuaikan.

Post Views: 8
Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?