Majalah Sunday

Strategi Menghadapi Kakak Kelas

Ada satu pelajaran dari peristiwa “Gilang Bungkus” yang sempat ramai dibicarakan kemarinan; intinya, kita harus hati-hati menghadapi kakak kelas yang punya niatan ‘memanfaatkan’ kita buat kepentingannya sendiri.

Seperti apa ya tipsnya?

Teman-teman yang asyik biasanya menjadi alasan utama kita jadi lebih semangat sekolah. Tapi sebetulnya ada lagi satu hal nggak kalah penting yang bisa membuat sekolah jadi lebih nyenengin, yaitu kakak kelas. Kalau kakak kelas resek dan suka gangguin, kamu pasti nggak bakal betah sekolah.
Jangan salah langkah dalam menghadapi kakak kelas yang resek, ya Sunners Yuk, lakukan cara-cara ini agar kamu bisa mengatasinya secara bijak agar nggak jadi korban bully sampai lulus!
Kan ogahhh….

1. Sebisa mungkin jangan dipedulikan

Cara pertama yang bisa kamu lakukan adalah dengan nggak memperdulikan kakak kelas yang resek. Inget, Sunners, mereka berbuat seperti itu buat memancing reaksi dari kamu. Jadi, kalau kamu terpancing, mereka justru bakal tambah senang dan makin semangat buat ngegoda kamu. Tapi kalau kamu memilih untuk nggak memperdulikan, lama-lama mereka pasti bakal berhenti sendiri.
Mencoba nggak peduli saat ada kakak-kelas resek memang susah banget. Untuk itu, kamu bisa mencoba membayangkan kalau kakak kelas kamu adalah seorang anak kecil berusia dua tahun. Umumnya, kalau ada anak kecil yang resek, kita pasti nggak bakal menganggap mereka sebagai ancaman, kan? Nah, dengan begitu, kamu bisa mengabaikan mereka dengan lebih mudah.

2. Boleh melawan, tapi hanya untuk self-defense

Nggak perlu melawan mereka atau menimpali omongan kakak kelas kalau nggak ditanya. Namun kalau kakak kelas resek udah mulai menunjukkan tanda-tanda bakal main fisik, kamu bisa segera menghindar. Dan yang paling penting, jangan pernah memulai pertengkaran lebih dulu dengan kakak kelas tersebut.

3. Cerita ke orang tua

Begitu kamu merasa nggak nyaman di lingkungan sekolah karena ada kakak kelas resek, kamu boleh kok langsung bercerita ke orang tua. Beri tahu seluruh ceritanya agar mereka paham masalahnya. Sebagai orang tua, mereka pasti bakal membantu kamu. Mereka tentu nggak mau ada hal-hal buruk terjadi kepada kamu, apalagi di sekolah yang seharusnya menyediakan lingkungan aman.
Dengan bercerita ke orang tua, biasanya mereka bakal menghubungi pihak sekolah buat memberi tahu ke guru kamu sehingga bisa segera diambil tindakan. Tapi kalau kamu ragu buat bercerita langsung, setidaknya tuangkan perasaan marah kamu dalam bentuk tulisan ke buku diary. Setelah itu, tunjukkan buku diary tersebut ke orang tua kamu.

4. Laporkan ke guru juga

Cerita ke orang tua aja belum cukup buat membuat kakak kelas resek berhenti ngegodain kamu. Kamu juga harus mencoba lapor ke pihak sekolah, setidaknya wali kelas kamu. Pihak sekolah punya wewenang lebih besar buat mengambil tindakan serius agar nggak terjadi ancaman bully. Mereka bisa memberi perlindungan lebih dan membuat kakak kelas resek menjauh dari kamu.

Kita mungkin emang nggak bisa mengontrol perilaku orang lain ya Sunners, termasuk kakak kelas sendiri di sekolah. Tapi, kamu juga nggak boleh tinggal diam dan harus mengambil tindakan buat mencegah hal tersebut nggak terjadi lagi. Semoga setelah ini nggak bakal ada lagi kakak kelas resek yang bikin kamu nggak betah sekolah, ya.

Oleh: santi lumbantoruan, Universitas kristen indonesia

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?