Penulis: Oscar Wau – Universitas Kristen Indonesia
Pernah nggak sih kamu tiba-tiba kepikiran sesuatu yang “wah” di luar hal normal terkait hubungan intim atau momen romantis? Nah, itulah yang disebut fantasi seksual! Fantasi seksual adalah pikiran atau imajinasi tentang aktivitas seksual yang biasanya ada di kepala kita. Ini bisa berupa hal sederhana kayak membayangkan momen yang diimpikan, contohnya melakukan aktivitas romantis dengan pasangan atau bahkan membayangkan “bermain” dengan orang yang kita kagumi.
Tapi nih Sunners, kita perlu mention di awal, kalau punya fantasi seksual itu nggak berarti kita boleh menginginkan mimpi kita ini terwujud di dunia nyata. In real fact, fantasi seksual sering kali jadi cara aman buat eksplorasi atau mengimpikan sesuatu hal.
Fantasi seksual bisa dibilang hal yang dialami pada pikiran manusia. Sebagian besar dari kita punya kemampuan berpikir membayangkan yang menguntungkan diri sendiri, termasuk dalam aspek seksualitas. So, ada beberapa alasan mengapa seseorang memiliki fantasi seksual:
Fantasi bisa membantu meningkatkan hasrat seksual dan menambah variasi dalam kehidupan seksual. Dengan membayangkan hal-hal yang baru, kita dapat membangkitkan gairah. Misalnya, dalam kondisi stres atau kesepian, fantasi dapat menjadi pelarian yang menyenangkan.
Fantasi seksual memberikan ruang aman bagi seseorang untuk mengeksplorasi kenginan seksual tanpa resiko atau konsekuensi nyata. Dengan Fantasi, kita juga bisa memahami diri sendiri apa yang sebenarnya menarik bagi kita.
Otak manusia dirancang untuk menciptakan fantasi-fantasi terhadap rangsangan seksual atau hormonal. Fantasi ini sering kali muncul tanpa disengaja.
Gimana Sunners? Apakah alasan-alasan ini terasa masuk akal? Atau justru kamu punya pengalaman berbeda soal fantasi seksual?
Memiliki fantasi seksual adalah hal yang sangat wajar. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Archives Sexual of Behavior menemukan bahwa hampir semua orang memiliki fantasi seksual, meskipun jenis dan intensitasnya berbeda-beda. Fantasi ini tidak hanya normal tetapi juga merupakan indikasi dari kesehatan seksual yang baik.
Namun, penting untuk diingat bahwa fantasi seksual menjadi tidak wajar jika mengganggu kehidupan sehari-hari atau hubungan interpersonal. Jika fantasi seksual terus-menerus mendominasi pikiran hingga menghambat aktivitas, sekolah, atau hubungan dengan orang lain, ini bisa menimbulkan masalah sama diri kita sendiri. So, initnya kita bisa mengontrol diri.
***
Punya fantasi seksual adalah hal yang wajar dan merupakan bagian dari pengalaman manusia. Selama fantasi tersebut tidak melanggar batas moral, hukum, atau mengganggu kehidupan sehari-hari, tidak ada alasan untuk merasa malu atau bersalah. Dengan memahami dan mengelola fantasi seksual secara sehat, kita dapat meningkatkan kualitas kehidupan, baik secara individu maupun dalam hubungan dengan orang lain.
Jadi, gimana menurut kamu? Apakah kamu setuju kalau fantasi seksual bisa jadi hal positif selama dikelola dengan bijak? Atau mungkin kamu punya sudut pandang lain?